Anak Keseringan Makan Mie, Ini 5 Dampak bagi Kesehatan
“Konsumsi mie instan berlebihan dapat beresiko membahayakan kesehatan anak karena mengandung zat aditif tertentu. Contohnya seperti obesitas, gangguan pencernaan, kerusakan organ dan kekurangan nutrisi penting bagi tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Mie instan adalah salah satu makanan siap saji yang sangat populer dan mudah disajikan. Terbuat dari olahan tepung dan telur, mie ini memiliki rasa khas yang membuatnya menjadi makanan favorit banyak orang banyak orang, termasuk anak-anak.
Namun, di balik kemudahan dan kepraktisannya, mie instan memiliki bumbu yang sering kali mengandung zat aditif seperti Monosodium Glutamate (MSG). Konsumsi MSG dalam jumlah berlebihan dapat berdampak negatif, terutama pada anak-anak, dengan potensi kerusakan otak serta risiko kesehatan serius lainnya seperti obesitas dan kanker.
Selain itu, konsumsi mie instan secara rutin juga berpotensi menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan lainnya. Yuk simak penjelasannya berikut ini!
Gangguan Kesehatan Anak Akibat Sering Makan Mie
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada anak yang terlalu sering mengonsumsi mie instan:
1. Kelebihan berat badan atau obesitas
Mie memiliki nutrisi yang rendah karena bahan utamanya hanya terbuat dari terigu dan tepung. Kedua bahan ini kemudian diolah melalui proses yang panjang sebelum pengemasan.
Terigu dan tepung tidak mengandung vitamin dan mineral penting bagi anak di masa pertumbuhannya. Sementara anak membutuhkan asupan tersebut untuk menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan perkembangannya.
Di dalamnya juga mengandung tinggi kalori, karbohidrat dan lemak trans yang berdampak pada peningkatan berat badan anak. Risiko obesitas bisa terjadi jika anak mengonsumsi mie lebih dari satu bungkus setiap hari.
Selain karena konsumsi mie instan, anak juga dapat mengalami obesitas akibat beberapa hal lain. Simak penjelasannya pada artikel ini: “Obesitas pada Anak, Ketahui Berbagai Penyebabnya”.
2. Menyebabkan gangguan pencernaan
Terlalu sering mengonsumsi mie instan bisa menghambat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akibat kurangnya vitamin dan mineral untuk proses pertumbuhan. Akibatnya, anak bisa saja mengalami gangguan pencernaan.
Beberapa gejalanya meliputi susah buang air besar, kembung, diare hingga kebocoran pada usus. Jika sudah begitu, anak berisiko mengalami kekurangan gizi, dehidrasi, anemia (kurang darah) dan perdarahan di saluran pencernaan.
3. Kerusakan organ tubuh
Kandungan propylene glycol dalam mie berisiko menghambat perkembangan organ tubuh anak yang belum terbentuk sempurna. Propylene glycol adalah bahan kimia yang berfungsi untuk menjaga kelembapan mie dalam kemasan.
Bahan kimia tersebut bisa menumpuk dan mengendap di dalam hati, jantung dan ginjal anak. Akibatnya, anak berisiko mengalami kerusakan jangka panjang pada organ-organ penting tersebut.
Ibu juga bisa membaca artikel berikut ini untuk mengetahui frekuensi makan mie instan bagi anak: “Seberapa Sering Anak Dapat Makan Mie Instan?”.
4. Menurunkan kesehatan organ vital tubuh
Dampak yang satu ini terjadi karena kadar sodium dalam jumlah tinggi untuk mengawetkan mie dalam kemasan. Akibatnya, sodium menurunkan kinerja organ tubuh, salah satunya ginjal.
Jika ginjal tidak dapat mengolah dan mengeluarkan sodium dari tubuh, maka metabolisme tubuh menjadi terganggu. Garam akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan naiknya tekanan darah.
Sodium juga bisa menumpuk pada pembuluh darah. Jika sudah begitu, tubuh akan mengalami gangguan metabolisme yang berujung pada penumpukan cairan, termasuk di otak. Kondisi ini memicu koma, kejang dan berujung pada kematian.
5. Kekurangan nutrisi penting
Meskipun mie instan dapat membuat kenyang, makanan ini sebagian besar terdiri dari karbohidrat olahan dan lemak tidak sehat. Selain itu, makanan ini juga minim akan kandungan vitamin, mineral, protein, dan serat yang diperlukan tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumen mie instan juga sering mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.
Pada anak-anak, konsumsi mie instan secara teratur dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Padahal, anak-anak memerlukan berbagai nutrisi tersebut untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Sebagai gantinya, ibu dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui asupan nutrisi yang anak-anak perlukan: “Asupan Nutrisi untuk Perkembangan Otak Anak”.
Demikian beberapa gangguan kesehatan yang dapat anak alami akibat rutin mengonsumsi mie instan. Oleh sebab itu, penting bagi ibu untuk memperhatikan pola makan anak dan memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Selain itu, ibu juga dapat meningkatkan kesehatan anak dengan memberikan suplemen penunjang. Ibu bisa dengan mudah membeli suplemen vitamin untuk anak melalui Toko Kesehatan Halodoc.
Ibu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan dan pola asuh anak, dengan mendownload Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Parenting Firstcry. Diakses pada 2022. Is Noodles Good for Babies & Kids?
Lifehack. Diakses pada 2022. What Will Happen To Your Body When You Eat Instant Noodles?
Parkway East Hospital. Diakses pada 2024. How Bad are Instant Noodles for Your Health?
Health Shots. Diakses pada 2024. 7 reasons to stop eating instant noodles every day!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan