Anak Alami Diskalkulia, Ini yang Harus Orang Tua Tahu
Halodoc, Jakarta - Diskalkulia merupakan istilah yang digunakan ketika anak mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep matematika dasar, seperti nilai, waktu, penjumlahan dasar, menghafal tanggal, serta sistem penomoran. Hal tersebut disebabkan karena anak memiliki masalah pada otak yang berkaitan dengan kognisi matematika. Diskalkulia pada anak dapat terjadi karena faktor genetika, kelahiran prematur, serta konsumsi alkohol saat hamil.
Baca juga: 5 Cara Agar Anak Suka Berhitung dan Matematika
Anak diskalkulia dapat terjadi dari masa pra sekolah, hingga mereka beranjak dewasa, yaitu saat berada di sekolah menengah atas (SMA). Ketika anak mengalami diskalkulia, hal apa yang perlu diketahui orangtua, agar tidak terus menghakimi dan memojokkan anak dengan keterbatasan hitungan?
Diskalkulia pada Anak Pra Sekolah
Anak diskalkulia yang berusia 3-6 tahun akan mengalami sejumlah gejala, seperti:
-
Sulit mengingat nomor rumah atau nomor telepon.
-
Sulit untuk mencerna suruhan orangtua yang berkaitan dengan angka. Contohnya, saat orangtua menyuruh mengambil suatu barang sebanyak 5 buah, mereka bisa saja mengambil benda tersebut kurang atau lebih dari yang diminta.
-
Sulit untuk memahami lamanya waktu, mereka akan merasa sudah berada dalam waktu tersebut selama berjam-jam, padahal kenyataannya hanya beberapa menit.
-
Sulit untuk menghitung 1-10 dibanding dengan anak seusianya.
-
Sulit untuk menyamai bentuk atau warna benda.
Diskalkulia pada Anak Sekolah Dasar (SD)
Anak diskalkulia saat memasuki sekolah dasar akan mengalami sejumlah gejala, seperti:
-
Mereka menghindari permainan dengan angka atau berhitung, seperti monopoli.
-
Mereka kesulitan untuk menulis.
-
Mereka kesulitan membedakan arah, seperti kanan dan kiri.
-
Mereka kebingungan ketika membaca waktu di jam analog.
-
Mereka kesulitan dalam memahami makna kurang dari, lebih dari, lebih kecil, atau lebih besar.
Baca juga: Intip 5 Tips Sukses Ajarkan Anak Berhitung
Diskalkulia pada Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Anak diskalkulia saat memasuki sekolah menengah pertama akan mengalami sejumlah gejala, seperti:
-
Kesulitan mengingat skor dari suatu pertandingan atau nilainya sendiri.
-
Kesulitan untuk mengerti seberapa banyak waktu yang telah berlalu hari ini di sekolah.
-
Kesulitan dalam mengerjakan PR matematika, dan pelajaran lain yang membutuhkan kemampuan berhitung, mengenali arah, estimasi waktu, atau mengukur panjang.
-
Kesulitan dalam menyusun kata-kata.
-
Kesulitan dalam mengingat rumus matematika, dan akan cepat lupa setelah mengingatnya.
Diskalkulia pada Anak Sekolah Menengah Atas (SMA)
Anak diskalkulia saat memasuki sekolah menengah atas akan mengalami sejumlah gejala, seperti:
-
Kesulitan memahami jam malam mereka.
-
Kesulitan dalam menghitung pengeluaran dan uang jajan yang mereka miliki.
-
Kesulitan dalam mengira-ngira berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
-
Kesulitan mengingat nomor kelas dan jam masuk sekolah.
-
Kesulitan dalam hitungan sederhana. Mereka akan membutuhkan kalkulator untuk menghitung.
Anak diskalkulia akan membutuhkan terapi khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Berkaitan dengan hal tersebut, ibu dapat langsung mendiskusikannya dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc, ya! Ibu juga dapat membantu di rumah dalam mengatasi kesulitan menghitung anak dengan mengajarkan konsep menghitung dengan sesederhana mungkin, dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Baca juga: Anak Kesulitan Menghitung, Mungkin Saja Disleksia Matematika
Menumbuhkan rasa percaya diri anak diskalkulia juga sangat penting dilakukan. Jangan pesimis dengan kondisi anak, karena biasanya anak dengan gangguan belajar biasanya akan memiliki bakat atau kelebihan di bidang lain. Hal tersebutlah yang harus ibu gali lebih dalam lagi, agar mengetahui kemampuan apa yang dimiliki oleh anak. Dukungan ibu akan sangat berharga bagi mereka, untuk membuat mereka tetap percaya diri.
Referensi:
The Dyslexia Association. Diakses pada 2020. What Are The Signs of Dyscalculia?
Child Mind Institute. Diakses pada 2020. How to Spot Dyscalculia?
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Dyscalculia? What Should I Do if My Child Has It?