Alasan Kleptomania Dapat Sebabkan Seseorang Depresi
Halodoc, Jakarta - Siapapun tentu tahu bahwa mencuri adalah perbuatan tidak terpuji, karena merugikan orang lain. Namun, hal ini ternyata juga bisa terjadi sebagai indikasi gangguan mental, lho. Itulah kleptomania, gangguan mental yang membuat seseorang kesulitan menahan diri untuk tidak mencuri atau mengambil barang orang lain. Benarkah kondisi ini dapat berujung pada depresi?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pengidap kleptomania agak sedikit berbeda dengan pencuri pada umumnya. Mereka biasanya cenderung mencuri barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, mampu mereka beli, atau bahkan tidak bernilai uang jika dijual kembali. Namun dorongan untuk mencuri dapat sangat kuat, sehingga mereka akan merasa relaks dan lega setelah melakukannya.
Baca juga: Waspada Tanda-Tanda Kleptomania pada Anak
Yang Membuat Seseorang Mengidap Kleptomania
Sebenarnya hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab munculnya kleptomania dalam diri seseorang. Namun, kondisi ini diduga terjadi lantaran adanya perubahan pada otak, seperti:
1. Masalah dengan Serotonin
Serotonin adalah zat kimia alami yang diproduksi tubuh dari asam amino tryptophan dan dapat ditemukan pada otak, sistem pencernaan, dan dalam trombosit darah. Serotonin memiliki peran penting bagi tubuh, seperti membantu proses penyembuhan luka, menjaga kesehatan tulang, serta mengatur suasana hati dan emosi.
Kadar serotonin di dalam tubuh sangat rendah, bisa membuat seseorang rentan mengalami perilaku impulsif. Seperti misalnya melakukan suatu hal secara tiba-tiba sesuai suasana hati tanpa memikirkan akibatnya. Kondisi inilah yang diduga menjadi dalang dari gangguan mental kleptomania.
2. Gangguan Adiktif
Mungkin pada awalnya tindakan mencuri ini dilakukan karena terpaksa akibat kesulitan ekonomi. Setelah berhasil melakukan pencurian sekali, dua kali, dan seterusnya, mencuri bisa jadi kebiasaan dan membuat ketagihan. Mengapa demikian? Sebab, mencuri dapat melepaskan dopamin, yaitu hormon yang merangsang perasaan senang. Nah, perasaan tegang, senang, dan lega yang dilakukan setelah dan selama mencuri inilah yang kemungkinan menjadi dorongan seseorang untuk melakukannya berulang kali.
Baca juga: Ini Sifat yang Menjadi Indikasi Seseorang Kleptomania
3. Ketidakseimbangan Sistem Opioid Otak
Penggunaan obat terlarang, seperti opioid dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan opioid di otak. Akibatnya, seseorang akan jadi kecanduan dan ketergantungan dengan obat ini. Ketergantungan opioid pun bisa menyebabkan gangguan adiktif. Salah satunya adalah membuat seseorang jadi tidak mampu menahan dirinya melakukan suatu hal. Misalnya, mengambil barang milik orang lain dan kemungkinan melakukan tindakan tersebut berulang kali.
Dapat Menyebabkan Pengidapnya Depresi
Seperti kebanyakan penyakit lainnya, kleptomania yang tidak ditangani atau dibiarkan dapat menimbulkan ‘komplikasi’, terutama dalam masalah emosional. Sebagai contoh, pengidap kleptomania yang memiliki kesadaran bahwa mencuri adalah perbuatan buruk bisa saja merasa bersalah, malu, bahkan membenci dirinya sendiri. Hal inilah yang secara perlahan menuntun pengidap pada kondisi depresi.
Namun, tak hanya depresi, kondisi lain yang juga dapat terjadi jika kleptomania dibiarkan adalah:
- Penyalahgunaan alkohol.
- Gangguan cemas.
- Gangguan kepribadian.
- Gangguan bipolar.
- Percobaan bunuh diri.
Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan
Itulah sedikit penjelasan tentang kleptomania yang ternyata bisa membuat pengidapnya depresi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan