Anyang-anyangan Bisa Jadi Tanda Gangguan Ginjal?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 Januari 2021
Anyang-anyangan Bisa Jadi Tanda Gangguan Ginjal?Anyang-anyangan Bisa Jadi Tanda Gangguan Ginjal?

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami sensasi yang tidak nyaman saat buang air kecil? Seperti terasa sakit atau sensasi terbakar? Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan disuria atau masyarakat lebih mengenalnya dengan anyang-anyangan. 

Nyatanya ada banyak hal yang menyebabkan anyang-anyangan terjadi, seperti misalnya gangguan pada ginjal. Lantas, apa saja kondisi ginjal yang bisa sebabkan gejala anyang-anyangan? Simak ulasannya berikut! 

Baca juga: Panduan Hidup Sehat untuk Jaga Fungsi Ginjal

Gangguan Ginjal yang Sebabkan Anyang-Anyangan

Beberapa kondisi tersebut, antara lain:

Batu Ginjal

Kondisi ginjal yang bisa sebabkan seseorang alami anyang-anyangan adalah batu ginjal. Batu ginjal adalah kumpulan bahan, seperti kalsium atau asam urat, yang membangun dan membentuk batu yang mengeras di dalam dan sekitar ginjal. Terkadang, batu ginjal akan menempel di dekat area tempat urine masuk ke kandung kemih dan kemudian menyebabkan nyeri saat buang air kecil.

Ada beberapa gejala tambahan selain disuria yang bisa dirasakan saat kamu memiliki batu ginjal, beberapa gejalanya antara lain: 

  • Nyeri di bagian samping dan punggung.
  • Urine berwarna merah muda atau cokelat.
  • Urine keruh.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Rasa sakit yang berubah intensitas.
  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Sering buang air kecil dalam jumlah kecil.

Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya jangan dianggap sepele ya! Kamu bisa segera buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Kini kamu juga bisa dengan mudah buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Kamu bisa tentukan waktu kedatangan dan kamu pun tak perlu repot antre untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Infeksi Saluran Kemih Bagian Atas (Pielonefritis atau Infeksi Ginjal) 

Ginjal biasanya terinfeksi karena bakteri telah berpindah ke ginjal dari infeksi di kandung kemih. Infeksi ginjal lebih sering terjadi pada beberapa orang dengan kondisi tertentu, seperti:

  • Wanita hamil.
  • Pria yang alami pembesaran prostat.
  • Pengidap diabetes.
  • Mereka dengan fungsi kandung kemih abnormal.
  • Mereka dengan batu ginjal yang persisten.

Pada anak-anak dengan aliran balik urin yang tidak normal dari kandung kemih ke ginjal (disebut refluks vesikoureter) atau obstruksi yang berhubungan dengan perkembangan abnormal saluran kemih.

Baca juga: Begini Metode untuk Mengobati Batu Ginjal

Penyebab Lain Anyang-Anyangan

Sejumlah kondisi lain yang tidak berkaitan dengan ginjal juga bisa menyebabkan nyeri saat buang air kecil. Pada wanita, infeksi saluran kemih adalah penyebab umum nyeri saat buang air kecil. Sementara pada pria, uretritis dan kondisi prostat tertentu sering menjadi penyebab nyeri saat buang air kecil.

Kondisi medis dan faktor eksternal yang dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil meliputi:

  • Batu kandung kemih.
  • Chlamydia trachomatis.
  • Sistitis (radang kandung kemih).
  • Obat-obatan, seperti yang digunakan dalam pengobatan kanker, yang memiliki efek samping iritasi kandung kemih.
  • Gonorea.
  • Melakukan prosedur saluran kemih baru-baru ini, termasuk penggunaan instrumen urologi untuk pengujian atau pengobatan.
  • Prostatitis.
  • Penyakit menular seksual (PMS).
  • Penggunaan sabun, parfum, dan produk perawatan pribadi lainnya.
  • Striktur uretra (penyempitan uretra).
  • Uretritis (infeksi uretra).
  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Vaginitis.
  • Infeksi jamur (vagina).

Baca juga: Daun Sirih Bisa Sembuhkan Infeksi Saluran Kemih?

Pilihan Pengobatan untuk Atasi Anyang-Anyangan

Pilihan pengobatan untuk nyeri buang air kecil tergantung pada penyebab yang mendasari. Beberapa contoh termasuk:

  • Mengobati ISK dengan Antibiotik. ISK parah yang memengaruhi ginjal mungkin memerlukan antibiotik intravena.
  • Mengobati Prostatitis dengan Antibiotik. Seseorang dapat meminumnya hingga 12 minggu jika mereka mengidap prostatitis bakteri kronis. Perawatan prostatitis lain yang mungkin termasuk pemberian obat anti-peradangan yang dijual bebas, pijat prostat, mandi air panas, dan obat-obatan yang disebut alpha-blocker, yang mengendurkan otot-otot di sekitar prostat.
  • Menghindari Paparan Bahan Kimia. Penggunaan sabun yang keras atau produk kimia lainnya di dekat alat kelamin yang berpotensi menimbulkan iritasi harus dihentikan. Gejala seseorang seringkali akan sembuh dengan cepat jika penyebab utamanya adalah iritasi kimiawi.
  • Perawatan Rumahan. Perawatan untuk nyeri saat buang air kecil sering kali termasuk mengonsumsi obat antiinflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen. Selain itu, dokter juga biasanya akan sering mendorong seseorang untuk minum lebih banyak cairan karena ini mengencerkan urine, sehingga tidak terlalu menyakitkan untuk buang air. Beristirahat dan minum obat sesuai petunjuk biasanya dapat membantu meringankan sebagian besar gejala anyang-anyangan.

Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2021. Dysuria.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Painful Urination (Dysuria).
Medical News Today. Diakses pada 2021. What Can Make Urination Painful?