Alasan Diffuser Antiseptik Sebaiknya Dihindari

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 April 2020
Alasan Diffuser Antiseptik Sebaiknya DihindariAlasan Diffuser Antiseptik Sebaiknya Dihindari

Halodoc, Jakarta - Di tengah krisis kesehatan dunia saat ini, beragam informasi tentang virus corona bertebaran di media sosial. Baik itu informasi yang benar maupun salah, orang-orang kerap mempercayai hal-hal yang beredar. Salah satu contoh hoax yang tidak boleh dilakukan adalah membuat cairan diffuser dengan antiseptik, seperti yang baru-baru ini viral di dunia maya.

Baca juga: 5 Tips Menyusui saat Ibu Positif Corona

Seorang selebgram menghebohkan warganet dengan menyebarkan informasi yang salah tentang cara mengatasi penyebaran virus, yaitu dengan mencampurkan air dan antiseptik. Sebelum menyebarkannya, sebaiknya kamu benar-benar mencermati dan mengecek kebenarannya, agar tidak salah persepsi. 

Hal tersebut wajib dilakukan, mengingat apapun informasi seputar masalah kesehatan di internet, dapat dipraktikkan oleh siapapun yang melihatnya. Jika informasi tersebut menyesatkan, dampak buruk pada orang yang mengikuti tidak dapat dihindari. Jika sudah begitu, siapa yang mau bertanggung jawab? Jawabannya adalah diri sendiri.

Baca juga: Overthinking Akibat Virus Corona, Ketahui 5 Hal Ini

Kata Ahli Tentang Viralnya Diffuser Antiseptik

Cairan antiseptik hanya digunakan untuk bagian luar tubuh. Setidaknya, begitu kata Spesialis kulit Dr dr I Gusti Nyoman Darmaputra, yang dilansir dari sebuah media lokal. Penggunaan diffuser antiseptik sangat berbahaya, karena uapnya mengandung bahan kimia. Jika uap tersebut terhirup masuk ke dalam tubuh dalam waktu yang lama, risiko gangguan saluran pernapasan pada paru-paru tidak dapat dihindari.

Bukan hanya itu, iritasi mukosa saluran pernapasan juga tidak dapat dihindari. Dr Dharma menjelaskan bahwa tidak ada bukti atau fakta yang valid bahwa diffuser antiseptik mampu mencegah atau menghilangkan virus corona. Sampai sini, semoga tidak ada kekeliruan informasi yang beredar, ya!

Bahan dan Kandungan Berbahaya di Dalamnya

Jika merujuk pada informasi produk dalam kemasan antiseptik yang digunakan, saat kandungan antiseptik tidak sengaja tertelan, kamu harus segera mencuci mulut, serta banyak minum air putih atau susu sebagai penetralisir. Jika tidak sengaja terkena bagian mata, segera bersihkan mata dengan air dingin

Hal-hal tersebut dilakukan karena adanya kandungan chloroxylenol dalam antiseptik yang dapat menyebabkan hipersensitif, perubahan warna kulit, ruam, iritasi, serta sensasi panas pada kulit. Jika tidak sengaja tertelan, antiseptik dapat menyebabkan beberapa penyakit berbahaya berikut:

  • Erosi faring, yaitu penipisan atau pengikisan jaringan tenggorokan.

  • Edema laring, yaitu penyempitan saluran pernapasan.

  • Hipotensi atau darah rendah.

  • Gagal ginjal, yaitu kondisi saat ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan dan sisa-sisa makanan.

  • Pneumonia atau paru-paru basah.

  • Sindrom gangguan pernapasan akut, yaitu penyakit yang disebabkan oleh adanya cairan di paru-paru.

Selain beberapa hal yang telah disebutkan, penggunaan diffuser antiseptik mampu membuat seseorang mengalami henti jantung secara mendadak. Dilansir dari sebuah media, dokter spesialis paru RSU dr. Moewardi mengatakan, tips yang disebarluaskan tidak bekerja efektif, karena virus tidak berada di udara. Virus lebih banyak menempel pada permukaan meja, kursi, gagang pintu, atau pegangan tangga. Jadi, penggunaan diffuser antiseptik jelas tidak efektif.

Baca juga: Ini 4 Risiko yang Terjadi pada Ibu Hamil yang Positif Corona

Bagaimana Seharusnya?

Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi COVID-19. Berikut beberapa upaya yang dilakukan guna mencegah infeksi COVID-19:

  • Mencuci tangan merupakan langkah paling sederhana dan efektif untuk mencegah penyebaran virus. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun. Jangan lupa untuk memastikan seluruh bagian tangan dicuci hingga bersih.

  • Menggunakan masker. Meski menggunakan masker tidak sepenuhnya efektif, penggunaan masker dapat menurunkan risiko penyebaran virus.

  • Menjaga daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang kuat mampu menangkal berbagai serangan penyakit dengan sendirinya. Untuk menjaga daya tahan tubuh yang kuat, makanan sehat bergizi seimbang diperlukan, berolahraga teratur, serta kelola stres dengan baik. 

Jika mengalami sejumlah gejala, seperti flu, batuk, demam, atau pilek, yang disertai dengan sesak napas, segera temui dokter di rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang tepat. Saat penyakit cepat teridentifikasi, maka proses penyembuhan pun akan lebih cepat dilakukan.

Referensi:

Detik.com. Diakses pada 2020. Kata Dokter Soal Video Viral Diffuser Antiseptik Bisa Cegah Corona

Kompas.com. Diakses pada 2020. [HOAKS] Cairan Antiseptik untuk Air Diffuser Bisa Cegah Corona di Udara.

CDC. Diakses pada 2020. How to Protect Yourself & Others.