Alergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Oktober 2020
Alergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis, Ini AlasannyaAlergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta - Alergi obat adalah reaksi abnormal dari sistem kekebalan tubuh terhadap obat. Obat apa pun, seperti obat-obatan yang dijual bebas, obat menggunakan resep, atau obat herbal, semuanya bisa memicu alergi. Namun, alergi obat lebih mungkin terjadi dengan jenis obat-obatan tertentu. Gejala alergi obat yang paling umum yaitu gatal-gatal, ruam, atau demam.

Alergi obat bisa menyebabkan reaksi yang serius, termasuk kondisi yang mengancam jiwa yang mempengaruhi banyak sistem tubuh. Kondisi ini disebut syok anafilaksis. Alergi obat tidak sama dengan efek samping mengonsumsi obat. Alergi obat juga berbeda dengan toksisitas obat yang disebabkan oleh overdosis obat. 

Alasan Alergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis

Sistem kekebalan tubuh membantu melindungi dari berbagai penyakit. Sistem ini dirancang untuk melawan penjajah asing seperti virus, bakteri, parasit, dan zat berbahaya lainnya. Ketika kamu mengalami alergi obat, maka sistem kekebalan tubuh salah mengira obat yang masuk ke tubuh sebagai salah satu “penyerang” tubuh. 

Ketika tubuh terasa terancam, maka sistem kekebalan mulai membentuk antibodi atau protein khusus yang diprogram untuk menyerang penyerang. Nah, pada kasus alergi obat, antibodi justru menyerang obat tersebut. 

Respon kekebalan tubuh ini menyebabkan peningkatan peradangan yang bisa menyebabkan gejala seperti ruam, demam, atau kesulitan bernapas. Respon kekebalan mungkin terjadi saat pertama kali kamu menggunakan obat atau setelah meminumnya berkali-kali tanpa masalah. Jika terjadi secara mendadak, maka kondisi ini berpotensi mengancam jiwa

Baca Juga: Apa Saja Tanda Alergi Obat Antibiotik & Bagaimana Penanganannya?

Gejala Umum Alergi Obat

Alergi obat tidak selalu mengancam nyawa. Gejala alergi obat bisa terjadi sangat ringan sehingga kamu hampir tidak menyadarinya. Kamu mungkin juga mengalami sedikit ruam. Alergi obat yang parah dapat menyebabkan syok anafilaksis yang mengancam jiwa. 

Reaksi syok anafilaksis dapat terjadi beberapa menit setelah kamu mengonsumsi obat. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa terjadi dalam 12 jam setelah mengonsumsi obat. Gejalanya bisa meliputi:

  • Detak jantung tidak teratur;
  • Kesulitan bernapas;
  • Pembengkakan;
  • Ketidaksadaran.

Syok anafilaksis bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Beberapa obat bisa menyebabkan reaksi tipe syok anafilaksis saat pertama kali digunakan.

Obat-obatan yang sering menyebabkan syok anafilaksis meliputi morfin, aspirin, obat kemoterapi, dan pewarna yang digunakan dalam beberapa sinar-X. Maka dari itu, apabila kamu mengalami gejala alergi obat, jangan tunda waktu untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat

Baca Juga: Efek Samping Konsumsi Obat Antibiotik dalam Waktu Lama

Mengatasi Alergi Obat Tergantung Seberapa Parah Kondisi

Penanganan untuk mengatasi alergi obat akan ditentukan pada seberapa parah alergi tersebut. Dengan reaksi alergi yang parah terhadap suatu obat, kamu kemungkinan besar harus menghindari obat tersebut sepenuhnya.

Dokter mungkin juga akan mencoba mengganti obat dengan obat lain yang tidak membuat kamu alergi. Obat-obatan tertentu membantu memblokir respon imun dan mengurangi gejala, termasuk:

  • Antihistamin

Tubuh membuat histamin saat mengira suatu zat, seperti alergen, berbahaya untuk tubuh. Pelepasan histamin memicu gejala alergi seperti bengkak, gatal, atau iritasi. Antihistamin menghalangi produksi histamin dan membantu menenangkan gejala reaksi alergen. 

  • Kortikosteroid

Alergi obat bisa menyebabkan pembengkakan saluran napas dan gejala serius lainnya. Kortikosteroid juga membantu mengurangi peradangan yang menyebabkan masalah ini.

Baca Juga: Ini Alasan Orang Bisa Kena Alergi Obat

  • Bronkodilator

Jika alergi obat yang dialami menyebabkan mengi atau batuk, dokter mungkin merekomendasikan bronkodilator. Obat ini membantu membuka saluran udara dan mempermudah pernapasan. Bronkodilator tersedia dalam bentuk cairan dan bubuk untuk digunakan dalam inhaler atau nebulizer

Jika kamu mengalami alergi obat, sebaiknya segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. What Is a Drug Allergy?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Drug allergy
WebMD. Diakses pada 2020. Allergies and Anaphylaxis