Alasan Selalu Merasa Sendiri di Tengah Ramai
Halodoc, Jakarta – Memiliki banyak teman nyatanya tidak serta merta membuat seseorang bebas dari rasa kesepian. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Ini ada kaitannya dengan “jenis” pertemanan yang sedang dijalin. Pasalnya, saat ini semakin banyak orang yang menjalin pertemanan berdasarkan kuantitas semata, dan mengabaikan kualitas. Artinya seseorang cenderung hanya mencari teman yang banyak, bukan teman yang dekat.
Rasa kesepian yang muncul, sekalipun kamu sedang dikelilingi oleh banyak teman bisa terjadi karena rasa tak puas. Yaitu karena teman-teman yang ada nyatanya hanya ada pada beberapa momen saja, bukan untuk saling berbagi rasa. Padahal, kamu mungkin mendambakan seorang teman yang benar-benar mengerti dan dapat diajak berbagi. Hal itu yang kemudian membuat perasaan kosong dan kesepian masih saja muncul meski sedang berada di tengah keramaian.
Sebuah penelitian malah menyebut bahwa semakin seseorang memiliki banyak teman, semakin rentan ia mengalami perasaan kesepian. Hal ini yang kemudian mendorong dia untuk terus saja mencari teman, untuk menemani sepi. Namun, lagi-lagi hal ini malah bisa memperparah perasaan kesepian dan kesendirian.
Kesepian dan Dampaknya pada Kesehatan
Meski merasa kesepian adalah hal yang manusiawi, namun terlalu sering pun bisa memberi dampak pada kesehatan, lho. Bahkan ada yang menyebut bahwa merasa kesepian bisa memperpendek usia seseorang.
Sayangnya, perasaan yang satu ini semakin mengancam saat seseorang memasuki usia 25 tahun. Data dari Rush University Medical Center menunjukkan banyak orang di usia pertengahan menjelang usia lanjut mengeluhkan kesepian. Bahkan menurut penelitian itu, orang yang merasa kesepian memiliki risiko dua kali lebih besar terserang Alzheimer.
Selain itu, nyatanya perasaan kesepian bisa menyebabkan seseorang berubah dan mengalami beberapa gangguan. Termasuk gangguan pada kesehatan fisik bahkan mental. Berikut beberapa kondisi yang bisa mengancam saat seseorang mengalami kesepian berkelanjutan:
- Depresi dan Tertekan
Kesepian bisa memicu perasaan kosong, putus asa, bahkan hal negatif lain. Dorongan-dorongan tersebut pada gilirannya dapat menyebabkan seseorang mengalami perasaan tertekan yang berujung pada depresi. Risiko depresi meningkat tajam saat seseorang terlalu sering merasa kesepian.
Berita buruknya, depresi malah bisa memperparah kondisi dan membuat perasaan kesepian yang menyerang lebih hebat. Depresi bisa berujung pada perasaan rendah diri, tidak bersemangat bahkan putus asa dan tak bergairah. Depresi pun telah dikaitkan dengan berbagai gangguan penyakit yang bisa menyerang seseorang.
- Menjadi Tertutup
Selain masalah kesehatan, kesepian ternyata juga bisa menggangu kepribadian seseorang. Salah satunya adalah mengubah seseorang menjadi lebih tertutup dan tak berkeinginan untuk melakukan apapun, selain menyendiri. Pada akhirnya, orang yang selalu merasa kesepian tak lagi memiliki ketertarikan untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya.
Yang lebih buruk, seseorang dengan kepribadian tertutup seringnya terbiasa memendam semua yang dirasakan seorang diri. Karena dia memang tak memiliki siapapun untuk berbagi. Hal ini membentuknya menjadi seseorang yang cenderung tidak stabil dalam berpikir dan mengambil keputusan.
Kembali lagi, kondisi ini malah bisa memperparah perasaan sendirian yang dialami. Bukan tak mungkin hal ini akan memicu ia berubah menjadi seseorang yang nekat. Sebab, orang tersebut akan merasa sendiri dan tidak memiliki satu pegangan yang pasti.
Pilih-pilih dalam berteman agar tak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Namun, bukan satu pembenaran untuk menilai seseorang sebelum mengetahui dia secara tepat, ya. Biar enggak mengalami hal tersebut, bisa dimulai dengan memilih pertemanan yang bisa sama-sama menguntungkan.
Misalnya, teman dengan hobi yang sama, atau teman yang bisa diajak berolahraga dan peduli kesehatan. Ajak juga teman kamu untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Lebih mudah dengan aplikasi Halodoc yang bisa digunakan untuk berbicara dengan dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan