Amankah Mengonsumsi Fruktosa Setiap Hari?
“Fruktosa merupakan jenis gula alami yang banyak terdapat dalam makanan, minuman kemasan, sayur, madu, dan buah-buahan. Meski sumbernya alami, tetapi keamanannya, terutama saat dikonsumsi setiap hari masih dipertanyakan.”
Halodoc, Jakarta – Jika memiliki bentuk alami, fruktosa bisa dibilang sebagai pilihan pemanis yang mendatangkan manfaat. Meski begitu, jenis pemanis ini juga termasuk dalam komposisi sirup jagung, yakni pemanis buatan yang terbuat dari tepung jagung. Ia banyak dipakai untuk menambah rasa manis pada berbagai makanan tak sehat, termasuk soda dan permen.
Fruktosa dalam bentuk murni memang punya rasa yang cenderung lebih manis daripada pilihan pemanis lainnya. Inilah mengapa, penggunaannya juga tidak boleh berlebihan baik dalam minuman maupun makanan.
Terdapat banyak sumber fruktosa yang bisa didapat dalam makanan. Misalnya gula meja, madu, sirup agave, dan jus buah yang tidak ditambah gula. Selain itu, pemanis ini juga terdapat pada buah plum, akar manis, buah pir, sorgum, dan karamel.
Bermanfaat, tetapi Tidak dalam Kadar yang Berlebihan
Sebenarnya, cukup sulit untuk bisa mencapai penggunaan fruktosa pada tingkat yang berbahaya, meski kamu mengonsumsi banyak sayur dan buah dalam sehari. Ini disebabkan karena kandungan fruktosa pada buah dan sayur yang masih ada pada level minimal. Tak heran jika buah dan sayur jadi menu yang dianjurkan dalam menunjang pola hidup sehat.
Artinya, gula fruktosa bisa disebut aman kalau dibandingkan dengan pilihan pemanis lainnya. Meski demikian, tetap saja konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan. Fruktosa sendiri merupakan jenis gula yang melalui proses metabolisme pada tubuh yang berbeda terhadap glukosa.
Gampangnya, glukosa dapat digunakan oleh semua sel tubuh, sedangkan fruktosa hanya dapat dipakai oleh organ hati. Ketika tubuh mendapatkan asupan fruktosa dan kalori dalam jumlah yang tinggi, organ hati akan mendapatkan beban berlebih sehingga kemudian mengubah fruktosa menjadi lemak.
Asupan fruktosa yang bersamaan dengan makanan tinggi kalori menjadi penyebab utama berbagai kondisi kesehatan serius. Ini termasuk obesitas, kanker, penyakit jantung, dan diabetes.
Penelitian yang diterbitkan pada Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care menuliskan tentang efek samping fruktosa pada tubuh. Asupan berlebihan gula ini membuat tubuh menyimpan lemak cadangan, terutama pada organ hati.
Ini akan berujung pada masalah lemak hati yang tidak disebabkan karena alkohol. Sementara itu, penelitian lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients juga menyebutkan berbagai efek samping serius asupan fruktosa berlebih, di antaranya:
- Menaikkan risiko terjadinya peradangan di tubuh yang berakibat resistensi insulin pada tubuh.
- Menambah lemak cadangan pada tubuh.
- Menambah risiko terjadinya obesitas dan sindrom metabolik.
- Cenderung lebih banyak makan, karena tidak merasa kenyang.
Lebih lanjut, penelitian berikutnya yang terbit dalam The Journal of Pediatrics mencoba meneliti efek konsumsi minuman tinggi fruktosa terhadap remaja dengan usia antara 12 sampai 16 tahun di Taiwan. Hasil studi menunjukkan bahwa remaja dengan asupan minuman tinggi fruktosa berlebih memicu terjadinya kenaikan resistensi insulin.
Hal ini juga dapat menaikkan risiko munculnya banyak penyakit berbahaya, di antaranya:
- Arteri menebal dan mengeras.
- Diabetes.
- Gangguan jantung di usia dewasa.
Jadi, fruktosa memang punya efek positif untuk tubuh. Namun, apabila konsumsinya bersamaan dengan makanan tinggi kalori dan pemanis lainnya, efek yang ditimbulkan justru bisa membahayakan.
Inilah mengapa kamu perlu memeriksakan kadar gula darah secara rutin, sehingga adanya kelainan kesehatan dapat terdeteksi sejak dini dan segera mendapatkan penanganan. Sekarang, kamu bisa cek kesehatan lebih mudah dengan memanfaatkan Layanan Janji Medis yang ada di aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasi Halodoc secara gratis di Play Store maupun App Store.