Anak Alami Gangguan Pendengaran Bisa Jadi Terlambat Bicara
Halodoc, Jakarta - Namanya juga orangtua, segala bentuk gangguan kesehatan sekecil apapun pada anak, dapat memunculkan rasa cemas yang luar biasa. Termasuk ketika si kecil mengalami gangguan pendengaran. Masalahnya, gangguan ini kerap sukar disadari karena anak-anak, terutama pada usia bayi dan balita, belum mampu mengekspresikan hal-hal aneh yang terjadi pada tubuhnya. Apalagi, gangguan pendengaran pada anak yang tidak segera ditangani, berpotensi menyebabkan keterlambatan bicara.
Ya, sepertinya cukup banyak kasus orangtua sering bertanya-tanya, kok anak saya sudah mulai besar tapi belum juga lancar bicara. Kemudian setelah diperiksakan ke dokter, ternyata gangguan pendengaranlah yang menyebabkan anak mereka belum bisa berbicara. Lantas, bisakah kita mengetahui adanya gangguan pendengaran pada anak sejak masih bayi? Apa saja penyebab gangguan pendengaran pada anak dan apa yang harus dilakukan orangtua?
Baca juga: 5 Jenis Gangguan Pendengaran yang Perlu Diketahui
Penyebab gangguan pendengaran pada anak bisa bermacam-macam. Sebagian besar dari seluruh kasus gangguan pendengaran anak disebabkan oleh kelainan genetik, yaitu ketika beberapa di antaranya memiliki riwayat gangguan pendengaran menurun di keluarga.
Selain kelainan genetik, gangguan pendengaran pada anak juga bisa disebabkan oleh:
- Infeksi pada ibu ketika hamil.
- Penggunaan obat-obatan yang ototoksik oleh ibu pada saat hamil.
- Trauma lahir.
- Riwayat trauma kepala pada anak.
- Memiliki riwayat penyakit kuning (jaundice), sehingga memerlukan transfusi tukar.
- Riwayat infeksi pada otak atau tulang belakang.
- Riwayat infeksi telinga.
Bagaimana Bisa Tahu Si Kecil Mengalami Gangguan Pendengaran?
Meskipun sama-sama memiliki gangguan pendengaran, ciri dan gejala yang ditampilkan bisa berbeda antara bayi dan anak-anak. Semakin lama anak mengalami gangguan pendengaran, tumbuh kembangnya akan semakin terganggu. Jadi, dengan mengetahui gejalanya secara dini, orangtua dapat mencegah komplikasi yang lebih berat.
Baca juga: Anak Diam saat Diajak Bicara, Mengapa?
Jika mengalami gangguan pendengaran, bayi atau balita biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Tidak terkejut mendengar suara yang keras.
- Tidak menoleh untuk merespon ke arah sumber suara (pada bayi usia lebih dari 6 bulan).
- Tidak mengucapkan kata apapun, seperti “dada” atau “mama”, pada usia 1 tahun.
- Tidak menoleh ketika dipanggil namanya.
Sementara itu, gejala gangguan pendengaran pada usia anak-anak (5 tahun ke atas) bisa terlihat dari:
- Terlambat mulai berbicara atau perkembangan bicaranya tidak sesuai dengan usianya.
- Pelafalan bicara tidak jelas.
- Tidak mengikuti instruksi.
- Berbicara dengan suara yang lebih keras dari biasanya.
- Sering berkata, “Hah?” atau “Apa?” ketika diajak berbicara.
- Sering menyalakan televisi dengan volume suara yang tinggi.
- Cenderung menggunakan salah satu telinga ketika mendengar atau mengeluh bahwa ia hanya bisa mendengar di salah satu telinga saja.
Jika Gangguan Pendengaran Anak Tidak Segera Ditangani
Anak dengan gangguan pendengaran yang tidak menjalankan terapi akan mengalami gangguan perkembangan bahasa dan berbicara ataupun kemampuan kognitif yang ia butuhkan untuk belajar. Bahkan, anak yang mengalami gangguan pendengaran dari lahir hingga usia 2 atau 3 tahun, memiliki risiko tinggi mengalami gangguan permanen terhadap kemampuan bicara, bahasa, dan belajar.
Dengan mengidentifikasi gangguan pendengaran pada anak sedini mungkin, terapi pun dapat dimulai sesegera mungkin, sehingga gangguan perkembangan lebih lanjut pada anak dapat dicegah seminimal mungkin. Dengan alat bantu dengar, diharapkan anak dengan gangguan pendengaran dapat berkembang selayaknya anak normal lainnya.
Oleh sebab itu, jika orangtua menemukan ciri-ciri gangguan pendengaran pada anak, jangan ragu untuk segera periksakan anak ke dokter. Dokter anak kemudian akan menjalankan rangkaian pemeriksaan pendengaran untuk mengetahui apa spesifiknya yang menjadi gangguan pendengaran pada anak.
Baca juga: Mengenali Tanda Speech Delay pada Anak
Selain itu, orangtua juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan pendengaran bayi sejak dini, karena sebagian besar dari kasus gangguan pendengaran pada bayi hanya dapat dideteksi dengan tes pendengaran. Perlu diingat juga bahwa meski pendengarannya sehat saat bayi, tidak menutup kemungkinan pada usia yang lebih tua gejala gangguan pendengaran baru muncul.
Itulah sedikit penjelasan tentang gangguan pendengaran pada anak. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!