Anak juga Bisa Alami Anemia, Ini Penyebabnya
Halodoc, Jakarta - Tak hanya orang dewasa, anemia juga bisa terjadi pada anak, lho. Anemia pada anak dapat membuatnya lesu dan tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari. Jika kondisi ini dibiarkan saja dan tidak ditangani, bukan tidak mungkin jika tumbuh kembang anak dapat terpengaruh.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali penyebab anemia pada anak serta gejalanya, agar dapat segera ditangani. Anemia atau yang lebih populer dengan sebutan “kurang darah” adalah suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah di dalam tubuh berkurang hingga di bawah batas normal.
Baca juga: 5 Jenis Asupan Makanan untuk Pengidap Anemia
Penyebab Anemia pada Anak
Anemia pada anak bisa terjadi ketika tubuh kesulitan menghasilkan sel darah merah atau terjadi kerusakan pada sel darah merah yang dihasilkan. Tak hanya itu, anemia pada anak juga dapat terjadi akibat perdarahan yang berat, sehingga jumlah sel darah merah dan hemoglobin (Hb) berkurang drastis.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anemia pada anak, yaitu:
- Kelainan genetik, misalnya penyakit thalasemia dan anemia sel sabit.
- Kekurangan nutrisi tertentu, seperti zat besi atau vitamin (asam folat dan vitamin B12).
- Mengidap penyakit tertentu, seperti penyakit autoimun, gangguan sumsum tulang, anemia hemolitik, hipotiroidisme, dan gagal ginjal.
- Mengalami infeksi kronis.
- Efek samping dari obat-obatan atau paparan bahan kimia tertentu.
- Mengalami cedera atau luka berat.
- Mengidap kanker, seperti kanker darah (leukemia).
Baca juga: Wanita Paling Rentan Kena Anemia Defisiensi Zat Besi
Begini Gejala Anemia pada Anak
Anemia pada anak awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan ada juga yang tidak merasakan keluhan atau gejala apapun. Karena gejalanya susah dikenali, banyak kasus anemia pada anak yang baru terdeteksi ketika sudah terjadi komplikasi serius. Misalnya, gangguan tumbuh kembang, gangguan pada organ tertentu, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Namun biasanya, sebelum kondisi anemia pada anak menjadi parah, anak-anak yang mengalami anemia akan menunjukkan beberapa gejala berikut:
- Sering terlihat lemas atau lelah.
- Tidak antusias atau tidak ingin bermain atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
- Kulit terlihat pucat atau kekuningan.
- Mata menguning.
- Sering mengeluh sakit kepala, pusing, atau nyeri di tulang atau bagian tubuh tertentu.
- Jantung berdebar.
- Sesak napas.
- Sering terkena infeksi.
- Luka yang sulit sembuh.
Gejala anemia pada anak sering kali tidak khas dan bisa menyerupai gejala penyakit lainnya. Oleh karena itu, jika kamu mendapati beberapa keluhan tersebut pada anak, segeralah periksakan ke dokter agar dapat dipastikan penyebabnya. Agar lebih mudah, download saja aplikasi Halodoc dan gunakan untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit.
Baca juga: 10 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Tinggi untuk Orangtua
Adakah Cara Mencegah Anemia pada Anak?
Cara terbaik untuk mencegah anemia pada anak adalah dengan memberikannya makanan bernutrisi dan bergizi seimbang. Jika anak masih menyusu, usahakan untuk tidak memberikan susu sapi sebelum berusia 1 tahun. Sebab, ASI memang memiliki kandungan zat besi yang lebih rendah dibandingkan susu sapi, tetapi pencernaan bayi lebih mampu menyerap zat besi dari ASI daripada susu sapi.
Jika Si Kecil sudah siap untuk mengonsumsi makanan padat (MPASI), kamu bisa memberikan asupan zat besi tambahan dari makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, bayam, brokoli, kentang, dan tahu tempe. Lalu, jika anak sudah cukup besar, kamu juga bisa memberikan asupan zat besi tambahan dari suplemen multivitamin untuk anak.
Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, untuk menentukan jenis suplemen dan dosis yang tepat untuk mencegah anemia pada anak. Kamu juga bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan dan di mana saja.