Alasan Pasta Cocok Untuk Turunkan Berat Badan
Halodoc, Jakarta – Untuk kamu yang mengaku gemar mengonsumsi makanan khas Italia seperti spaghetti dan macaroni, enggak perlu khawatir lagi berat badan naik. Dari penelitian ditemukan bahwa mengonsumsi pasta cocok untuk menurunkan berat badan adalah upaya yang sudah teruji dan pasti berhasil.
Seperti yang dilansir Daily Mail, mengonsumsi lebih dari tiga porsi jenis pasta selama satu pekan akan membuat seseorang mengalami penurunan berat badan sebesar 0,5 kilogram dalam waktu 3 bulan. Hal ini dikarenakan pasta memiliki indeks GI yang lebih rendah dibanding sumber karbohidrat lain sehingga tidak menyebabkan kenaikan gula darah yang ekstrim.
Riset sebelumnya pernah mengungkapkan juga bahwa makanan dengan kandungan GI yang rendah akan lebih mengenyangkan. Sehingga kamu akan makan lebih sedikit karena perut jadi tidak mudah merasa lapar. Selain itu rendahnya kandungan GI tersebut membuat kadar insulin dalam darah tetap terjaga sehingga kamu akan terhindar dari keinginan memakan makanan manis atau makanan berkalori tinggi. (Baca juga: Say Yes! Jangan Lagi Takut Gendut Karena Keju)
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa pasta adalah opsi makanan yang tepat untuk dimasukkan ke dalam pola diet sehat, dan berguna untuk membantu penurunan berat badan. Penelitian ini telah dilakukan pada lebih dari 2.500 orang yang mengonsumsi pasta setiap hari, dan berhasil membuktikan bahwa pasta tidak ada hubungannya dengan kenaikan berat badan sama sekali.
Dokter John Sievenpiper selaku ketua peleitian pun akhirnya mengungkapkan bahwa hasil dari penelitian dengan bukti yang ada tersebut telah memberanikan ia dan timnya untuk menyatakan bahwa pasta tidak memiliki efek buruk. Namun, konsumsi pasta juga harus dalam kapasitas yang wajar dan pola makanan diet yang sehat. Kamu dapat mengikuti cara yang dilakukan orang Italia sendiri, yakni menyajikan pasta dengan sayuran sederhana dan topping sayur yang sehat.
Nah, berikut ini terdapat beberapa kiat dalam menyajikan pasta yang rendah kalori:
- Gandum Utuh
Agar tetap sehat, pastikan pasta yang akan kamu konsumsi adalah pasta yang terbuat dari gandum utuh. Pasta yang dibuat dari gandum utuh ternyata mengandung serat yang tiak ditemukan dalam pasta biasa. Serat tersebut pun sangat baik untuk kesehatan jantung dan pencernaan. Pasta dari gandum pun akan lebih lama dicerna sehingga akan membuat kamu kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Selain itu, kamu juga harus memerhatiakan jumlah pasta yang akan dikonsumsi supaya tidak berlebihan.
- Tambahkan Protein
Sebagaimana karbohidrat, protein juga zat penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Karena kadar karbohidrat sudah terpenuhi dari pasta itu sendiri, maka ada baiknya untuk melengkapi sajian kamu dengan protein yang sehat. Kamu dapat menambahkan daging ayam atau udang yang dipanggang, dibakar, atau direbus tergantung selera.
- Tambahkan Sayuran ke dalam Sajian
Apabila karbohidrat dan protein sudah terpenuhi, kini giliran kamu untuk turut serta menambahkan sayuran segar ke dalam pasta. Tidak hanya sehat, kamu juga bisa memilih sayuran berwarna cerah untuk mempercantik tampilan sajian kamu. Kamu dapat menambahkan tomat, bayam, bawang, paprika, jamur, terong atau brokoli untuk menambah cita rasa.
- Perhatikan Saus Pasta
Memilih saus yang salah akan malah akan merusak kesehatan dari sajian pasta. Hindari menggunakan pasta yang mengandung lemak dan kalori yang berlebih. Sebagai gantinya, kamu dapat membuat saus sendiri di rumah. Namun, apabila ini terasa merepotkan, kamu dapat mengecek kandungan gizi saus pasta tersebut sebelum kamu membelinya. (Baca juga: Menu Makan Malam Yang Tidak Bikin Gemuk)
Nah, tertarik memasukan pasta ke dalam menu diet sehat kamu setiap hari? Kamu bisa meminta saran dari dokter gizi untuk memilih cara pengolahan dan bahan tambahan yang sehat. Gunakan aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter gizi pilihan melalui Chat, Video Call, dan Voice Call. Download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan