Anak Juga Dapat Alami Body Dysmorphic Disorder

Ditinjau oleh  dr. Fitrina Aprilia   11 September 2019
Anak Juga Dapat Alami Body Dysmorphic DisorderAnak Juga Dapat Alami Body Dysmorphic Disorder

Halodoc, Jakarta – Rasa cemas berlebihan terhadap penampilan fisik bisa menjadi tanda seseorang mengalami body dysmorphic disorder. Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya merasa takut dan selalu menaruh perhatian berlebih terhadap penampilan dirinya sendiri. Kabar buruknya, kondisi ini ternyata juga berisiko terjadi pada anak-anak atau remaja. 

Rasa cemas berlebih terhadap kelemahan atau kekurangan dari penampilan fisik diri sendiri disebut dengan body dysmorphic disorder alias gangguan dismorfik tubuh. Kondisi ini termasuk dalam gangguan mental dan bisa membuat pengidapnya cenderung selalu merasa malu dan resah terhadap penampilan. Kebanyakan dari pengidap penyakit ini selalu merasa penampilannya buruk dan hal itu bisa mengganggu tingkat kepercayaan diri dan aktivitas sehari-hari. 

Baca juga: Benarkah Body Dysmorphic Disorder Dipicu Masalah Mental?

Mengapa Anak bisa Mengalami Body Dysmorphic Disorder? 

Orang yang mengidap gangguan mental ini cenderung selalu memiliki citra buruk terhadap penampilannya sendiri. Padahal, bisa jadi hal tersebut hanya ada di pikirannya alias tidak sesuai dengan kenyataan. Alhasil, pengidap body dysmorphic disorder sering merasa malu, dan berujung pada menghindari berbagai interaksi sosial. Kondisi ini juga bisa membuat pengidapnya rela melakukan apa saja untuk memperbaiki penampilan. 

Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Namun, body dysmorphic disorder disebut lebih banyak terjadi pada usia 15 hingga 30 tahun. Kondisi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele, sebab body dysmorphic disorder yang dibiarkan tanpa penanganan tepat bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab gangguan yang satu ini. 

Meski begitu, kondisi body dysmorphic disorder sering dikaitkan pada beberapa faktor, seperti genetik, kelainan struktur otak, hingga faktor lingkungan atau tempat bergaul. Pada anak-anak, kemungkinan paling besar yang menyebabkan peningkatan risiko body dysmorphic disorder adalah faktor lingkungan, misalnya sekolah atau bahkan di rumah sendiri. 

Baca juga: Benarkah Korban Bullying Berisiko Terkena Body Dysmorphic Disorder?

Penilaian negatif dari lingkungan sekitar nyatanya bisa membuat seseorang selalu merasa malu, resah, dan berujung pada kondisi body dysmorphic disorder. Tak hanya itu, anak yang tumbuh besar di tengah keluarga perfeksionis juga berisiko mengalami kondisi ini. Anak rentan mengalami gangguan kepercayaan diri akibat sering dikomentari atau dibanding-bandingkan oleh orangtua atau lingkungan keluarga. 

Gejala yang sering muncul sebagai tanda penyakit ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan gangguan mental lainnya, terutama yang berkaitan dengan rasa cemas. Body dysmorphic disorder sering ditandai dengan pikiran negatif, takut, dan rasa cemas yang selalu dirasakan pengidapnya. Gejala-gejala tersebut muncul karena orang tersebut menganggap dirinya memiliki satu atau kekurangan, terutama pada anggota tubuh. Pengidap gangguan ini sering menganggap dirinya tidak menarik dan memiliki anggota tubuh yang tidak ideal. 

Pada umumnya, ada beberapa bagian tubuh yang sering dicemaskan pengidap penyakit ini, misalnya bentuk wajah, warna kulit, kondisi rambut, bentuk payudara, hingga bagian tubuh tertentu yang dianggap terlalu besar atau malah terlalu kecil. Karena kecemasan yang terjadi, pengidap gangguan ini akhirnya sering melakukan pengecekan, seperti bercermin dalam waktu lama dan berulang-ulang, berusaha menutupi bagian tubuh yang dianggap kurang, serta mengukur atau selalu menyentuh area tubuh yang dianggap tidak ideal. 

Baca juga: Ikuti Tips Ini untuk Menangani Body Dysmorphic Disorder

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
NHS UK. Diakses pada 2019. Body Dysmorphic Disorder (BDD).
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diseases and Conditions. Body Dysmorphic Disorder.
WebMD. Diakses pada 2019. Body Dysmorphic Disorder.