Apa Saja Efek Samping yang Disebabkan Morfin?
Halodoc, Jakarta - Morfin menjadi salah satu jenis obat yang banyak digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang berlebihan. Biasanya, jenis obat ini digunakan pada pengidap kanker hingga serangan jantung.
Baca juga: Hydromorphone dan Morfin, Serupa Tetapi Tidak Sama
Namun yang perlu diperhatikan, pengonsumsian obat ini harus sesuai dengan saran dan juga resep dokter. Khususnya bagi orang-orang yang berada di kelompok lansia. Bukan tanpa alasan, mengonsumsi morfin tanpa anjuran dokter dan sembarangan dapat menyebabkan berbagai efek samping pada kesehatan kamu. Yuk, simak efek samping yang bisa ditimbulkan akibat morfin dalam artikel ini!
Kenali Lebih Banyak Mengenai Morfin
Gangguan kesehatan yang dialami oleh seseorang terkadang menyebabkan munculnya rasa nyeri yang cukup mengganggu. Rasa nyeri yang dialami bisa bervariasi, mulai dari yang sedang hingga yang cukup parah. Ada berbagai pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri ini, salah satunya penggunaan morfin.
Morfin merupakan jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa nyeri yang terbilang sedang hingga parah. Biasanya, morfin digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri akibat tindakan bedah, cedera serius, pengobatan kanker, hingga serangan jantung.
Biasanya, morfin digunakan untuk nyeri yang cukup lama dialami ketika obat jenis penghilang rasa nyeri lainnya sudah tidak dapat bekerja secara optimal. Morfin sendiri masuk ke dalam kelompok obat yang dikenal sebagai analgesik narkotik. Jenis ini merupakan obat yang akan bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami seseorang.
Ada berbagai jenis morfin yang bisa diberikan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari jenis tablet, kapsul, butiran yang dilarutkan dalam air, cairan untuk ditelan, suntikan, atau melalui obat yang dimasukkan melalui anus. Pemberian morfin dalam bentuk suntikan pun hanya diberikan di rumah sakit oleh tim medis.
Baca juga: Lebih Berbahaya dari Morfin, Ini Efek Daun Kratom
Perhatikan Ini Sebelum Menggunakan Morfin
Morfin tidak boleh digunakan secara sembarangan. Penggunaan morfin tentunya memerlukan anjuran, saran, dan juga resep dokter. Bahkan, sebaiknya ceritakan riwayat kesehatan yang kamu alami pada dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan morfin.
Jika sebelumnya kamu pernah memiliki riwayat alergi pada obat atau alergen lainnya, sebaiknya katakan pada dokter agar pengobatan yang dilakukan bisa berjalan dengan baik. Tidak hanya itu, sebaiknya hindari penggunaan morfin pada anak-anak. Belum dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifitasan penggunaan morfin pada anak-anak.
Penggunaan morfin juga tidak disarankan bagi kamu yang mengalami gangguan pernapasan, riwayat cedera pada kepala, gangguan ginjal, darah rendah, dan sedang merencanakan kehamilan atau menyusui. Sebaiknya konsultasikan kondisi ini pada dokter yang merawat kesehatanmu.
Efek Samping Penggunaan Morfin
Jumlah dosis yang digunakan juga berbeda pada tiap jenis morfin yang digunakan. Untuk itu, pastikan kamu mengonsumsi morfin dalam dosis yang tepat agar terhindar dari berbagai efek samping yang mungkin terjadi.
Ada beberapa efek samping akibat penggunaan morfin yang tidak sesuai, seperti:
- Konstipasi.
- Rasa tidak nyaman yang menyebabkan mual dan muntah.
- Merasakan kelelahan atau mengantuk terus-menerus.
- Pusing hingga vertigo.
- Sakit kepala.
- Gatal-gatal.
- Ruam pada kulit.
- Gemetar pada beberapa bagian tubuh, seperti tangan dan kaki.
- Keringat berlebihan.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Gangguan penglihatan.
Itulah beberapa efek samping yang umumnya dialami oleh seseorang yang mengonsumsi morfin. Sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat atau tanyakan langsung pada dokter melalui Halodoc, jika kerabat dekat mengalami beberapa gejala lanjutan setelah mengonsumsi morfin. Mulai dari pupil mata yang mengecil, demam, haus berlebihan, kenaikan tekanan darah, gangguan tidur, hingga terjadi pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Baca juga: Berguna Secara Medis, Ini Efek Samping Morfin pada Tubuh
Kondisi tersebut bisa menandakan kelebihan dosis dalam pengonsumsian morfin. Untuk itu, penanganan medis yang tepat perlu dilakukan agar kondisi ini tidak semakin memburuk. Tidak hanya saat mengonsumsi morfin, saat kamu akan berhenti mengonsumsi morfin pun sebaiknya konsultasikan kembali kondisi kesehatan kamu pada dokter.