Amandel Bengkak Buat Tenggorokan Sakit
Halodoc, Jakarta - Tenggorokan sakit terjadi karena terlalu sering minum es? Sebenarnya, kondisi ini lebih sering terjadi karena amandel yang mengalami pembengkakan. Tonsilitis merupakan pembengkakan pada amandel yang terjadi karena kuman. Pembengkakan pada amandel ini memicu munculnya rasa tidak nyaman pada tenggorokan, tetapi jarang menyebabkan penyakit serius.
Kamu harus tahu, amandel berfungsi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh dengan melindungi tubuh dari serangan kuman penyebab infeksi yang masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Ketika amandel terinfeksi kuman, maka terjadi peradangan yang mengakibatkan amandel bengkak dan membuat tenggorokan terasa sakit.
Radang Tenggorokan dan Amandel Bengkak Tidak Sama
Sakit pada tenggorokan sering disamakan dengan amandel yang mengalami pembengkakan. Ini karena diyakini amandel bengkak berpengaruh pada tenggorokan, membuat tenggorokan sakit saat menelan. Namun, ternyata keduanya jelas berbeda. Lalu, apa yang membedakan?
Baca juga: Tanpa Obat, Ini Cara Mengatasi Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan erat hubungannya dengan pembengkakan pada amandel. Namun, faringitis, begitu kelainan ini disebut, terjadi karena infeksi virus atau bakteri jenis Streptococcus pyogenes. Pengidap yang mengalami radang tenggorokan merasakan sakit pada bagian faring, tonsil, dan laring. Di Indonesia, kondisi ini sering disebut panas dalam, karena menimbulkan sensasi panas dan tidak nyaman pada tenggorokan.
Sementara itu, tonsilitis atau radang amandel menyerang tonsil atau amandel. Penyebabnya tidak jauh berbeda dengan radang tenggorokan, bisa karena infeksi virus maupun infeksi bakteri. Jenis virus yang menyebabkan radang amandel termasuk coronavirus, herpes simplex virus, Epstein-Barr virus, hingga virus flu. Sementara bakteri yang berperan dalam radang amandel adalah Streptococcus grup A.
Baca juga: Ketahui 6 Obat Alami yang Efektif Mengatasi Radang Amandel
Gejala dari radang amandel termasuk demam, berubahnya warna pada daerah sekitar tonsil menjadi putih atau kekuningan, merah dan terjadi pembengkakan pada area tonsil, tenggorokan terasa sakit dan kamu menjadi kesulitan menelan. Memang, amandel bengkak tidak memerlukan penanganan serius. Namun, apabila gejalanya tidak kunjung membaik hingga lebih dari 4 hari atau menjadi lebih parah, kamu harus segera memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. Supaya lebih mudah, buat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc.
Perlukah Operasi Amandel?
Jika amandel bengkak terjadi karena infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk penanganannya. Namun, jika infeksi terjadi karena virus, kamu perlu banyak mengonsumsi air putih, mengonsumsi makanan lunak agar lebih mudah ditelan, dan mengonsumsi obat untuk meredakan gejalanya, bisa parasetamol atau ibuprofen.
Namun, perlukah dilakukan operasi amandel? Operasi diperlukan jika peradangan pada amandel berada pada tahapan kronis. Meski bisa disembuhkan dengan perawatan rumahan dan obat antibiotik, ada pula beberapa kasus tonsilitis yang lebih parah dan memerlukan pengangkatan amandel untuk pengobatannya.
Baca juga: Inilah Tanda Radang Amandel Perlu Dikhawatirkan
Operasi menjadi pilihan terakhir apabila amandel bengkak dan meradang membuat kamu menjadi kesulitan bernapas, sering mendengkur dengan volume keras ketika tidur, sering terjadi hingga tujuh kali dalam satu tahun, kesulitan menelan makanan keras, amandel mengalami perdarahan, terindikasi kanker pada bagian tonsil, dan terdapat tumor meski sangat jarang terjadi. Namun, kamu tetap harus bertanya dulu pada dokter apakah tindakan ini dibutuhkan agar radang tidak kembali terjadi.