Apa Saja Faktor yang Berisiko Sebabkan Gangguan Kepribadian?
Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu, kepribadian adalah kombinasi dari pikiran emosi, dan perilaku yang membuat kamu menjadi pribadi yang unik. Kepribadian mencerminkan cara kamu memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta cara kamu memandang diri kamu sendiri.
Namun, pada beberapa orang tertentu, mereka memiliki cara berpikir, merasakan dan perilaku yang menyimpang dan tidak sehat, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam memahami situasi atau berhubungan dengan orang lain. Kondisi tersebut dikenal sebagai gangguan kepribadian atau personality disorder. Meski penyebabnya belum diketahui pasti, ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko mengalami gangguan kepribadian.
Baca juga: Ini 3 Gangguan Kepribadian yang Mesti Diwaspadai
Faktor Risiko Gangguan Kepribadian
Kepribadian terbentuk selama masa kanak-kanak dan dipengaruhi oleh gen yang diwariskan dari orangtua dan lingkungan sekitar atau situasi kehidupan. Nah, gangguan kepribadian dianggap juga disebabkan oleh kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. Orang yang memiliki gen gangguan kepribadian lebih rentan terhadap kondisi mental tersebut, dan situasi kehidupan memicu gangguan kepribadian benar-benar terjadi.
Berikut ini faktor yang diduga meningkatkan risiko berkembangnya atau memicu gangguan kepribadian:
- Memiliki Riwayat Keluarga dengan Gangguan Kepribadian atau Penyakit Mental Lainnya
Gangguan kepribadian tertentu dapat terkait dengan riwayat penyakit mental keluarga. Misalnya, orang dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gangguan kepribadian. Atau riwayat depresi dalam keluarga bisa menjadi faktor risiko seseorang alami gangguan kepribadian ambang atau gangguan obsesif-kompulsif.
Meski begitu, penelitian tentang gangguan kepribadian ini masih terbatas. Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang bisa terlahir dengan gangguan kepribadian.
- Trauma Masa Kecil
Ditemukan fakta bahwa ada hubungan antara jumlah dan jenis trauma masa kecil dengan perkembangan gangguan kepribadian. Orang dengan gangguan kepribadian ambang, misalnya, memiliki tingkat trauma seksual masa kanak-kanak yang sangat tinggi.
Pelecehan verbal pada masa kanak-kanak dapat berdampak pada perkembangan gangguan kepribadian. Sebuah penelitian terhadap 793 ibu dan anak menunjukkan anak-anak yang pernah mengalami pelecehan verbal tiga kali lebih berisiko mengalami gangguan kepribadian borderline, narsistik, obsesif-kompulsif atau paranoid dibandingkan anak-anak lain di masa dewasa nanti.
Baca juga: 5 Tanda Gangguan Kepribadian, Hati-Hati Terkena Salah Satunya
- Faktor Neurologis
Adanya kelainan pada struktur atau komposisi kimia di dalam otak juga dapat memengaruhi risiko seseorang mengembangkan gangguan kepribadian.
Perlu dipahami, gangguan kepribadian dapat berkembang sebagai cara seseorang untuk mengatasi situasi yang mengganggu atau menyebabkan stres. Misalnya, seseorang yang dilecehkan atau diabaikan saat masih kecil dapat mengembangkan gangguan kepribadian sebagai cara untuk mengatasi rasa sakit, ketakutan, dan kecemasan akan lingkungannya. Namun, gangguan kepribadian berkembang seiring berjalannya waktu. Seseorang tidak bisa mengidap gangguan mental tersebut secara tiba-tiba.
Gangguan kepribadian dapat dicegah dengan mengurangi atau menjauhi segala hal yang dapat memberikan tekanan emosional pada seseorang sejak masih kanak-kanak. Namun, dilansir dari American Psychological Association, mendapatkan dukungan atau kasih sayang dari seseorang dapat mencegah anak mengembangkan gangguan kepribadian. Menurut psikolog, sebuah hubungan yang kuat dengan seorang kerabat, guru atau teman dapat mengimbangi pengaruh negatif.
Baca juga: Ini Komplikasi Kesehatan Akibat Gangguan Kepribadian Ambang
Bila kamu pernah mengalami trauma masa kecil yang cukup mengganggu, coba bicarakan saja pada psikolog melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi psikolog terpercaya melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Personality disorders.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Personality Disorders.
American Psychological Association. Diakses pada 2020. What causes personality disorders?.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan