Alasan Tetap Sehat Meski Waktu Tidur Berkurang Saat Puasa
Halodoc, Jakarta – Ada sejumlah hal yang akan berubah saat seseorang berpuasa. Mulai dari perubahan pola makan, metabolisme, hingga perubahan jam tubuh yang terkait dengan waktu tidur. Pasalnya, saat berpuasa kamu harus bangun pada dini hari untuk menyantap makanan sahur.
Mau tidak mau, hal itu tentu akan mengubah pola tidur yang selama ini sudah terbentuk. Perubahan ini bisa jadi adalah alasan mengapa saat berpuasa seseorang kerap merasa lebih mudah lelah, lemas, dan mengantuk. Untuk menghindari hal tersebut, perlu dilakukan sedikit modifikasi dalam pola tidur agar aktivitas tetap berjalan dengan normal.
(Baca juga: Alasan Puasa Bikin Ngantuk Berat)
Nyatanya ada beberapa alasan mengapa kamu tetap harus sehat dan semangat saat menjalani puasa. Mulai dari tanggung jawab terhadap pekerjaan kantor, atau kewajiban untuk belajar. Tidak menjaga pola tidur malah bisa mengacaukan hal-hal tersebut.
Pola tidur yang berantakan, apalagi durasi tidur yang kurang bisa menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah mengantuk dan merasa lemas. Alhasil, kondisi ini bisa menurunkan produktivitas dan fokus dalam menjalani hari. Kamu mungkin menjadi kurang berhati-hati dalm bertindak, dan hal itu tentu bisa memicu berbagai masalah.
(Baca juga: Begini 5 Trik Agar Tetap Fit Selama Puasa)
Trik Mengatur Pola Tidur saat Bulan Puasa
Agar terhindar dari efek kurang tidur yang bisa merugikan, ada beberapa trik yang bisa diterapkan. Hal ini setidaknya bisa membantu memenuhi kebutuhan tidur ideal orang dewasa yaitu sekitar 6-8 jam dalam satu hari. Bagaimana caranya?
- Tidur lebih awal
Agar tubuh tetap mendapat durasi tidur yang cukup, coba majukan waktunya. Jika biasanya kamu baru tidur pada pukul 11 malam atau 12 malam. Selama bulan puasa, cobalah untuk menyelesaikan semua aktivitas sebelum jam 10 malam.
Manfaatkanlah waktu setelah berbuka puasa dan melaksanakan ibadah Tarawih untuk bersiap-siap sebelum tidur. Misalnya, mandi, mebersihkan kamar, dan lain sebagainya. Agar lebih mudah tidur, jauhkanlah semua perangkat elektronik dan hal-hal yang bisa membuat kamu terjaga. Tidur lebih awal dibutuhkan agar durasi tubuh istirahat tidak berkurang terlalu banyak.
- Tidur setelah sahur? Kenapa tidak
Langsung tidur setelah kenyang makan sahur memang bisa memberi dampak yang negatif bagi tubuh. Namun bukan berarti tidak boleh sama sekali. Nyatanya rasa kantuk tidak akan semudah itu hilang. Untuk menyiasatinya, pastikan untuk selalu bangun sahur tepat waktu kemudian beri jeda untuk tubuh mencerna makanan sebelum kembali tidur. Setidaknya, kamu memiliki satu hingga dua jam yang bisa dimanfaatkan untuk tidur sebelum memulai aktivitas.
(Baca juga: 5 Kebiasaan Tak Sehat saat Puasa)
- Curi waktu untuk tidur siang
Selama bulan puasa, waktu makan siang biasanya akan menjadi kosong. Nah, kamu bisa memanfaatkannya untuk tidur siang selama beberapa menit. Pada dasarnya, tidur siang selama 20-30 menit sudah cukup untuk memulihkan energi dan membuat kamu jadi lebih produktif.
Tidur siang juga dapat membantu mengendalikan hormon stres yang sering muncul saat seseorang kurang tidur di malam hari. Mengambil waktu sejenak untuk tidur siang juga dapat membantu memenuhi kebutuhan tidur yang tidak bisa didapatkan saat malam hari.
- Suasana yang nyaman
Selain durasi yang cukup, kualitas tidur juga akan menjadi penentu kondisi tubuh selama menjalani puasa. Memiliki tidur yang berkualitas adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bugar meski tidak kemasukan makanan maupun minuman dalam waktu yang cukup lama.
Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas meski waktu terbatas, pastikan untuk membangun suasana yang nyaman terutama pada kamar tidur. Jauhkan segala perangkat elektronik dan tidurlah dalam keadaan yang bersih, alias sudah mandi dan mengganti pakaian tidur yang pas.
Punya masalah kesehatan selama puasa? Coba diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dapatkan rekomendasi dari dokter terpercaya yang bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!