Angkak untuk Demam Berdarah, Bermanfaat atau Bahaya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Mei 2020
Angkak untuk Demam Berdarah, Bermanfaat atau Bahaya? Angkak untuk Demam Berdarah, Bermanfaat atau Bahaya?

Halodoc, Jakarta – Kamu pasti sudah tidak asing mendengar angkak. Di Indonesia, angkak sering dicari untuk mengobati demam berdarah. Angkak adalah beras putih yang telah mengalami proses fermentasi oleh jamur Monascus purpureus. Karena proses fermentasi tersebut, beras berubah warna menjadi merah kecoklatan. Melansir dari Mayo Clinic, angkak bahkan dijadikan makanan pokok di sejumlah wilayah Asia dan biasa digunakan sebagai obat tradisional di Cina. 

Angkak mengandung serat, karbohidrat, dan protein dan lovastatin yang terkenal manfaatnya untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Bisa dibilang, lovastatin adalah zat di dalam angkak yang mirip dengan obat jantung. Lantas, mengapa angkak juga kerap dicari saat seseorang terkena demam berdarah? Apakah angkak sudah terbukti aman untuk DBD atau justru berbahaya? Ini ulasannya. 

Baca juga: Catat, Ini 6 Fakta Penting Tentang Demam Berdarah

Amankah Angkak untuk Mengobati Demam Berdarah?

Sebenarnya, angkak tidak bisa mengobati penyakit demam berdarah. Bahan makanan yang satu ini tidak bekerja menghilangkan virus demam berdarah, melainkan hanya mengatasi atau meringankan gejala yang ditimbulkan penyakit demam berdarah. Kandungan angkak dinilai mampu menaikkan trombosit pada pengidap demam berdarah.

Kandungan angkak dipercaya memicu proses megakariopoiesis atau produksi trombosit di sumsum tulang dan memengaruhi proses infeksi agar tidak menghancurkan trombosit. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut mengetahui secara pasti manfaat angkak untuk meringankan gejala penyakit demam berdarah.

Adakah Efek Samping yang Bisa Ditimbulkan?

Meskipun bermanfaat, angkak dapat menimbulkan sejumlah efek samping tertentu. Melansir dari Mayo Clinic, konsumsi angkak bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut, kembung, dan sakit kepala. Kandungan monacolin K pada angkak juga memiliki efek samping, seperti gangguan miopati dan kerusakan hati.

Selain itu, angkak juga mengandung kontaminan yang disebut citrinin yang diketahui menyebabkan gagal ginjal. Jika kamu memutuskan untuk mengonsumsi angkak saat terserang DBD, sebaiknya lebih berhati-hati.

Pastikan untuk meminta saran kepada dokter sebelum mengonsumsi angkak untuk mencegah masalah yang bisa terjadi. Kamu dapat menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Baca juga: Ragu Gejala DBD atau Bukan? Ini Cara Memastikannya

Kandungan lovastatin dalam angkak baik untuk jantung karena dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Sayangnya, lovastatin dapat menimbulkan efek samping pada ibu hamil. Lovastatin di dalam angkak diketahui membahayakan kehamilan dan menyebabkan cacat lahir. Angkak juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu menyusui karena dianggap memengaruhi kualitas air susu ibu.

Efek samping lain yang bisa ditimbulkan, yaitu reaksi alergi seperti ruam kulit, sulit bernapas,  mual, dan muntah. Hal ini tentunya berbahaya jika dialami oleh pengidap DBD, ibu hamil maupun ibu menyusui. Kamu juga perlu waspada karena angkak bisa menurunkan imunitas apabila dimakan berlebihan. 

Baca juga: 3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui

Apabila kamu mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi angkak, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Sebelum mengunjungi rumah sakit, kamu bisa membuat janji dengan dokter terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Referensi :
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Red yeast rice.
WebMD. Diakses pada 2020. Red yeast rice.