Albinisme Bisa Sebabkan Gangguan pada Penglihatan
Halodoc, Jakarta – Normalnya, setiap orang memiliki warna kulit yang berbeda-beda. Namun, tidak bagi seseorang yang mengidap albinisme. Albinisme membuat seseorang dilahirkan tanpa pigmen atau warna. Tubuh pengidap albinisme tidak dapat menghasilkan melanin dalam jumlah normal. Melanin adalah sejenis bahan kimia yang terkandung dalam tubuh untuk memberi warna pada mata, kulit, dan rambut.
Hal ini membuat pengidap albinisme berbeda dengan orang pada umumnya karena memiliki kulit, rambut, dan mata yang sangat pucat. Selain tidak memiliki pigmen, pengidap albinisme diduga berisiko mengalami gangguan penglihatan. Mengapa bisa terjadi demikian? Ini penjelasannya.
Baca juga: Bukan karena Perkawinan Silang, Inilah 5 Fakta Albinisme
Benarkah Albinisme Sebabkan Gangguan Penglihatan?
Pengidap albinisme yang mengalami gangguan penglihatan masuk ke dalam kelompok albinisme okular. Albinisme dengan tipe ini ditandai dengan warna mata kebiruan. Beberapa pengidap albinisme okular memiliki pigmen iris yang sedikit sehingga mata mereka seperti berwarna merah muda atau kemerahan. Warna kemerahan ini sebenarnya adalah pembuluh darah mata yang terlihat melalui iris.
Rabun jauh atau astigmatisme adalah masalah penglihatan yang umumnya dialami oleh pengidap albinisme. Kacamata atau lensa kontak sering menjadi pilihan perawatan untuk memperbaiki masalah penglihatan tersebut. Kondisi rabun yang lebih parah mungkin memerlukan operasi mata.
Selain itu, pengidap albinisme bisa sangat sensitif terhadap cahaya karena iris mereka tidak memiliki pigmen yang cukup untuk melindungi retina. Hal ini biasanya diatasi dengan mengenakan kacamata hitam atau lensa kontak ketika pengidap terpapar sinar matahari.
Baca juga: Tips Simpel Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak dengan Albinisme
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini gejala masalah penglihatan yang dapat dialami oleh pengidap albinisme:
- Mata bergerak bolak-balik sangat cepat dan tidak disengaja (nystagmus)
- Gerakan kepala, seperti menggelengkan atau memiringkan kepala untuk mengurangi gerakan mata yang tidak disengaja dan melihat lebih baik.
- Kedua mata tidak mampu mengarah pada titik yang sama atau bergerak serempak (strabismus).
- Rabun jauh ringan sampai ekstrem.
- Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
- Kelengkungan abnormal pada permukaan depan mata atau lensa di dalam mata (astigmatisme).
- Perkembangan retina yang tidak normal.
- Sinyal saraf dari retina ke otak yang tidak mengikuti jalur saraf pada umumnya.
Apabila kamu salah satu pengidap albinisme dan mengalami kendala di atas, kamu bisa menghubungi dokter Halodoc terkait perawatan yang bisa dilakukan. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Apakah Albinisme Bisa Diobati?
Albinisme adalah kelainan genetik. Artinya, kondisi ini sudah terbentuk bahkan sebelum kelahiran, sehingga tidak ada peluang untuk disembuhkan. Meski begitu, tersedia opsi-opsi perawatan untuk mengatasi gangguan penglihatan yang dialami oleh pengidap albinisme. Perawatan nantinya mungkin melibatkan dokter mata (ophthalmologist), dokter kulit (dermatologis) dan genetika.
Baca juga: Kenali 5 Penyakit Kulit yang Jarang Terjadi
Selama masa perawatan, dokter perlu menguji kondisi mata secara tahunan. Pada umumnya, gangguan penglihatan dirawat dengan lensa korektif yang diresepkan oleh dokter mata. Jika pengidap mengalami nistagmus, yaitu saat mata bergerak bolak-balik sangat cepat dan tidak disengaja, maka dokter mungkin merekomendasikan pembedahan pada otot optik untuk meminimalkan gejalanya.
Referensi:
Teens Health. Diakses pada 2020. Albinism.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Albinism.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan