Anak Terserang Campak, Apa yang Harus Dilakukan?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   15 Juni 2020
Anak Terserang Campak, Apa yang Harus Dilakukan?Anak Terserang Campak, Apa yang Harus Dilakukan?

Halodoc, Jakarta - Campak adalah penyakit akibat infeksi virus yang sering menyerang anak-anak. Meski dapat dicegah dengan vaksin, infeksi campak pada anak tetap perlu diwaspadai, karena dapat menjadi serius dan fatal pada anak-anak. Sebagai orangtua, kamu pun harus segera mencari cara mengobati campak, agar Si Kecil cepat pulih.

Perlu diketahui bahwa virus penyebab campak dapat ditularkan melalui udara, dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, serta benda yang telah terkontaminasi. Inilah yang membuat virus campak sangat menular. Pada umumnya, pengidap infeksi campak harus diisolasi selama perawatan. Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua saat anak terserang campak?

Baca juga: Inilah Perbedaan Campak dengan Campak Jerman

Langkah Penanganan Jika Anak Terserang Campak

Pada dasarnya, penanganan campak pada anak perlu dilakukan dengan terapi suportif alias pendukung agar gejalanya mereda. Sebab, virus penyebab penyakit ini bersifat self limiting disease, yang berarti penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Namun, orangtua tetap harus mengendalikan perkembangan virus di dalam tubuh anak, agar tidak menyebar ke organ lain, seperti otak dan paru. Berikut beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan ketika anak terserang campak:

1. Banyak Beristirahat

Kunci untuk mengatasi campak pada anak adalah dengan memperbanyak istirahat. Pastikan anak mengurangi aktivitas fisik dan bermainnya untuk sementara waktu dan tuntunlah ia untuk banyak beristirahat. Dengan istirahat yang cukup, sistem kekebalan tubuh anak akan semakin kuat untuk melawan infeksi virus yang berkembang biak di dalam tubuhnya.

2. Batasi Kontak dengan Orang Lain

Anak yang terserang campak ini harus “diasingkan” untuk sementara waktu, karena penyakit ini sangat menular. Oleh karena itu, penting untuk membatasi Si Kecil dari kontak dengan orang lain di lingkungan sekitarnya, supaya tak menular. Jika anak sudah memasuki usia sekolah, mintalah izin untuk tidak masuk sekolah hingga demam dan ruamnya hilang.

Pisahkan juga anak yang terserang campak dari saudaranya, terutama jika memiliki bayi yang belum menerima imunisasi campak. Untuk anggota keluarga atau kontak yang rentan, vaksinasi atau human immunoglobulin untuk pencegahan bisa diberikan. Jika harus beraktivitas di luar, pakaikan masker pada anak, untuk membatasi penularan melalui batuk atau bersin.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Imunisasi Campak Untuk Si Kecil?

3. Perhatikan Nutrisi dari Makanan

Memperhatikan asupan makanan bergizi sangatlah penting untuk mengatasi campak pada anak. Berilah Si Kecil makanan bergizi seimbang dari buah dan sayuran yang banyak mengandung vitamin. Sayangnya, campak pada  anak sering kali membuat mereka sulit makan, karena gejala penyakit ini terkadang dapat mengiritasi kerongkongan.

Meski begitu, kamu dapat menyiasatinya dengan memberikan makanan dalam bentuk bubur. Pastikan juga untuk tidak memberi makanan yang digoreng dan makanan serta minuman dingin untuk sementara waktu.

4. Mandi Teratur

Ada anggapan bahwa anak yang kena campak tidak boleh terkena air karena hal itu akan memperparah bercak merah di kulitnya. Padahal sebenarnya, setelah anak sudah tidak demam, orangtua dapat memandikannya seperti biasa. Hal ini justru bermanfaat untuk mengurangi gatal karena ruam sekaligus memberikan kenyamanan untuk Si Kecil.

Pakailah sabun yang tidak mengiritasi kulitnya yang sedang bermasalah. Setelah mandi, pastikan untuk mengeringkan tubuh Si Kecil dengan kain atau handuk lembut dan berikan bedak khusus gatal pada badannya. Jika bingung memilih produk bedak gatal yang bisa digunakan, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter anak lewat chat kapan saja.

Baca juga: Sering Salah Kaprah, Inilah Perbedaan Roseola, Campak, dan Rubella

5. Minum Air Putih yang Banyak

Campak pada anak biasanya memunculkan gejala awal berupa demam tinggi. Gejala ini umumnya akan menguras cairan dan elektrolit tubuh. Oleh sebab itu, berikan minum yang cukup untuk menjaga cairan tubuh Si  Kecil dan mengganti cairan yang hilang. Apalagi jika ia juga mengalami muntah dan diare.

Itulah beberapa perawatan mandiri yang bisa dilakukan orangtua di rumah ketika anak terserang campak. Jika gejala tak kunjung membaik, sebaiknya bawa anak ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Agar lebih cepat dan mudah, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter anak di rumah sakit.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Measles.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Measles.