Ini Alasan Perlunya Terhindar dari Dehidrasi saat Diare
Halodoc, Jakarta – Diare bisa terjadi pada siapa saja. Saat penyakit ini menyerang, kamu disarankan untuk banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan sehat yang cukup. Bukan tanpa alasan, hal itu penting dilakukan untuk menghindari terjadinya dehidrasi selama diare. Apa yang dimaksud dengan dehidrasi dan mengapa hal ini harus dihindari saat diare menyerang?
Dehidrasi alias kekurangan cairan di dalam tubuh adalah hal yang tidak boleh dianggap sepele. Dehidrasi merupakan kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mendapat cukup banyak asupan cairan jika dibandingkan dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh. Dengan kata lain, dehidrasi muncul karena ada ketidakseimbangan akibat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan.
Baca juga: 3 Jenis Dehidrasi pada Anak Diare
Bahaya Dehidrasi saat Diare
Dehidrasi menyebabkan terjadinya gangguan pada keseimbangan zat gula dan garam di dalam tubuh. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan yang membuat tubuh tidak dapat berfungsi secara normal. Salah satu kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami dehidrasi adalah diare alias gangguan buang air besar.
Saat diare, seseorang disarankan untuk lebih banyak minum air putih untuk menghindari tubuh dari kekurangan cairan. Sebab saat diare seseorang akan banyak mengeluarkan cairan, sehingga harus diimbangi dengan cairan yang masuk pula. Selain banyak minum air putih, saat diare kamu juga mungkin akan disarankan untuk menghindari jenis makanan tertentu.
Baca juga: Bukan Hanya Lemas, Ini 6 Dampak Dehidrasi bagi Tubuh
Hal itu penting dilakukan untuk mencegah diare menjadi lebih buruk. Diare merupakan penyakit yang terjadi sebagai reaksi alami tubuh terhadap racun atau zat asing yang perlu dikeluarkan dari tubuh. Penyakit ini membuat pengidapnya merasa sakit pada bagian perut dan mendorong seseorang menjadi sering buang air besar (BAB).
Kondisi ini juga menyebabkan perubahan feses alias kotoran menjadi lebih cair. Saat penyakit ini terjadi, sebaiknya cukupi asupan air putih atau cairan agar tubuh tidak mengalami kekurangan cairan.
Kabar buruknya, dehidrasi sering dianggap sepele. Padahal, dehidrasi yang tidak ditangani dengan tepat bisa memicu kondisi yang lebih parah, bahkan bisa mengganggu fungsi tubuh.
Dehidrasi ditandai dengan beberapa gejala, seperti muncul rasa haus dan pusing, mulut kering, kulit terasa lebih kasar dan kering, mudah merasa lelah, jarang buang air kecil, serta perubahan warna urine menjadi lebih gelap dan berbau kuat.
Risiko dehidrasi lebih tinggi pada kondisi diare yang dialami anak-anak dan bayi. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi karena faktor cuaca, aktivitas fisik atau olahraga, dan pola makan. Pada beberapa orang, diare mungkin dibarengi dengan muntah-muntah, serta berkeringat berlebihan. Hal itu bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi.
Saat mengalami diare dan mulai muncul gejala pusing atau dehidrasi, sebaiknya segera minum air putih. Jika dehidrasi muncul karena diare, sebaiknya hindari jenis makanan tertentu yang bisa memperparah kondisi.
Baca juga: Ini Jenis Diare yang Bikin Dehidrasi dan BAB Encer
Saat diare, hindari mengonsumsi produk susu, kafein, serta minuman bersoda. Dehidrasi akibat diare sama sekali tidak boleh dianggap sepele dan segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Jika ragu dan butuh saran dokter segera, kamu bisa pakai aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Sampaikan keluhan atau gangguan kesehatan yang dialami dan dapatkan tips mengatasi sakit dari ahlinya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!