Alasan Penggumpalan Darah di Pembuluh Vena Bikin Enggak Nyaman
Halodoc, Jakarta - Hampir setiap orang pasti pernah merasakan bengkak yang berwarna merah dan terasa menyakitkan. Kondisi ini bisa disebut dengan deep vein thrombosis (DVT), yaitu kondisi terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh vena. Hal ini yang menyebabkan aliran darah melambat, sehingga menyebabkan daerah yang tersumbat menjadi bengkak, merah, dan terasa menyakitkan.
Pembengkakan yang terjadi umumnya berada di daerah betis atau paha, tetapi bisa juga terjadi pada bagian tubuh yang lain. Jika gumpalan bergerak ke paru-paru, hal ini bisa membahayakan karena dapat menyebabkan emboli paru dan dapat menimbulkan masalah pernapasan yang serius.
Emboli paru merupakan kondisi saat gumpalan darah masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri di paru-paru. Penggumpalan darah di pembuluh vena ini dapat terjadi dengan 3 faktor, yaitu:
- Kerusakan pada pembuluh darah. Kondisi ini biasanya terjadi karena vaskulitis (peradangan pada pembuluh darah yang menyebabkan perubahan pada dinding pembuluh darah), sepsis (suatu keadaan ketika tubuh bereaksi hebat terhadap bakteri atau mikroorganisme lain), pemasangan kateter vena sentral (CVC), obat-obatan kemoterapi, dan penggunaan obat-obatan terlarang melalui jarum suntik.
- Stasis vena. Kondisi ini merupakan kondisi terganggu atau melambatnya aliran darah pada pembuluh vena. Hal ini bisa disebabkan karena prosedur pembedahan dan membius pengidap selama 1-1,5 jam, perjalanan panjang dengan berkendara lebih dari 5 jam yang menyebabkan tungkai tidak banyak bergerak, operasi bedah daerah panggul atau tungkai, penyakit atau cedera yang menyebabkan tubuh tidak dapat bergerak selama berhari-hari, gagal jantung, dan terdapat varises.
- Hiperkoagulabilitas. Kondisi ketika darah lebih mudah menggumpal atau membeku. Hiperkoagulabilitas yang terjadi, dapat disebabkan oleh kondisi seperti, kanker, kehamilan, obesitas, konsumsi pil KB, sindrom nefrotik (terlalu banyak protein dalam urine), lupus, diabetes, dan penggunaan obat untuk mengatasi kanker.
Meski hampir semua orang pernah mengalami pembengkakan pada pembuluh vena, hanya sekitar setengahnya yang memiliki tanda-tanda dan gejala penyakit ini. Secara umum, berikut ini adalah tanda dan gejala pembengkakan pembuluh vena, antara lain:
- Perubahan warna kaki menjadi pucat, merah, atau lebih gelap.
- Sesak napas tanpa sebab.
- Tungkai terasa hangat.
- Napas dan detak jantung yang cepat.
- Nyeri di kaki ketika berdiri atau berjalan.
- Kram yang bermula pada betis, terutama pada malam hari.
Kamu bisa mencegah pembengkakan pada pembuluh darah dengan cara berikut:
- Bila kamu ingin melakukan operasi, hentikan konsumsi obat 4 minggu sebelum dilakukannya operasi.
- Olahraga teratur.
- Makan makanan dengan gizi seimbang.
- Berhenti merokok.
- Pertahankan berat badan ideal.
- Jangan malas untuk bergerak, karena dengan kamu bergerak aliran darah yang ada dalam tubuh juga ikut mengalir.
- Mengangkat kaki keatas saat sedang berbaring.
- Pantau secara rutin tingkat kekentalan darah, dan lakukan tes sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja. Namun, penyakit ini lebih umum terjadi pada orang yang berusia lebih dari 60 tahun. Selain itu, orang-orang yang secara fisik tidak aktif (malas gerak), ibu hamil, atau memiliki kelainan darah memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami pembekuan darah.
Jika kamu atau orang-orang terdekatmu mengalami tanda-tanda atau gejala dari penyumbatan pembuluh darah, segera diskusikan dengan dokter. Kamu dapat ngobrol langsung melalui Chat dan Voice/Video Call di aplikasi Halodoc. Tidak hanya itu, kamu juga bisa membeli obat dan obat akan langsung diantar ke tempatmu dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya segera di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- Ini Bahaya Pembekuan Darah Bagi Kesehatan
- Penyebab Darah Mengental yang Perlu Diketahui
- 7 Makanan untuk Melancarkan Peredaran Darah