Alasan Pemberian Imunisasi Tifoid pada Anak di Atas 6 Tahun
Halodoc, Jakarta – Tipes atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Thypi. Penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang sangat mudah menular. Penularannya pun tergolong mudah, melalui sanitasi yang buruk serta mengonsumsi makanan dan minuman yang terpapar oleh bakteri penyebab tipes dapat menyebabkan penyebaran penyakit tipes. Untuk itu, berbagai pencegahan dilakukan agar penularan dapat dihentikan, salah satunya dengan pemberian vaksin tifoid.
Baca juga: Inilah Waktu yang Tepat untuk Memberikan Vaksinasi Tifoid
Imunisasi atau pemberian vaksin tifoid menjadi salah satu anjuran pemerintah yang perlu dilakukan oleh anak-anak, hingga orang dewasa yang rentan terhadap bakteri salmonella thypi. Jenis vaksin tifoid juga beragam dan akan disesuaikan dengan usia penerima vaksin. Tidak ada salahnya kenali vaksin tifoid lebih banyak agar kamu dapat mengetahui alasan pemberian vaksin tifoid. Berikut ulasannya.
Inilah Alasan Pemberian Imunisasi Tifoid
Pemberian imunisasi tifoid dinilai sebagai pencegahan yang paling efektif terhadap penyakit tipes dan komplikasi yang dapat terjadi. Nyatanya, penyakit tipes yang tidak dicegah dan diatasi dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang membahayakan kesehatan tubuh, seperti perdarahan internal dan juga sobeknya saluran cerna.
Untuk itu, tidak ada salahnya lakukan vaksin tifoid sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia. Vaksin tifoid nyatanya dapat diberikan sejak anak berusia 2 tahun dan dapat diberikan ulang hingga anak mencapai 18 tahun.
Tidak hanya anak-anak, nyatanya ada beberapa kategori orang-orang yang perlu mendapatkan vaksin tifoid, seperti orang-orang yang kerap bepergian menuju lokasi wabah penyakit tipes, orang-orang yang sering melakukan kontak dengan pengidap tipes, dan juga orang-orang dalam laboratorium yang bertugas meneliti bakteri penyebab penyakit tipes.
Baca juga: Tifus Bisa Dicegah dengan Vaksin, Ini Prosedurnya
Kenali Jenis Vaksin Tifoid yang Dapat Diberikan
Melansir Centers for Disease Control and Prevention, ada dua jenis vaksin yang dapat membantu pencegahan penyakit tipes, yaitu melalui suntikan atau vaksin oral.
1.Vaksin Tifoid Oral
Vaksin oral diberikan dalam bentuk obat sehingga dapat dikonsumsi. Umumnya, vaksin oral akan diberikan pada orang-orang yang usianya lebih dari 6 tahun. Vaksin oral pencegah penyakit tifus dikenal sebagai Ty21a.
Namun perlu diperhatikan, pemberian vaksin tifoid oral nyatanya tidak disarankan untuk ibu hamil dan juga pasien kemoterapi. Untuk memastikan kondisi ini, tidak ada salahnya kamu gunakan aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter untuk prosedur vaksin tifoid oral yang perlu kamu lakukan.
2.Vaksin Tifoid Suntikan
Tidak hanya oral, vaksin tifoid juga dapat diterima melalui suntikan. Biasanya, vaksin tifoid suntik diterima oleh anak-anak yang berusia 2 tahun. Vaksin ini dikenal sebagai vaksin ViCPS.
Itulah dua jenis vaksin tifoid dapat diberikan untuk mencegah penyakit tipes. Untuk mengoptimalkan fungsi vaksin tifoid yang telah dilakukan, sebaiknya tetap lakukan beberapa cara yang bisa membantu cegah penyebaran dan juga penularan penyakit tipes.
Efek Samping Vaksin Tifoid
Ada beberapa efek samping yang akan dialami oleh seseorang setelah melakukan vaksin tifoid. Melansir National Health Service UK, umumnya efek samping yang dialami berupa kemerahan, nyeri, atau pembengkakan pada lokasi suntikan vaksin tifoid.
Selain itu, beberapa penerima vaksin tifoid juga akan mengalami demam yang cukup tinggi beberapa saat setelah menerima vaksin tifoid. Selain itu, ada beberapa efek samping lainnya, seperti nyeri perut, sakit kepala, merasa tidak nyaman, hingga mengalami diare.
Sebaiknya jangan khawatir jika kamu mengalami kondisi ini. Hal ini merupakan kondisi yang wajar akibat imun tubuh yang merespon vaksin tifoid dalam tubuh. Sebaiknya penuhi kebutuhan cairan dan konsumsi makanan sehat agar efek samping yang dirasakan segera menghilang.
Baca juga: Begini Cara Bakteri Salmonella Sebabkan Tipes
Kunjungi rumah sakit terdekat jika demam yang kamu alami tidak membaik setelah beberapa hari vaksin dilakukan, mengalami kelelahan terus-menerus, kesulitan mengonsumsi makanan maupun minuman, serta nyeri pada tubuh yang cukup parah.
Referensi:
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada 2020. Jadwal Imunisasi 2017.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Vaccination Typhoid Fever.
National Health Service UK. Diakses pada 2020. Vaccination Typhoid Fever.
Firstcry Parenting. Diakses pada 2020. Fever After Vaccination in Babies.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan