Alasan Psikologis Kenapa Drama Korea Begitu Digemari
Halodoc, Jakarta – “Suka saja” tidak bisa menjelaskan kenapa banyak orang menggemari Drama Korea (drakor). Menurut Ji-Yeon, profesor di bidang studi Asia-Amerika, mengatakan manusia pada hakikatnya senang dengan sensasi emosi yang campur aduk sebelum akhirnya mencapai ending; entah itu kebahagiaan, kesedihan, atau akhir yang “gantung”.
Penonton bisa memiliki ikatan emosi dengan karakter di dalam drama. Ikatan ini membuat penonton mendapatkan pengalaman (romansa) yang mungkin tidak diperolehnya di dunia nyata. Atau bisa juga menjadi opsi solusi untuk persoalan yang dihadapinya. Intinya, drama korea bisa memenuhi kebutuhan afektif para penonton makanya sangat digemari.
Campur Aduk Emosi dalam Drama Korea
Siapa yang tidak suka kejutan? Semua orang suka kejutan, apalagi kalau ternyata kejutan tersebut sesuatu yang menyenangkan ataupun diidamkan. Akan beda rasanya ketika pacar kamu melamar hanya dengan mengatakan, “Yuk menikah,” bila dibandingkan dengan dia melamar di salah satu rooftop dengan view 360 derajat Jakarta, kemudian tiba-tiba musik akustik memainkan lagu “Akad” Payung Teduh. Mana yang lebih berkesan?
Baca juga: Baru Putus? Supaya Tak Sedih Intip Jurus Jitunya
Secara psikologis, manusia suka dengan drama dan senang kejutan, makanya permainan roller coaster ada dan antreannya mengular. Campur aduk emosi inilah yang diberikan oleh drama korea.
Sebuah pengalaman emosi yang membuat kamu memamah manis-pahit-asam-kecut-getir dunia percintaan, lengkap dengan tingkah-polah karakter yang unyu dan penampilan yang rupawan. Kemudian, alasan-alasan apalagi kenapa drama korea begitu digemari?
- Daya Tarik Budaya
Kita selalu tertarik dengan orang-orang yang terlihat berbeda dari kita. Demikian juga saat menonton drama korea, kamu akan disuguhkan hal-hal yang tidak pernah kamu alami di Indonesia. Pengalaman ini menjadi sesuatu yang menarik dan juga menghibur.
- Mempelajari Hal Baru
Ketika menonton drama korea kamu menyerap hal-hal baru, misalnya bahasa. Bagaimana mengucapkan terimakasih, minta maaf, ataupun panggilan sayang.
- Percintaan yang Sweet
Berbeda dengan drama romantis lainnya, drama korea menyuguhkan percintaan yang sweet dengan adegan fisik yang tidak berlebihan. Uniknya, ini menjadi salah satu alasan kenapa orang-orang senang menonton drama korea.
- Fashionable
Tidak bisa disangkal kalau faktor fashionable juga menjadi alasan kenapa kamu bisa sampai marathon menghabiskan berseri-seri drama korea.
- Sajian Makanan yang Menggugah Selera
Makan mie saja terlihat begitu menggugah selera, dan membuat kamu ingin makan mie juga. Bahkan, tak jarang karena melihat karakter drakor yang ditonton, kamu jadi ingin mencoba salah satu menu Korean food.
- Mudah Diakses
Drama korea semakin mudah untuk diakses, dan inilah yang menjadi alasan lain kenapa semakin banyak orang menonton dan ketagihan pada drakor.
- Asyik Didiskusikan bersama Teman
Menonton drama korea ternyata memiliki korelasi terhadap hubungan sosial. Ketika kamu mendapatkan keasyikan saat mendiskusikan episode 1 pada sebuah drakor, sadar atau tidak sadar kamu ingin mengalami keasyikan yang sama, makanya ingin cepat-cepat menyelesaikan episode selanjutnya supaya ada bahan diskusi dengan teman.
Menjadi Lebih Sensitif
Menurut Matthew Gizzard, psikolog dan peneliti dari State University of New York mengatakan, orang-orang yang senang dan secara intens menonton drama romantis cenderung menjadi lebih sensitif.
Baca juga: 6 Cara Mengetahui Pasangan Berbohong Berdasarkan Psikologi
Lebih peduli terhadap orang lain, menyukai keadilan, semakin loyal, respect terhadap otoritas, dan menghargai ketulusan. Walaupun terdengar positif, ternyata tidak selamanya penggemar drama romantis memberikan efek yang baik.
Justru pada sebagian orang ketika terlalu menyamakan kisah hidupnya dengan drama romantis malah berujung pada kekecewaan. Kamu tidak bisa menyamakan orang yang kamu sukai/pasangan dengan karakter di dalam drama.
Ketika kamu terlalu berharap mendapatkan pengalaman romantis seperti di drama yang ditonton, bisa jadi berujung pada kekecewaan. Julia Lippman, profesor dari University of Michigan mengatakan, drama romantis bisa membuat penonton menjadi lebih sensitif sekaligus naif.
Kalau kamu punya masalah psikologi, butuh curhat karena habis putus cinta, atau pasanganmu tidak sesuai dengan ekspektasi sehingga kalian sering berantem, obrolin saja lewat aplikasi Halodoc. Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.