Amankah Bayi Konsumsi MPASI Instan?
Halodoc, Jakarta – Lewat usia 6 bulan, air susu ibu (ASI) saja sudah tidak bisa mencukupi kebutuhan energi dan nutrisi bagi Si Kecil. Ibu perlu memberikannya makanan pendamping ASI (MPASI) agar anak bisa bertumbuh secara optimal. Di zaman yang sudah serba canggih ini, ibu juga enggak perlu bingung lagi memilih menu apa yang paling baik untuk MPASI Si Kecil.
Melalui internet maupun buku-buku resep MPASI, ibu bisa mendapatkan banyak pilihan menu MPASI bergizi untuk Si Kecil. Sekarang ini juga sudah tersedia makanan berbentuk MPASI instan yang dijual di pasaran, baik dalam bentuk bubuk maupun puree. Tapi, sebagian ibu mungkin masih ragu, apakah MPASI instan aman untuk Si Kecil? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.
Masih banyak ibu yang menganggap bahwa segala makanan yang instan pasti mengandung bahan pengawet, termasuk MPASI instan. Alasan inilah yang membuat MPASI instan dinilai tidak aman untuk bayi. Para ibu juga ragu bila kandungan vitamin dan mineral yang terdapat di dalam MPASI instan berasal dari bahan alami. Itulah sebabnya kebanyakan ibu masih ragu untuk memberikan MPASI instan pada anaknya.
Baca juga: Tips Menyiapkan MPASI Pertama untuk Si Kecil
Padahal, tahukah ibu bahwa MPASI instan untuk bayi dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia, yaitu WHO, lho. Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas, dan kandungan nutrisinya. Walaupun mengandung bahan pengawet, namun zat pengawet dalam MPASI instan terbilang aman bagi bayi.
Makanan pendamping ASI cepat saji ini juga dibuat dengan steril dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi. Malah MPASI instan yang tersedia di pasaran juga difortifikasi dengan zat gizi, seperti vitamin, DHA, omega 3 dan mineral.
MPASI instan menjadi pilihan yang cocok apabila ibu butuh makanan yang praktis saat bepergian. Selain itu, makanan instan tersebut juga dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi bayi yang sudah tidak bisa dicukupi lagi oleh ASI. Misalnya, bayi berusia 6 bulan atau lebih butuh asupan zat besi sebanyak 11 miligram setiap harinya. Sedangkan ASI hanya menyuplai zat besi sekitar 2 miligram. Nah, kekurangan asupan tersebut bisa dipenuhi dengan memberikan MPASI.
Alasan lainnya menggunakan MPASI instan adalah karena praktis dan lebih terjangkau. Katakanlah, ibu harus memenuhi kebutuhan bayi akan zat besi setiap harinya. Zat besi bisa ditemukan dari makanan, seperti daging sapi, hati sapi, ayam, dan ikan. Nah, agar kebutuhan zat besi hariannya terpenuhi, bayi harus mengonsumsi sekitar 400 gram daging sapi. Ini tentunya sangat sulit dilakukan karena kapasitas lambung bayi yang kecil disertai kemampuan ekonomi setiap ibu yang berbeda-beda. Itulah mengapa MPASI instan dibutuhkan.
Baca juga: Ini Cara Siapkan Makanan Bayi untuk Bepergian
Sayangnya, memberikan MPASI instan untuk Si Kecil secara rutin dan terus-menerus akan membuat bayi tidak mengenal menu makanan keluarga, yaitu makanan segar yang dimasak untuk disajikan di rumah. Selain itu, bayi juga kehilangan kesempatan untuk mengenal cita rasa makanan yang sebenarnya. Ini karena kebanyakan MPASI instan adalah makanan campuran yang diolah bersamaan.
Ibu juga perlu menjaga asupan kadar garam dari MPASI instan agar tidak berlebihan untuk bayi. Berikut adalah hal-hal yang perlu ibu perhatikan bila ingin memberikan MPASI instan secara terus-menerus:
- Pilih produsen makanan bayi yang bonafide.
- Perhatikan segel kemasan makanan dan tanggal kedaluwarsanya.
- Cermati bahan-bahan makanannya. Pastikan Si Kecil tetap mendapatkan variasi makanan dari MPASI instan, seperti aneka tepung, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
- Cermati kadar garam (biasanya ditulis “natrium” atau “sodium” pada kemasan), kadar gula, dan zat-zat gizi lainnya yang difortifikasi ke dalam MPASI instan.
Baca juga: 4 Bahan Alami Pengganti Gula untuk MPASI
Jadi, jangan ragu lagi untuk memberikan MPASI instan untuk Si Kecil ya, bu. Karena makanan instan tersebut aman untuk bayi. Kalau ibu bertanya-tanya seputar nutrisi makanan untuk anak, tanyakan saja ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.