Apa Itu Glikolisis dan Penyakit yang Terjadi akibat Disfungsinya
“Glikolisis adalah bagian penting dalam sistem tubuh, karena ini adalah jalur metabolisme saat glukosa menghasilkan energi seluler. Disfungsi glikolisis bisa menyebabkan alzheimer.”
Halodoc, Jakarta – Glikolisis adalah serangkaian reaksi yang membantu mengekstrak energi dari glukosa. Glikolisis adalah jalur metabolisme yang terjadi pada sebagian besar organisme hidup.
Glikolisis digunakan oleh semua sel dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Produk akhir dari glikolisis adalah piruvat dalam pengaturan aerobik dan laktat dalam kondisi anaerobik. Informasi selengkapnya terkait proses glikolisis dan penyakit yang bisa terjadi sebagai akibat dari disfungsi glikolisis bisa dibaca di sini!
Glikolisis Dibutuhkan untuk Menghasilkan Energi pada Tubuh
Glikolisis juga sering disebut sebagai proses pelepasan energi di dalam gula. Dalam glikolisis, gula enam karbon yang dikenal sebagai glukosa akan dipecah menjadi dua molekul gula dan tiga karbon yang disebut piruvat.
Proses bertingkat ini menghasilkan dua molekul ATP (Adenosina trifosfat) yang mengandung energi bebas, dua molekul piruvat, dua molekul NADH pembawa elektron berenergi tinggi, dan dua molekul air.
Glikolisis merupakan bagian penting dalam sistem tubuh, karena menjadi jalur metabolisme d imana glukosa menghasilkan energi seluler. Glukosa adalah sumber energi terpenting bagi semua organisme hidup.
Dalam tubuh manusia, glukosa adalah bahan bakar yang disukai untuk sebagian besar sel. Mengapa demikian? Ini alasannya:
- Glukosa adalah satu-satunya bahan bakar yang dapat digunakan sel darah merah.
- Glukosa juga bahan bakar pilihan yang digunakan oleh otak meski tubuh sedang tidak lapar.
- Glukosa merupakan bahan bakar utama yang digunakan oleh otot selama latihan berat.
Sel darah merah pada manusia tidak mampu melakukan respirasi aerobik, yakni proses di mana organisme mengubah energi dengan adanya oksigen. Nah, glikolisis ini adalah satu-satunya sumber ATP.
Jika glikolisis terganggu, sel-sel ini kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan pompa natrium kalium yang dapat menyebabkan kematian. Pompa pompa natrium kalium memiliki peran untuk menjaga keseimbangan volume sel dan terkait juga dengan kerja impuls saraf.
Kegagalan Glikolisis Bisa Menyebabkan Penyakit Alzheimer
Untuk memastikan fungsi otak berjalan normal, tubuh harus mempertahankan pasokan glukosa yang konstan dalam darah. Dalam hal ini, glikolisis memberikan peranan penting. Sebab metabolisme glukosa menghasilkan zat yang berguna untuk jalur metabolisme pada otak, seperti sintesis asam amino atau asam lemak.
Penyakit alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia terkait pertambahan usia. Kondisi seperti metabolisme glukosa, jalur sitoplasma pemecahan glukosa, nyatanya bisa memberikan dampak pada kemungkinan risiko pengembangan alzheimer.
Glikolisis sangat penting untuk berbagai aktivitas saraf di otak, termasuk produksi energi, transmisi sinaptik, dan homeostasis redoks. Penurunan aliran glikolisis pun dapat berkorelasi dengan keparahan kondisi alzheimer.
Selain itu, peningkatan akumulasi glukosa yang ditemukan di otak pengidap alzheimer, menjelaskan bagaimana defisit glikolisis memberikan kontribusi pada tingkat keparahan kondisi alzheimer.
Selain alzheimer, disfungsi glikolisis juga terjadi pada orang dengan penyakit neurodegeneratif lainnya. Ini termasuk penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan sklerosis lateral amyotrophic.
Glikolisis memiliki kaitan erat dengan metabolisme otak dan proses penuaan otak. Tingkat glikolisis yang lebih rendah dan kadar glukosa otak yang lebih tinggi dapat memberikan dampak pada kemunculan plak pada otak. Ini kemudian akan menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer.
Itulah informasi mengenai glikolisis dan penyakit yang bisa disebabkan oleh disfungsinya. Punya pertanyaan seputar isu kesehatan, hubungi saja dokter di Halodoc. Dan jangan lupa download aplikasinya untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih mudah dan berkualitas!