Anak Alami Perundungan Berisiko Terkena Gangguan Kecemasan
Halodoc, Jakarta - Perundungan adalah salah satu masalah yang sering terjadi di sekolah. Hal ini dapat menimbulkan banyak dampak buruk pada korban yang mendapat perundungan dari teman-temannya tersebut. Salah satu dampak buruk yang dapat terjadi adalah gangguan kecemasan. Untuk itu, sebagai orangtua, ibu harus tahu tentang hal ini agar dapat mengetahui langkah yang dilakukan jika sewaktu-waktu terjadi. Berikut bahasan lebih lengkapnya!
Gangguan Kecemasan Terjadi Akibat Perundungan pada Anak
Gangguan kecemasan adalah salah satu masalah psikologis yang paling umum terjadi pada seseorang dengan usia kanak-kanak hingga remaja. Masalah ini dapat menyebabkan anak mengalami ketakutan dan kekhawatiran yang parah, hingga perubahan terhadap perilaku, pola tidur, pola makan, hingga suasana hati. Jika ibu melihat Si Kecil mengalami beberapa hal tersebut, ada baiknya untuk berhati-hati untuk yang terburuk.
Baca juga: Anak Balita Juga Bisa Cemas, Ketahui 4 Jenisnya
Namun, benarkah jika gangguan kecemasan dapat terjadi akibat perundungan?
Faktanya, perilaku bullying merupakan faktor risiko yang sering terjadi akibat gangguan kecemasan pada remaja. Diperkirakan sekitar 20 persen korban perilaku ini akan mengalami depresi dan rasa cemas. Selain itu, pengalaman akibat perundungan juga dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan, bahkan hingga usianya sudah memasuki masa dewasa.
Bahkan, bukan hanya gangguan kecemasan saja yang dapat terjadi pada anak korban bully yang berisiko, melainkan gangguan depresi dan agorafobia juga memiliki risiko tersendiri. Saat anak mengalami agorafobia, dirinya akan merasa takut untuk berada di tempat umum dan merasa kesulitan untuk melarikan diri dari keadaan tersebut. Semua gangguan mental tersebut dapat terbawa hingga dewasa.
Lalu, jika ibu memiliki pertanyaan terkait gangguan kecemasan pada anak, psikolog atau psikiater dari Halodoc siap membantu untuk memberi pengetahuan lebih. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan sehari-hari untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan!
Cara untuk Membantu Anak dengan Gangguan Kecemasan
Jika Si Kecil mengalami masalah terkait kecemasan, ada banyak hal yang dapat ibu lakukan untuk membantunya agar gangguan tersebut dapat teratasi. Hal yang paling penting adalah bicarakan masalah terkait kecemasan dan kekhawatiran tersebut dengan anak. Selain itu, ibu juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang masalah kecemasan pada anak, termasuk beberapa pertolongan yang dapat dilakukan oleh orangtua.
Banyak anak yang mengalami gangguan kecemasan dapat hilang setelah beberapa saat dengan bantuan dari orangtuanya. Meski begitu, bantuan dari profesional juga perlu dilakukan jika ibu merasa tidak ada peningkatan dalam bantuan yang ibu berikan. Selain itu, bantuan dari psikolog juga dapat dilakukan jika hal tersebut sudah memengaruhi kesehariannya, seperti sekolah atau pergaulannya.
Baca juga: Kecemasan Anak Diwarisi Orang Tua, Kok Bisa?
Perawatan untuk Gangguan Kecemasan pada Anak
Penanganan dari masalah kecemasan pada anak terdiri dari beberapa jenis. Hal tersebut tergantung dari usia anak dan penyebab dari kecemasan tersebut. Berikut beberapa perawatan yang umum dilakukan:
- Konseling. Salah satu penanganan dari gangguan kecemasan pada anak adalah dengan konseling. Hal ini dapat membantu anak untuk memahami hal yang membuatnya cemas, sehingga dirinya dapat mengatasi situasi yang ada.
- Terapi perilaku kognitif. Terapi ini dapat membantu anak untuk mengelola kecemasannya dengan mengubah cara berpikir dan berperilaku.
Selain kedua penanganan tersebut, konsumsi obat kecemasan mungkin saja diberikan kepada anak jika masalah yang terjadi terbilang parah atau tidak membaik setelah melakukan terapi perilaku kognitif. Dokter biasanya meresepkan khusus untuk anak-anak dengan masalah ini.
Baca juga: Ketahui Tanda Gangguan Psikologi pada Anak Sejak Dini
itulah pembahasan tentang perundungan pada anak yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan kecemasan. Maka dari itu, peran orangtua sangat penting untuk mengetahui apa yang terjadi di sekolah. Pencegahan dari bullying akan lebih efektif dibandingkan melakukan pengobatan setelahnya.