Anak Sering Mengonsumsi Makanan Manis, Ini Dampaknya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Juni 2019
Anak Sering Mengonsumsi Makanan Manis, Ini DampaknyaAnak Sering Mengonsumsi Makanan Manis, Ini Dampaknya

Halodoc, Jakarta – Makanan yang memiliki rasa manis memang menjadi makanan kesukaan bagi Si Kecil. Padahal memberikan makanan manis secara berlebihan pada anak dapat memberikan dampak pada kesehatannya dalam jangka panjang.

Baca juga: Anak Lebih Baik Makan Manis atau Asin?

Tentu ibu perlu memberikan perhatian terhadap pola makan anak. Tidak ada salahnya untuk memantau makanan apa saja yang dikonsumsi anak agar kesehatan anak tetap terjaga dan anak terhindar dari berbagai macam gangguan kesehatan.

Ketahui dampak yang terjadi pada kesehatan anak jika terlalu sering mengonsumsi makanan manis, yaitu:

1. Gizi yang Didapat Tidak Seimbang

Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis menyebabkan anak tidak mendapatkan gizi secara seimbang. Makanan manis memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Gula dalam tubuh nyatanya akan diubah menjadi energi.

Konsumsi gula berlebih membuat anak mengalami penurunan nafsu makan karena anak selalu merasa kenyang. Hasilnya, tubuh anak tidak mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan pertumbuhannya berjalan tidak optimal.

2. Kerusakan Gigi

Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi. Kandungan gula yang tinggi menyebabkan kerusakan pada lapisan gigi anak. Sisa makanan manis pada gigi anak berpotensi menyebabkan asam pada mulut dan menyebabkan bakteri bertumbuh. Jika dibiarkan, kondisi ini menyebabkan kerusakan gigi hingga gigi berlubang pada gigi anak.

3. Diabetes

Makanan manis menjadi salah satu pemicu penyakit diabetes. Tidak hanya pada orang dewasa, anak-anak dapat mengalami penyakit diabetes tipe 1. Kenali gejala-gejala diabetes pada anak seperti rasa haus yang meningkat, anak lebih sering merasa lapar, anak mengalami penurunan berat badan yang drastis, dan selalu merasa kelelahan.

4. Obesitas

Asupan gula berlebih menyebabkan kalori tubuh juga ikut meningkat. Kondisi ini berisiko seorang anak mengalami penimbunan lemak dalam tubuhnya. Penimbunan lemak memicu kondisi obesitas pada anak. Kondisi obesitas dapat mengganggu pertumbuhan serta perkembangan anak.

5. Sugar Rush

Sugar rush terjadi ketika anak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan. Biasanya, setelah mengonsumsi makanan yang manis energi anak langsung melonjak sehingga anak cenderung menjadi aktif. Kondisi ini bisa memengaruhi konsentrasi anak. Sebaiknya, berikan anak makanan manis dengan pemanis alami agar anak terhindar dari kondisi sugar rush.

6. Menurunkan Kemampuan Otak

Makanan manis seperti gula dapat menjadi faktor yang dapat menurunkan kemampuan otak. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat membuat anak susah untuk berkonsentrasi dan lebih lambat menangkap suatu pelajaran atau informasi.

Sebaiknya beri makanan manis pada anak sesuai dengan takaran diperlukan. Menurut Badan Kesehatan Dunia, kebutuhan gula pada anak tidak boleh melebihi 10% dari total energi yang dikonsumsi oleh anak. Hal ini bertujuan untuk menghindari anak dari dampak yang telah disebutkan di atas. Untuk anak berusia 1-3 tahun, sebaiknya mengonsumsi 4-5 sendok gula perhari. Sedangkan anak berusia 4-6 tahun konsumsi 5-8 gula perharinya.

Jangan ragu untuk bertanya pada dokter mengenai asupan gula yang sesuai dengan usia. Namun jika anak mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera lakukan penanganan pada tim medis.

Penanganan yang tepat meminimalisir risiko sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Ibu bisa pilih dokter anak di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga: Bukan Cuma Diabetes, Ini Akibat dari Makanan Manis