Alasan Stres Bisa Memicu Sakit Maag
Halodoc, Jakarta - Pada masa pandemi seperti ini memang kerap membuat banyak orang merasakan stres karena minimnya interaksi dengan orang lain dan pekerjaan yang menumpuk. Jika tidak segera diatasi, banyak dampak buruk yang dapat terjadi karena perasaan stres yang berlebihan. Salah satu masalah yang dapat dipicu oleh stres adalah sakit maag. Namun, bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Berikut ulasan lengkapnya!
Stress Dapat Picu Sakit Maag
Sakit maag atau gastroesophageal reflux (GERD) adalah kondisi kronis yang terjadi akibat asam lambung yang mengalir kembali ke kerongkongan. Bagian kerongkongan berguna sebagai selang yang mengalirkan makanan dari mulut ke perut. Saat makanan ada di perut, tubuh mulai melepaskan asam agar dapat mencernanya. Perut bisa mengatasi asam dari lambung, tetapi kerongkongan tidak yang menimbulkan perasaan terbakar.
Meski begitu, banyak orang yang bertanya-tanya terkait kebenaran jika perasaan stres dapat picu terjadinya sakit maag. Beberapa orang merasa jika gangguan tersebut akan terasa lebih parah yang mungkin karena produksi dari asam lambung meningkat, sehingga memperburuk masalah pada kerongkongannya. Namun, bagaimana sebenarnya cara stres dapat picu terjadinya sakit maag? Berikut ini beberapa caranya:
1. Tubuh yang Lebih Sensitif
Faktanya, stres tidak dapat meningkatkan keasaman cairan lambung di tubuh. Seseorang yang sedang mengalami stres, respons tubuh terhadap sesuatu akan menjadi lebih sensitif, terlebih lagi rasa sakit. Hal ini terjadi ketika perasaan stres dapat menyebabkan perubahan pada otak yang memunculkan reseptor rasa sakit, sehingga seseorang lebih sensitif terhadap peningkatan kadar asam. Selain itu, stres juga dapat mengurangi produksi prostaglandin yang berguna untuk melindungi lambung dari efek asam.
2. Lambatnya Pencernaan
Seseorang yang sedang mengalami stres, tubuhnya dapat menghasilkan hormon yang dapat memperlambat pencernaan. Hal ini membuat makanan bertahan lebih lama di perut, sehingga asam lambung memiliki banyak waktu untuk naik ke kerongkongan. Bahkan, beberapa orang lebih banyak makan saat sedang merasa stres. Hal ini juga dapat memperparah deretan masalah saat mengalami stres yang bisa picu sakit maag.
Faktanya, stres dan sakit maag saling berkaitan satu sama lain. Otak dan sistem pencernaan sangat terkait erat, sehingga gangguan pada bagian pencernaan dapat memicu respons stres. Stres dapat memperburuk sakit maag hingga lebih sering untuk terjadi. Sebaliknya, sakit maag juga dapat memperburuk stres yang dirasakan. Hal ini dapat menjadi masalah yang tidak terselesaikan karena harus mengatasi keduanya secara bersamaan.
Kamu juga dapat bertanya pada dokter dari Halodoc terkait cara stres yang dapat picu sakit maag. Caranya mudah sekali, hanya dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa berinteraksi langsung dengan ahli medis profesional dan berpengalaman hanya menggunakan smartphone di tangan. Nikmati kemudahan ini sekarang juga!
Lalu, bagaimana cara mengatasi stres yang dapat picu sakit maag?
Setiap orang harus mengetahui cara yang tepat untuk mengelola stres agar dapat membantu mengurangi risiko dari beberapa kondisi berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, obesitas, sindrom iritasi usus besar, dan depresi. Semakin baik kamu mengatasi perasaan stres yang timbul, semakin menurun risiko dari penyakit maag untuk kambuh. Berikut ini beberapa cara untuk menekan rasa stres sekaligus GERD:
1. Olahraga
Aktivitas fisik dapat membantu untuk mengendurkan otot yang tegang dan melepaskan hormon alami yang membuat seseorang merasa tenang. Olahraga juga dapat membantu untuk menurunkan berat badan yang mampu mengurangi tekanan pada perut. Hal ini dapat mengurangi perasaan stres dan juga risiko dari sakit maag secara bersamaan.
2. Hindari Pemicunya
Stres dapat picu terjadinya sakit maag, sehingga kamu harus menghindari segala sesuatu yang dapat menimbulkan penyakit tersebut dan salah satunya adalah makanan. Beberapa makanan yang dapat memicu terjadinya GERD, antara lain cokelat, kafein, buah dan jus jeruk, makanan pedas, serta makanan berlemak. Pastikan untuk menghindari semua itu, bahkan jika kamu tidak merasakan stres.
3. Tidur yang Cukup
Faktanya, tidur adalah kegiatan yang dapat meredam stres secara alami. Dengan berkurangnya rasa stres, tidur menjadi lebih nyenyak. Meski begitu, ada baiknya untuk tidak tidur beberapa saat setelah makan karena dapat meningkatkan risiko dari penyakit maag. Untuk menghindari hal tersebut, cara lainnya adalah menggunakan alas kepala yang lebih tinggi dari badan.
Itulah pembahasan terkait stres yang dapat picu terjadinya sakit maag. Dengan melakukan beberapa kebiasaan untuk menghindari stres dan GERD, diharapkan gangguan tersebut tidak kambuh lagi. Dengan begitu, aktivitas harian dapat berjalan semestinya tanpa adanya interupsi dari penyakit yang menimbulkan gejala seperti terbakar ini.