Anak Cacingan, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   27 Mei 2021
Anak Cacingan, Bagaimana Cara Mengatasinya?Anak Cacingan, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Halodoc, Jakarta - Anak bisa mengalami cacingan jika tanpa sengaja menelan telur cacing. Ini bisa terjadi jika anak bersentuhan dengan orang yang sudah cacingan sebelumnya atau ketika anak menyentuh benda yang terinfeksi cacing.

Setelah tertelan, telur cacing masuk ke usus kecil di mana telur akan menetas dan bertelur lebih banyak di sekitar anus yang membuat pantat anak terasa sangat gatal. Terkadang cacing masuk ke vagina anak perempuan dan membuat area ini gatal juga. Jika anak-anak menggaruk pantat kemudian menyentuh mulutnya, telur cacing dapat tertelan lagi menyebabkan siklus cacingan berulang. Bagaimana cara mengatasi anak cacingan?

Pengobatan Cacingan pada Anak

Cacingan pada anak dapat dengan mudah diobati. Dokter umum akan memberi tahu ibu untuk memberi anak dosis tablet antiparasit, yang dapat diperoleh secara bebas di apotek atau Toko Kesehatan. Anak biasanya perlu mengulang dosis setelah dua minggu untuk memastikan semua cacing hilang.

Jika anak didiagnosis terkena cacing kremi, ibu juga harus merawat semua anggota keluarga di rumah dengan tablet antiparasit. Ini dapat menghentikan penyebaran cacing di antara anggota keluarga. Ada baiknya juga untuk menjauhkan anak dari sekolah atau tempat penitipan anak saat anak mengalami cacingan. Pembatasan ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran cacing ke anak-anak lainnya.

Baca juga: Cara Tepat Mengenali Gejala Cacingan pada Anak

Cacingan dapat dengan mudah menyebar dan infeksi dapat kembali sewaktu-waktu. Ibu bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan cacingan pada anak. Bagaimana cara mencegahnya? 

1. Cuci tangan dengan seksama setelah pergi ke toilet dan sebelum memegang makanan.

2. Potong kuku secara teratur.

3. Cobalah untuk mencegah anak untuk tidak menggaruk pantatnya atau mengisap jempol atau jari.

4. Rawat semua anggota keluarga dengan tablet antiparasit jika ada anggota keluarga yang terkena cacingan.

5. Jika orangtua atau anak terkena cacingan, cucilah pakaian dan sprei secara rutin dengan air panas dan sabun setiap hari hingga beberapa hari setelah perawatan.

6. Bersihkan dudukan toilet dan pispot secara teratur.

7. Ajak anak untuk mandi secara teratur di pagi hari untuk membantu mengenyahkan telur cacing

Memilih Obat Cacing yang Aman untuk Anak

Anak, terutama balita, direkomendasikan untuk minum obat cacing ketika menginjak usia 2 tahun. Pemberian obat cacing dilakukan ketika hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur cacing atau cacing. Obat cacing juga diberikan kalau anak memiliki gejala anemia, gangguan nutrisi, dan cepat merasa lelah. 

Baca juga: Beragam Obat Cacing Medis untuk Anak dan Orang Dewasa

Lantas, bagaimana memilih obat cacing yang aman untuk anak? World Health Organization merekomendasikan untuk memberikan albendazole (400 miligram) atau mebendazole (500 miligram) anak yang cacingan. Dua jenis obat ini biasanya diberikan kepada anak dengan gejala cacingan yang umum. Praziquantel juga bisa jadi obat pilihan kalau anak mengalami schistosomiasis. 

Baca juga: Penanganan Pertama Bagi Anak yang Mengalami Gejala Cacingan

Selain balita, anak usia sekolah juga kerap mengalami infeksi cacingan. Pemberian obat cacing secara teratur akan berkontribusi pada kesehatan anak. Anak yang mengalami cacingan tidak bisa menikmati masa kecilnya dengan menyenangkan. Pun, cacingan juga berdampak pada malnutrisi dan penyerapan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. 

Pemberian obat cacing direkomendasikan setidaknya dua kali dalam setahun sesuai dengan rekomendasi dokter. Sebenarnya orangtua tidak bisa selalu mengandalkan obat cacing untuk mengatasi cacingan pada anak. Pada akhirnya pola hidup dan perilaku yang menjaga kebersihan akan membantu anak terhindar dari cacingan.

Referensi:
Raising Children Network (Australia). Diakses pada 2021. Worms.
World Health Organization. Diakses pada 2021. Deworming in Children.