Alasan Stres Emosional Berisiko Picu Pompholyx

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Juni 2020
Alasan Stres Emosional Berisiko Picu PompholyxAlasan Stres Emosional Berisiko Picu Pompholyx

Halodoc, Jakarta – Kamu pasti asing mendengar pompholyx. Pompholyx, di dalam dunia medis disebut eksim dishidrotik adalah penyakit kulit yang menyerang tangan dan kaki. Penyakit ini dapat menimbulkan lepuh yang sangat gatal dan berair. Umumnya, lepuh muncul di sisi jari, telapak tangan, dan telapak kaki. 

Lepuh biasanya berlangsung selama sekitar dua hingga empat minggu dan bisa terkait dengan alergi musiman atau stres. Kondisi ini dapat dialami oleh semua kelompok usia, tetapi pompholyx lebih sering dialami wanita yang berusia di bawah 40 tahun. Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab pompholyx. Namun, sebagian besar pengidap pompholyx mengalami stres emosional sebelumnya. Ini alasan mengapa stres dapat memicu pompholyx.

Baca juga: Kulit Gatal dan Terasa Terbakar, Waspada Pompholyx

Mengapa Stres Dapat Memicu Pompholyx?

Melansir dari Healthline, seseorang berpeluang lebih besar untuk menimbulkan kondisi ini jika mengalami tingkat stres fisik maupun emosional yang tinggi. Ketika kamu stres, tubuh memproduksi hormon-hormon yang bisa memicu penyakit kulit, termasuk pompholyx. Namun, beberapa dokter juga berpikir bahwa pompholyx mungkin merupakan jenis reaksi alergi.

Kamu juga berpotensi mengalami pompholyx jika tangan atau kaki sering lembap atau sering berada dalam air. Pekerjaan yang berhubungan dengan garam logam, seperti kobalt, kromium, dan nikel juga meningkatkan risiko pompholyx. Selain itu, orang yang mengidap dermatitis kontak, dermatitis atopik atau demam juga berisiko lebih tinggi terkena eksim dishidrotik. 

Bagaimana Cara Mengobati Pompholyx?

Jangan khawatir, pompholyx umumnya ringan dan bisa dirawat dengan perawatan rumahan sederhana. Perawatan rumahan untuk mengatasi pompholyx termasuk merendam tangan dan kaki dalam air dingin atau mengompres selama 15 menit ke daerah yang terkena dua hingga empat kali sehari. Setelah dikompres, oleskan pelembap atau krim di area yang terkena. 

Baca juga: Faktor yang Tingkatkan Risiko Pompholyx

Pada kasus yang lebih parah, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan resep obat. Dokter biasanya meresepkan steroid topikal, TCI atau fototerapi. Selain itu, dokter dapat mengeringkan lepuh atau memberikan dosis botox di tangan dan kaki untuk mengurangi keringat dan basah yang memicu kondisi ini.

Perlu diketahui bahwa pompholyx rentan terinfeksi, sehingga bisa menghambat penyembuhan. Jika kamu curiga ada infeksi di area yang terkena, segera kunjungi dokter untuk ditindaklanjuti. Selain itu, pompholyx terkadang mirip dengan kondisi dermatitis atopik dan dermatitis kontak. Jadi, pastikan bertanya ke dokter untuk memastikannya.

Kalau kamu mengalami gejala yang mirip seperti pompholyx, kamu bisa menghubungi dokter melalui Halodoc untuk memastikannya. Lewat aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter  kapan saja dan di mana saja!

Baca juga: Pilihan Pengobatan untuk Atasi Pompholyx

Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegah atau mengendalikan pompholyx. Cara terbaik untuk mencegahnya yaitu memperkuat kulit kulit dengan rutin menggunakan pelembap setiap hari. Kamu juga perlu menghindari pemicu seperti sabun wangi atau pembersih yang keras dan banyak minum air putih agar kulit tetap terhidrasi.

Referensi :
National Eczema Society. Diakses pada 2020. Pompholyx (dyshidrotic) eczema.
National Eczema Association. Diakses pada 2020. Dyshidrotic Eczema.
Healthline. Diakses pada 2020. Dyshidrotic Eczema.