Anjing dan Kucing Tidak Tularkan Corona, Ini Faktanya

Coronavirus

Ditinjau oleh

03 April 2020

Anjing dan Kucing Tidak Tularkan Corona, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Menanggapi kasus satu ekor kucing di Belgia yang positif terinfeksi COVID-19, Kementerian Pertanian memastikan bahwa sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan anjing dan kucing dapat menularkan virus corona kepada manusia. Sebelum kasus kucing, sebelumnya ada dua ekor anjing yang juga positif terinfeksi virus corona. Sama halnya dengan kucing di Belgia, dua anjing tersebut dinyatakan tertular oleh pemiliknya yang positif COVID-19.

Fakta Anjing dan Kucing Tidak Tularkan Corona

Dilansir dari WHO, hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan hewan peliharaan dapat menyebarkan virus corona ke hewan lain, atau ke manusia. Jangan panik, berikut fakta-fakta yang perlu kamu ketahui!

COVID-19 Bukan Ancaman bagi Anjing

Anjing memang dapat terinfeksi coronavirus pernapasan anjing, tapi untuk kasus virus corona novel yang sedang mewabah saat ini, virus ini bukan ancaman bagi kesehatan anjing. Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada bukti apapun jika anjing dapat tertular COVID-19 saat pengidap batuk atau bersin.

Hewan Peliharaan Tidak Dapat Menularkan COVID-19

Belum ada dasar ilmiah yang mengatakan bahwa hewan peliharaan dapat tertular atau menularkan COVID-19. Untuk mengantisipasi berbagai macam penyakit yang dapat ditularkan oleh hewan, lakukan pencegahan dengan selalu menjaga kebersihan tangan dan tubuh setelah bermain dengan hewan.

Anjing Berstatus Positif Ringan

COVID-19 sendiri tidak dapat menginfeksi hewan peliharaan, tapi virus dapat bersarang atau menetap hingga berjam-jam, bahkan berhari-hari pada bulu hewan. Skemanya sama seperti virus yang menetap pada benda-benda yang terkontaminasi. Lagi-lagi kamu harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan peliharaan!

Karantina Hewan, Apakah Diperlukan?

Hal tersebut tentu saja tidak perlu dilakukan. Pemilik hewan tidak perlu khawatir yang berlebihan soal ini, ya! Lalu bagaimana solusinya? Solusinya adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Perhatikan juga kebersihan hewan peliharaan dengan menyeka kaki-kaki mereka agar selalu bersih.

Saat mendengar bahwa ada kucing atau anjing yang terinfeksi, pemilik hewan peliharaan otomatis merasa sangat panik. Namun, hal yang perlu ditakutkan adalah ujung dari kepanikan itu sendiri. Pemilik hewan bisa saja mengkarantina hewan peliharaan dan tidak menemuinya sama sekali. Hal tersebut dapat berujung pada kematian hewan karena tidak mendapat cukup asupan makanan, dan merasa stres karena dikurung. Jika sudah begitu, hewan akan bersikap liar, karena merasa ingin diperhatikan.

Saat virus corona sedang mewabah saat ini, kamu bisa menjadikan hewan peliharaan sebagai teman pelipur lara, dan penghilang stres. Jika sudah merasa bahagia, otomatis sistem imunitas tubuh akan naik dengan sendirinya, dan kamu akan terhindar dari serangan penyakit berbahaya. Daya tahan tubuh dan tekanan darah dapat bermasalah jika kamu merasa stres dan tertekan.

Kesimpulannya adalah hewan peliharaan memang bisa terinfeksi virus corona. Namun, virus yang dialami bukanlah jenis virus corona novel yang tengah mewabah saat ini. Sekilas menengok ke belakang, kekhawatiran serupa pernah terjadi saat dunia tengah dilanda Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) 2003 lalu. Virus SARS saat itu ditemukan pada kucing.

Namun, tidak ada indikasi bahwa virus tersebut dapat menulari manusia. Jadi, untuk mengkarantina hewan peliharaan sementara waktu, bukanlah hal yang perlu dilakukan. Sebaiknya menjaga kebersihan hewan peliharaan dengan baik agar tidak menulari penyakit berbahaya. Jika kamu mengidap sejumlah masalah kesehatan, diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc untuk menemukan solusinya!