Alasan Olahraga Berlebihan Bisa Sebabkan Gangguan Hormonal
Halodoc, Jakarta - Jika kamu sedang berusaha untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tubuh, kamu mungkin berpikir dengan berolahraga menjadi tindakan terbaik yang harus dilakukan. Meskipun anggapan itu benar, namun terlalu banyak olahraga juga bisa berdampak buruk dalam beberapa situasi kesehatan.
Perlu diketahui bahwa obesitas dapat menurunkan kesuburan. Untuk mengatasi obesitas, diperlukan kombinasi pola makan dan olahraga. Olahraga yang cukup dan teratur dapat menurunkan stres. Namun, jika kamu olahraga berlebihan untuk mendapatkan berat badan ideal dalam waktu cepat, ini justru dapat mengganggu hormon. Mengapa bisa begitu?
Baca Juga: Dampak Kelebihan dan Kekurangan Hormon Testosteron
Hubungan Olahraga Berlebihan dan Gangguan Hormon
Berapa banyak olahraga dikatakan berlebihan? Bagaimana bisa terlalu banyak olahraga mengganggu hormon dan menurunkan kesuburan? Mungkin ini yang akan menjadi pertanyaan kamu.
Terlalu banyak olahraga tampaknya mengganggu hormon dan ovulasi pada wanita dengan berat badan normal. Melakukan olahraga intensitas berat selama lebih dari 1 jam sehari bisa menghambat terjadinya ovulasi, yaitu proses terjadinya sel telur yang sudah matang dari indung telur menuju tuba falopi untuk dibuahi.
Dalam keadaan normal, tubuh membutuhkan lemak dan energi untuk memproduksi hormon yang mengatur mekanisme ovulasi. Namun, dengan olahraga berat dan berlebihan menyebabkan tubuh kekurangan cadangan lemak dan energi, sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi.
Ovulasi yang terlambat tentu akan mengacaukan siklus menstruasi. Ketika siklus menstruasi tidak teratur, maka bisa membuat dinding rahim menjadi lebih tipis. Hal ini berakibat pada saat pembuahan terjadi. Proses menempelnya embrio pada dinding rahim untuk tumbuh menjadi janin pun akan lebih sulit.
Penyebab potensial lainnya dari gangguan hormon akibat olahraga adalah perubahan kadar leptin, yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Jika nafsu makan rendah, kamu mungkin tidak cukup makan. Hal ini akan mengganggu ovulasi biasa.
Kemungkinan yang juga dapat terjadi yaitu ketika wanita yang berolahraga lebih dari tujuh jam per minggu lebih cenderung membatasi diet. Tidak mengonsumsi cukup lemak sehat, menurunkan berat badan dengan cepat, atau menimbang berat badan di bawah pedoman berat badan yang disarankan untuk tinggi badan juga bisa memengaruhi ovulasi.
Baca Juga: Ketahui Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Gigantisme
Gangguan hormon yang diakibatkan olahraga berlebihan ini tidak hanya terjadi pada wanita, tapi juga berdampak pada kesuburan pria. Olahraga berlebihan dapat menurunkan kualitas sperma, baik dari segi jumlah ataupun kemampuan sperma untuk bergerak. Hal ini membuat peluang sperma untuk membuahi sel telur menjadi lebih kecil.
Kiat Olahraga Tanpa Mengganggu Kesuburan
Olahraga yang terlalu berat dapat mengganggu hormon, namun bukan berarti hal ini mematahkan semangat kamu untuk berolahraga, ya! Olahraga tetap harus dilakukan karena terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan menjaga kesehatan hormon. Asalkan kamu melakukannya dengan cara yang benar, teratur, tanpa berlebihan.
Jika kamu sudah memiliki berat badan yang ideal, sebaiknya melakukan olahraga tidak lebih dari 4 jam dalam seminggu. Lakukan olahraga intensitas ringan, seperti yoga atau berjalan kaki. Olahraga ini termasuk santai dan tidak membebani otot.
Jika kamu memang memiliki kelebihan berat badan, lakukanlah olahraga setidaknya 5 jam seminggu. Kamu boleh melakukan olahraga intensitas tinggi, seperti senam aerobik, bersepeda, atau berenang, untuk membakar kalori lebih banyak.
Baca Juga: Inilah Hormon Jerawat dan Cara Mengatasinya
Perlu kamu ingat, jika berat badan kamu sudah mencapai ideal, maka saatnya mengurangi intensitas dan waktu olahraga. Jika terus-menerus melakukan olahraga berlebihan saat berat badan sudah ideal, hal ini yang dapat memberikan dampak buruk pada hormon dan kesuburan.
Selain rutin olahraga, kamu harus mengonsumsi makanan sehat, cukup istirahat, menerapkan gaya hidup sehat untuk meningkatkan kesuburan. Ada baiknya juga kamu berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai olahraga yang cocok dan pola makan yang dapat meningkatkan kesuburan.
Referensi:
Very Well Family. Diakses pada 2020. Can Too Much Exercise Decrease Your Fertility?
Healthline. Diakses pada 2020. Everything You Should Know About Hormonal Imbalance
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan