Anak-Anak Suka Makan Pedas, Berpotensi Kena Wasir?
Halodoc, Jakarta – Kebiasaan mengonsumsi makanan pedas sering diyakini sebagai pemicu penyakit wasir alias ambeien. Padahal, makanan pedas bukanlah penyebab utama dari penyakit yang bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman ini. Termasuk pada anak-anak, makanan pedas tidak memiliki kaitan langsung dengan penyakit ini.
Wasir merupakan kondisi yang terjadi karena pembuluh darah balik (vena) pada daerah rektum atau anus mengalami pembengkakan dan peradangan. Hal tersebut kemudian menyebabkan terhambatnya aliran darah balik vena. Penyakit ini sering diabaikan, bahkan disepelekan karena tumbuh dan berkembang di lokasi yang “tersembunyi”.
Salah satu mitos yang masih dipercaya hingga kini adalah kebiasaan mengonsumsi makanan pedas bisa menjadi pemicu wasir. Anak-anak kerap dijauhkan dari jenis makanan yang satu ini, karena dianggap bisa meningkatkan risiko wasir. Benarkah demikian?
Baca juga: 4 Fakta Seputar Wasir yang Perlu Diketahui
Bagi pecinta makanan pedas, menjauhi jenis makanan ini mungkin akan terasa sangat menyiksa. Tapi, jangan khawatir! Makanan pedas memang bisa membuat seseorang mengalami sakit perut, bahkan diare, namun bukan penyebab langsung wasir. Tapi, hal ini bisa berubah menjadi wasir jika diare terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang lama. Untuk menghindarinya, batasilah jumlah konsumsi makanan pedas pada anak.
Sebab, makanan pedas sebenarnya tidak berbahaya dan cukup bermanfaat jika tidak dikonsumsi secara berlebihan. Pasalanya, cabai dan lada yang digunakan untuk membuat rasa pedas sebenarnya mengandung banyak vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain untuk mencegah wasir, makan pedas secara berlebihan pun bisa memicu terjadinya masalah pencernaan lain.
Ini yang Terjadi jika Si Kecil Berlebihan Mengonsumsi Makanan Pedas
Jika dikonsumsi secukupnya, makanan pedas sebenarnya tidak berbahaya dan baik untuk tubuh. Kemudian muncul pertanyaan, apakah anak-anak boleh mengonsumsi makanan pedas? Jawabannya adalah boleh-boleh saja.
Baca juga: Manfaat & Bahaya Makanan Pedas untuk Kesehatan
Selama ini, banyak anggapan yang menyebut bahwa Si Kecil sebaiknya tidak dibiasakan mengonsumsi makanan pedas. Padahal, memberi anak makanan pedas bisa membantu lidahnya mengenali rasa. Ibu bisa mencoba memberi makanan pedas yang berbahan dasar rempah-rempah saat anak masih berusia 1–3 tahun. Secara perlahan, ibu bisa mencoba memberi makanan pedas yang mengandung cabai.
Namun perlu diingat, pastikan tingkat kepedasan dan porsi yang dimakan anak tidak berlebihan. Jangankan pada anak-anak, berlebihan makan pedas pun bisa memberi dampak negatif pada orang dewasa. Sejumlah keluhan yang bisa terjadi akibat kebiasaan makan pedas berlebih, di antaranya:
-
Sakit Kepala
Orang yang mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas bisa mengalami rasa nyeri pada bagian kepala. Pusing atau nyeri pada kepala mungkin terjadi sebagai dampak peningkatan asam lambung karena mengonsumsi makanan pedas.
-
Menurunkan Kualitas Tidur
Mengonsumsi makanan yang terlalu pedas di malam hari ternyata bisa berdampak pada kualitas tidur. Pasalnya, makanan pedas bisa memicu proses metabolisme serta meningkatkan suhu tubuh. Hal itu kemudian menyebabkan aktivitas otak bertambah, padahal otot dan tubuh sedang beristirahat.
-
Diare
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang terlalu pedas bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. Hal ini bisa memicu sensasi panas, seperti terbakar, mual, muntah, hingga diare. Buang air besar secara terus-menerus akibat diare yang kemudian bisa meningkatkan risiko anak mengalami wasir, namun tidak semua diare pasti akan berujung pada penyakit tersebut.
Baca juga: 6 Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Pedas
Cari tahu lebih lanjut seputar wasir pada anak dan penyebabnya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!