Alasan Pengidap Penyakit Jantung Membutuhkan Pemeriksaan Treadmill
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar mengenai pemeriksaan treadmill? Dalam dunia medis, pemeriksaan treadmill merupakan rangkaian dari pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan EKG merupakan tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik (elektrokardiogram).
Alat ini menerjemahkan impuls listrik menjadi grafik yang ditampilkan pada layar pemantau. Prosedur ini tergolong aman, cepat, dan tidak menyakitkan karena dilakukan tanpa pengaliran arus listrik dan tanpa sayatan (noninvasif).
Nah, pemeriksaan treadmill ini sendiri merupakan tes untuk melihat fungsi jantung saat diberikan tekanan atau “stres” berupa aktivitas fisik yang intensitasnya ditingkatkan secara perlahan.
Baca juga: 5 Gangguan Kesehatan yang Didiagnosis dengan Elektrokardiogram
Melalui pemeriksaan treadmill ini dokter bisa melihat bagaimana respon jantung seseorang. Misalnya, menelisik apakah peningkatan tekanan darah dan laju jantung normal selama intensitas aktivitas fisik yang semakin meningkat atau justru sebaliknya?
Pemeriksaan treadmill ini umumnya disarankan bagi mereka yang mengidap penyakit jantung. Seperti, gagal jantung hingga penyakit jantung koroner (PJK). Di samping itu, pemeriksaan treadmill penting dilakukan bagi mereka yang memiliki risiko penyakit jantung, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, genetik, dan merokok.
Tujuan Pemeriksaan Treadmill
Tujuan pemeriksaan treadmill memiliki beragam manfaat. Terutama bagi seseorang yang memiliki faktor risiko PJK, seperti riwayat keluarga, usia lanjut, diabetes, kolesterol tinggi, dan hipertensi. Setelah itu, pemeriksaan treadmill ini dokter akan mengevaluasi hasilnya untuk menentukan penanganan selanjutnya.
Selain itu, ada pula manfaat lainnya dari tes EKG dengan menggunakan treadmill. Seperti:
-
Menilai seberapa efektif rencana pengobatan jantung yang sudah dilakukan.
-
Melihat asupan darah yang mengalir ke jantung saat seseorang melakukan aktivitas fisik.
-
Menentukan prognosis seseorang terkena serangan jantung atau meninggal akibat penyakit jantung.
-
Mendeteksi kelainan irama jantung dan aktivitas listrik di jantung.
-
Melihat seberapa baik katup jantung bekerja.
-
Mengetahui tingkat kebugaran fisik.
-
Mengevaluasi denyut jantung dan tekanan darah.
-
Menilai tingkat keparahan penyakit arteri koroner yang dimiliki pengidap.
-
Menentukan batas-batas latihan fisik yang aman sebelum memulai program rehabilitas jantung akibat dari serangan jantung atau operasi jantung.
Baca juga: Inilah Prosedur yang Akan Dilewati Ketika Lakukan Tes Elektrokardiogram
Prosedur pemeriksaan treadmill ini tak terlalu rumit kok. Orang yang melakukan tes hanya diminta berjalan di atas treadmill atau menggunakan sepeda statis, dari intensitas rendah sampai yang tertinggi. Di sini dokter beserta staf medis secara teliti memantau setiap perubahan dari detak jantung, tekanan darah, dan EKG karena aktivitas dan stres tubuh.
Baca juga: 4 Penyebab Penyakit Jantung di Usia Muda
Yang perlu digarisbawahi, bila dirimu melakukan tes ini, segeralah beri tahu staf medis bila dirimu mengalami nyeri dada, pusing, sempoyongan, sesak napas ekstrem, mual, sakit kaki, sakit kepala, ataupun gejala lainnya. Pemeriksaan treadmill ini bisa dihentikan bila seseorang mengalami gejala-gejala yang terbilang berat.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan