Anemia Aplastik Bisa Disebabkan karena Penyakit Autoimun
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan abaikan jika kamu mengalami kondisi pucat dan kelelahan terus-menerus. Kedua kondisi ini bisa menjadi tanda adanya penyakit anemia. Anemia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat sehingga menyebabkan munculnya beberapa gejala terkait anemia.
Baca juga: Begini Metode untuk Menangani Penyakit Anemia Aplastik
Sebaiknya jangan asal mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. Tidak ada salahnya untuk lakukan pemeriksaan guna memastikan penyebab anemia yang kamu alami. Anemia merupakan penyakit dengan berbagai jenis. Salah satunya adalah anemia aplastik. Lalu, benarkah anemia aplastik disebabkan karena penyakit autoimun? Yuk, simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini!
Selain Autoimun, Inilah Penyebab Anemia Aplastik
Anemia adalah kondisi di mana tubuh mengalami kekurangan darah sehat atau darah sehat tidak berfungsi dengan baik. Ada berbagai jenis anemia, salah satunya anemia aplastik. Seseorang dapat mengalami anemia aplastik apabila sumsum tidak mampu memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup untuk tubuh. Saat sumsum mengalami gangguan, tubuh berisiko mengalami penurunan jumlah salah satu sel darah atau semua jenis sel darah.
Umumnya, kondisi ini rentan terjadi pada orang-orang yang memiliki usia 20-an atau lanjut usia. Penyebab utama dari anemia aplastik adalah sistem kekebalan yang menyerang sel induk yang sehat pada bagian sumsum tulang. Kondisi ini dikenal juga sebagai penyakit autoimun.
Baca juga: Anemia Aplastik Vs Anemia Hemolitik, Mana yang Lebih Bahaya?
Namun, tidak hanya itu, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko anemia aplastik, seperti:
1.Perawatan Radiasi dan Kemoterapi
Meskipun tujuan dari perawatan ini untuk mematikan sel kanker yang ada dalam tubuh, tetapi tindakan ini juga dapat memicu efek samping. Salah satunya membuat sel sehat dalam tubuh menjadi rusak. Hal ini mengakibatkan anemia aplastik menjadi efek samping dari perawatan ini.
2.Paparan Bahan Kimia Terus-Menerus
Paparan bahan kimia yang beracun dalam durasi waktu yang cukup lama memicu risiko anemia aplastik. Risiko ini dapat menurun jika kamu menghindari paparan bahan kimia.
3.Infeksi Virus
Beberapa infeksi virus, seperti hepatitis, Epstein Barr, dan juga HIV dapat memicu gangguan pada sumsum tulang yang memengaruhi produksi sel darah baru.
Itulah faktor lain yang dapat memicu anemia aplastik, selain penyakit autoimun. Tidak ada salahnya kenali lebih banyak mengenai gejala dan perawatan yang tepat untuk anemia jenis ini.
Gejala Anemia Aplastik
Berbagai gejala akan dialami berbeda oleh tiap pengidap. Hal ini disesuaikan dengan jenis sel darah yang kurang dalam tubuh. Sel darah sendiri memiliki fungsi yang berbeda. Sel darah merah digunakan untuk menyalurkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Sel darah putih untuk mencegah infeksi. Sedangkan trombosit, digunakan untuk mencegah perdarahan.
Saat pengidap kekurangan sel darah merah, ada beberapa gejala yang akan dialami. Mulai dari kelelahan, perubahan nafas menjadi lebih pendek, kulit pucat, pusing, sakit kepala, nyeri dada, hingga gangguan detak jantung. Sedangkan kekurangan sel darah putih, menyebabkan pengidap lebih mudah mengalami infeksi hingga demam. Sering mengalami mimisan, perdarahan, dan memar menjadi gejala dari kekurangan trombosit dalam tubuh.
Baca juga: Selain Kelelahan, Ini Gejala Anemia Aplastik
Bukan hanya salah satu sel darah, nyatanya pengidap anemia aplastik juga dapat kekurangan ketiga sel darah dalam tubuh. Untuk itu, sangat penting bertanya langsung pada dokter melalui Halodoc ketika kamu mengalami gejala terkait dengan anemia aplastik. Caranya? Kamu tinggal download Halodoc melalui App Store atau Google Play untuk melihat daftar dokter yang tersedia untuk kamu tanya mengenai keluhan kesehatan kamu.