Anak Sering Bolos Sekolah, Gejala Gangguan Perilaku?
Halodoc, Jakarta - Anak sering bolos sekolah biasanya lebih tepatnya merupakan gejala gangguan perilaku. Gangguan perilaku adalah gangguan emosional yang serius dan dapat terjadi pada anak-anak dan remaja. Seorang anak dengan gangguan ini mungkin akan menunjukkan pola perilaku yang mengganggu dan kasar, serta memiliki masalah dalam mentaati aturan.
Tidak jarang anak dan remaja yang memiliki masalah yang berkaitan dengan perilaku pada suatu waktu selama perkembangannya. Namun, perilaku dianggap sebagai gangguan apabila berlangsung lama dan melanggar hak orang lain, bertentangan dengan norma perilaku yang diterima dan mengganggu kehidupan sehari-hari anak atau keluarga.
Baca juga: Anak Mudah Marah di Sekolah, Benarkah Gejala dari ODD?
Gejala Gangguan Perilaku pada Anak
Gejala gangguan perilaku bisa berbeda-beda, tergantung pada usia anak dan apakah gangguan tersebut ringan, sedang, atau berat. Umumnya, gejala gangguan perilaku terbagi dalam empat kategori umum:
- Melanggar Aturan: Ini melibatkan melawan aturan yang diterima di sekolah, masyarakat, atau terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan usia anak. Perilaku mungkin termasuk melarikan diri, bolos sekolah, main-main, atau aktif secara seksual di usia yang sangat muda.
- Perilaku Agresif: Psychology Today mengungkapkan, perilaku agresif seperti mengancam atau menyebabkan cedera fisik dan mungkin termasuk perkelahian, penindasan, berlaku kejam kepada orang lain atau hewan, menggunakan senjata, dan memaksa orang lain melakukan aktivitas seksual.
- Perilaku Merusak: Ini melibatkan penghancuran properti yang disengaja seperti pembakaran (pembakaran yang disengaja) dan vandalisme (merugikan properti orang lain).
- Perilaku Menipu: Tindakan ini termasuk berbohong berulang kali, mengutil, atau membobol rumah atau mobil untuk mencuri.
Baca juga: Orang tua, Ini Cara Merawat Anak yang Didiagnosis Mengidap ODD
Penyebab Anak Alami Gangguan Perilaku
Belum diketahui secara penyebab gangguan perilaku pada anak. Namun, beberapa faktor yang dapat berpengaruh yaitu faktor biologis, genetik, lingkungan, psikologis, dan sosial.
- Biologis
Ternyata cacat atau cedera pada area tertentu di otak dapat menyebabkan gangguan perilaku pada anak. Gangguan perilaku juga berkaitan dengan area otak tertentu yang terlibat dalam pengaturan perilaku, kontrol impuls, dan emosi. Selain itu, banyak anak dan remaja dengan gangguan perilaku juga memiliki penyakit mental lain, seperti gangguan ADHD, gangguan belajar, depresi, penyalahgunaan zat, atau gangguan kecemasan, yang dapat berkontribusi pada gejala.
- Genetika
Anak dengan gangguan perilaku umumnya memiliki anggota keluarga dengan penyakit mental, termasuk gangguan suasana hati, gangguan kecemasan, gangguan penyalahgunaan zat, dan gangguan kepribadian.
- Lingkungan
Faktor-faktor seperti kehidupan keluarga yang tidak berfungsi baik, pelecehan masa kanak-kanak, pengalaman traumatis, riwayat penyalahgunaan zat dalam keluarga, dan disiplin yang tidak konsisten oleh orangtua dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan perilaku.
- Psikologi
Gangguan perilaku juga dapat mencerminkan masalah dengan kesadaran moral (terutama kurangnya rasa bersalah dan penyesalan) dan defisit dalam proses kognitif.
- Sosial
Status sosial ekonomi yang rendah dan tidak diterima oleh teman sebayanya tampaknya juga menjadi faktor risiko perkembangan gangguan perilaku.
Apabila anak menunjukkan adanya gejala kelainan perilaku, maka sangat penting bagi orangtua untuk mencari bantuan dari psikolog melalui aplikasi Halodoc. Anak atau remaja dengan gangguan perilaku berisiko mengalami gangguan mental lainnya hingga mereka dewasa jika tidak ditangani dengan baik. Ini termasuk gangguan kepribadian antisosial dan lainnya, gangguan suasana hati atau kecemasan, dan gangguan penyalahgunaan zat.
Baca juga: Gangguan Kepribadian dengan Ledakan Amarah
Meskipun rasanya sulit untuk mencegah gangguan perilaku, namun mengenali dan bertindak berdasarkan gejala yang muncul cukup untuk meminimalkan kesusahan bagi anak dan keluarga. Upayakan untuk menciptakan lingkungan rumah yang memelihara, mendukung, dan penuh kasih sayang untuk membantu mengurangi gejala dan mencegah perilaku yang mengganggu.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Mental Health and Conduct Disorder
Healthline. Diakses pada 2020. Conduct Disorder.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Conduct Disorder.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan