Alasan Pengidap Hipertensi Bisa Terkena Degenerasi Makula

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Juli 2021
Alasan Pengidap Hipertensi Bisa Terkena Degenerasi MakulaAlasan Pengidap Hipertensi Bisa Terkena Degenerasi Makula

"Degenerasi makula umum dialami oleh orang yang sudah lanjut usia alias lansia. Selain faktor pertambahan umur, ternyata ada hal lain yang bisa menjadi pemicunya, salah satunya riwayat penyakit tertentu. Penasaran apa saja faktor pemicu penyakit ini?"


Halodoc, Jakarta – Degenerasi makula alias age-related macular degeneration (AMD/ARMD) adalah gangguan penglihatan yang rentan menyerang lansia. Kondisi ini harus diwaspadai dan tidak boleh disepelekan begitu saja. Secara umum, gangguan kesehatan ini muncul akibat menurunnya kualitas penglihatan pusat dan memengaruhi kemampuan memandang lurus ke depan. 

Makula sendiri merupakan area kecil di lapisan bagian dalam retina mata. Nah, area inilah yang memegang peranan penting untuk bisa melihat dengan baik di kala terang maupun gelap.  Ketika seseorang mengidap degenerasi makula, penglihatan sisi (peripheral vision) tak memiliki jumlah sel yang sama dengan makula, sehingga menghasilkan penglihatan yang tak fokus atau tajam. 

Baca juga: Idap Degenerasi Makula, Waspada Komplikasi Akibatnya

Pemicu Degenerasi Makula 

Pertanyaannya, apa sih yang menyebabkan degenerasi makula? Benarkah hipertensi bisa memicunya? 

Jawabannya bisa. Selain faktor usia, hipertensi juga bisa memicu terjadinya degenerasi makula. Terutama pada pengidap tekanan darah tinggi yang sudah lama mengidap kondisi tersebut. Sebab, kondisi ini bisa memengaruhi kondisi endotel pada pembuluh darah, terutama pembuluh darah mata. Di samping itu, hipertensi ini juga bisa membatasi jumlah oksigen yang masuk ke mata. Nah, kondisi inilah yang akan memicu berbagai masalah pada mata, termasuk meningkatkan risiko terjadinya degenerasi makula. 

Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain: 

  • Genetik, orang yang memiliki degenerasi makula memiliki kemungkinan untuk menurunkan penyakit ini kepada keturunan berikutnya.
  • Diet, pola konsumsi sehari-hari dapat berpengaruh pada tingkat oksidan dan antioksidan yang berpengaruh pada regenerasi jaringan retina mata.
  • Merokok menghasilkan oksidan yang mempengaruhi penuaan jaringan retina mata.
  • Obesitas.
  • Etnis Kaukasia.
  • Sering terpapar sinar matahari.

Baca juga: Sering Diabaikan, 6 Penyebab Retina Mata Rusak

Gejala Berdasarkan Jenisnya

Seseorang yang mengidap degenerasi makula, umumnya akan mengalami berbagai keluhan. Umumnya, gejala awal yang muncul yaitu hilangnya kualitas penglihatan secara tiba-tiba atau perlahan. Nah, berikut ini beberapa gejala degenerasi makula berdasarkan jenisnya: 

AMD Kering 

  • Memburuknya penglihatan pusat, meski telah menggunakan kacamata.
  • Penglihatan yang sama atau tidak jelas.
  • Warna terlihat kurang cerah.
  • Sulit beradaptasi dengan cahaya redup.

AMD Basah

  • Mengalami distorsi visual garis, garis lurus jadi terlihat bergelombang.
  • Adanya titik buta pada penglihatan.
  • Halusinasi visual pada pengidap AMD yang parah, ketika pengidapnya melihat gambar yang berbeda, mulai dari gambar yang sederhana hingga yang rumit. 

Baca juga: 7 Penyakit Tak Biasa Pada Mata

Kering dan Basah, Apa Bedanya? 

Degenerasi makula terbagi menjadi dua jenis, basah dan kering, dengan penyebab yang berbeda. Ketimbang AMD basah, AMD kering merupakan jenis yang paling ditemui. Kemungkinan AMD ini baru terdeteksi ketika pengidapnya melakukan pemeriksaan mata. 

  • AMD Kering

Degenerasi makula jenis ini diawali dengan munculnya penumpukan zat sisa di bawah retina. Penumpukan zat yang disebut drusen ini, bila semakin banyak akan berpengaruh pada penglihatan. Hal yang perlu diperhatikan, pada tahap lanjut, AMD kering ini bisa menyebabkan menipisnya sel yang berada di lapisan bagian luar retina. 

  • AMD Basah

AMD basah bisa disebabkan karena menurunkan kondisi bagian luar retina (retinal pigment epithelium/RPE). Selain itu, AMD basah juga bisa disebabkan karena tumbuhnya pembuluh darah baru yang rapuh dari pembuluh darah kecil yang ada di belakang lapisan makula. 

Pembuluh darah ini mudah bocor, sehingga bisa mengeluarkan darah yang menyebabkan jaringan parut di makula. Hal yang perlu digarisbawahi, AMD basah bisa mengganggu penglihatan pusat dalam waktu yang lebih cepat ktimbang AMD kering. Kira-kira dalam kurun waktu minggu hingga bulan. Dalam beberapa kasus, bahkan bisa dalam hitungan jam bila terjadi perdarahan. 

Jika gejala memburuk, sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat yang bisa dikunjungi. Download aplikasinya di App Store atau Google Play! 

Referensi:
American Macular Degeneration Foundation. Diakses pada 2021. Risk Factors for Macular Degeneration.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Dry Macular Degeneration.  
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Wet Macular Degeneration. 
WebMD. Diakses pada 2021. How Does High Blood Pressure Affect Your Risk for Age-Related Macular Degeneration (AMD)?