Alasan Hipertensi Bisa Sebabkan Aterosklerosis
Halodoc, Jakarta – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi kesehatan yang umum. Di Amerika Serikat, sekitar 1 dari 3 orang dewasa memiliki tekanan darah tinggi. Meskipun hal itu biasa terjadi, bukan berarti hipertensi boleh disepelekan.
Pasalnya, hipertensi adalah penyebab utama aterosklerosis, proses penyumbatan arteri yang menyebabkan serangan jantung dan stroke. Sayangnya, hipertensi sering tidak menimbulkan gejala, bahkan ketika tekanan darah meningkat drastis. Bila hipertensi tidak terkontrol, arteri kamu yang akan terkena dampaknya.
Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Membahayakan Kesehatan, Ini Buktinya
Mengapa Hipertensi Bisa Menyebabkan Aterosklerosis?
Saat jantung berdetak, organ tersebut memompa darah melalui arteri di seluruh tubuh kamu. Namun, tekanan darah yang lebih tinggi membuat arteri di seluruh tubuh membengkak dan meregang lebih dari biasanya setiap kali jantung berdenyut. Peregangan ini bisa melukai endotelium, lapisan halus pada semua arteri, yang menyebabkan arteri menjadi kaku seiring waktu.
Endotelium yang sehat bisa bekerja secara aktif untuk mencegahnya berkembangnya aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Sebaliknya, endotelium yang cedera memungkinkan lebih banyak kolesterol ‘jahat’ dan sel darah putih untuk memasuki lapisan arteri. Kolesterol dan sel tersebut akan menumpuk di dinding arteri, sehingga membentuk plak aterosklerosis.
Kondisi terbentuknya plak bisa berbahaya. Meskipun tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun, plak bisa tiba-tiba pecah dan membentuk gumpalan darah yang menyumbat arteri, sehingga suplai oksigen tidak bisa mencapai jantung atau otak. Akibatnya, kamu berisiko mengalami serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Kenapa Aterosklerosis Bisa Terjadi di Usia 20-an?
Hipertensi Juga Meningkatkan Risiko Komplikasi Aterosklerosis
Hipertensi bisa meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, sehingga bisa meningkatkan kemungkinan berkembangnya semua komplikasi aterosklerosis, seperti:
- Serangan jantung;
- Stroke;
- Penyakit arteri perifer;
- Disfungsi ereksi;
- Penyakit ginjal.
Namun, hipertensi biasanya bukan satu-satunya penyebab aterosklerosis. Risiko aterosklerosis meningkat bila hipertensi dikombinasikan dengan diabetes, kadar kolesterol tidak normal, dan kebiasaan merokok.
Cara Mencegah Aterosklerosis
Cara yang paling efektif untuk mencegah aterosklerosis adalah dengan mengobati hipertensi. Olahraga dan diet rendah garam, serta memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran bisa menurunkan tekanan darah menjadi jumlah yang sedang. Menjaga berat badan ideal juga penting untuk menjaga tekanan darah yang sehat. Namun, kebanyakan pengidap hipertensi juga membutuhkan obat-obatan untuk membantu mengontrol kadar tekanan darah mereka secara signifikan.
Obat tekanan darah tinggi yang biasanya diresepkan dokter untuk mengurangi risiko aterosklerosis, antara lain diuretik, penghambat beta, penghambat saluran kalsium, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), penghambat reseptor angiotensin dan penghambat alfa.
Waspada Aterosklerosis dengan Mengenali Gejalanya
Aterosklerosis biasanya tidak memiliki gejala sampai arteri koroner yang menyempit sangat membatasi aliran darah ke jantung. Pada titik ini, kamu mungkin akan mengalami gejala berupa nyeri dada, karena tidak ada cukup darah yang masuk ke jantung. Gejala tersebut akan paling terasa saat kamu sedang melakukan aktivitas berat atau sedang stres.
Bila kamu mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis dan mendapatkan pengobatan. Biasanya, pengobatan untuk aterosklerosis melibatkan perubahan pola makan, meningkatkan olahraga, dan mengonsumsi obat kolesterol secara rutin. Perawatan lain untuk aterosklerosis yang juga mungkin dilakukan adalah angioplasty dan stenting untuk penyumbatan yang parah. Pada beberapa kasus, operasi jantung terbuka (bypass) mungkin perlu dilakukan.
Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Aterosklerosis
Itulah penjelasan mengenai hipertensi yang menjadi faktor risiko paling umum untuk aterosklerosis. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan tekanan darah secara berkala untuk mendeteksi hipertensi, sehingga bisa segera dikendalikan.
Kamu juga bisa memeriksa tekanan darah kamu dengan menggunakan fitur Lab Test yang ada di aplikasi Halodoc, lho. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play dan Play Store.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Atherosclerosis and High Blood Pressure.
WebMD. Diakses pada 2020. High Blood Pressure and Atherosclerosis
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan