Anak Ajukan Pertanyaan Sulit, Bagaimana Menjawabnya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   10 Januari 2020
Anak Ajukan Pertanyaan Sulit, Bagaimana Menjawabnya?Anak Ajukan Pertanyaan Sulit, Bagaimana Menjawabnya?

Halodoc, Jakarta - Rasa ingin tahu anak akan semakin bertambah besar seiring dengan usianya yang turut bertambah dan pendekatan sosial yang mulai ia lakukan. Tak heran jika terkadang anak akan mengajukan pertanyaan yang terbilang sulit dan tidak ibu sangka akan ia utarakan. Tentu saja, sebagai orangtua, ibu dan ayah harus selalu siap dengan jawaban yang akan diberikan. 

Biasanya, anak akan bertanya soal pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan lingkungannya, bisa perihal sekolah, lingkungan rumah, hingga berita, atau hal lain yang ia dengarkan dari orang di sekitarnya. Namun, tidak jarang ibu dan ayah pun menemui kesulitan untuk menjawab pertanyaan anak yang terkadang memang sulit. 

Bagaimana Menjawab Pertanyaan Anak yang Sulit?

Ketika anak mulai banyak mengajukan pertanyaan, hal pertama yang harus ibu perhatikan adalah sikap yang harus ditunjukkan dalam merespons. Pastikan ibu menjawab setiap pertanyaan anak dengan antusias dan bersemangat. Usahakan, jelaskan dengan bahasa yang mudah ia pahami. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Anak yang Banyak Bertanya Berarti Cerdas

Lalu, bagaimana jika ibu tidak mengerti jawaban atas pertanyaan anak? Terkadang, tidak apa menjawab dengan jujur bahwa ibu atau ayah tidak mengerti jawabannya. Namun, tambahkan dengan kalimat “Ayo, kita cari sama-sama!” supaya anak tetap bersemangat dalam belajar hal baru di hidupnya. 

  • Ulangi Pertanyaan Anak dan Pastikan Ia Memang Bertanya Demikian

Ketika anak mengajukan pertanyaan sulit, ibu bisa mengulanginya dan memastikan memang hal tersebutlah yang ia tanyakan. Jangan langsung bereaksi negatif jika anak bertanya hal yang mungkin terdengar negatif di telinga. Jadi, anak pun tahu alasan mengapa pertanyaannya termasuk hal negatif. 

  • Cari Tahu Asal Mula Pertanyaan Anak

Saat ia bertanya hal yang kurang pas di telinga, jangan langsung memarahinya dengan mengatakan bahwa ia tidak seharusnya berkata atau bertanya demikian. Alih-alih berkata demikian, ibu bisa memberikan anak pertanyaan seperti dari mana ia mendengar kata-kata yang kurang enak tersebut. Setelahnya, baru ibu jelaskan dan berikan jawaban yang paling mudah atas pertanyaannya. 

Baca juga: Pentingnya Tanam Empati pada Anak untuk Cegah Bullying

  • Gali Informasi Sebanyak Mungkin 

Jangan lupa, ibu dan ayah juga harus mencari informasi sebanyak mungkin dari sang buah hati. Tanyakan apakah ia mengerti dengan pertanyaan yang ia ajukan, atau alasan mengapa ia menanyakannya. Misalnya, ia bertanya arti kata yang kurang sopan disebutkan oleh kawan sekolahnya yang membuat ibu guru naik pitam. Tanyakan padanya apakah ia tahu mengapa ibu guru marah ketika kawannya mengatakan kata-kata tersebut. 

  • Jelaskan Sesuai dengan Usianya

Ibu dan ayah pasti paham dengan pertanyaan sang buah hati, tetapi penjelasan dan jawaban yang diberikan haruslah sesuai dengan usianya. Gunakan tata bahasa dan kalimat sederhana yang sering anak dengar, sehingga ia tidak kebingungan dengan penjelasan ibu. Dengan begitu, anak akan merasa puas dan semakin bersemangat untuk terus bertanya pada ayah dan ibu, karena baginya, orangtuanya sangat sabar dan pandai menjawab semua pertanyaannya. 

Baca juga: Ibu Mudah Marah Bisa Berdampak pada Karakter Anak, Benarkah?

Jika ibu menemukan kesulitan untuk menjawab pertanyaan sulit dari sang buah hati, jangan pernah ragu untuk bertanya langsung pada ahlinya. Banyak sekali dokter psikolog anak yang bisa membantu ibu, apalagi kalau ibu memanfaatkan fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc. Jadi, saran yang ibu dapatkan selalu tepat dan tidak asal karena diberikan langsung oleh ahlinya. 

*artikel ini pernah tayang di SKATA