Alami Sakit Gigi, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Juni 2020
Alami Sakit Gigi, Kapan Sebaiknya ke Dokter?Alami Sakit Gigi, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Halodoc, Jakarta – Sakit gigi adalah kondisi umum yang terjadi dan banyak penyebabnya. Bisa karena sampai rangsangan panas atau dingin. Rasa sakit dapat bertahan lebih dari 15 detik setelah stimulus dihilangkan. 

Saat peradangan meningkat, rasa sakit menjadi lebih parah. Mungkin menyebar ke pipi, telinga, atau rahang. Gejalanya bisa dari nyeri ketika mengunyah, sensitivitas panas atau dingin, pendarahan atau keluarnya cairan dari sekitar gigi atau gusi, pembengkakan di sekitar gigi atau pembengkakan rahang, dan lain-lain. 

Kapan Harus ke Dokter?

Tanda dan gejala yang sudah disebutkan tadi terkadang dikaitkan dengan kerusakan gigi, patah gigi, atau penyakit gusi (penyakit periodontal). Kerusakan gigi atau area kemerahan di sekitar garis gusi gigi dapat menjadi sumber rasa sakit. Lantas kapan harus ke dokter? Kamu harus ke dokter ketika:

  1. Rasa Sakit Tidak Berkurang dengan Obat yang Dijual di Apotek

Kamu mengalami sakit parah setelah gigi dicabut yang dapat terjadi pada hari kedua atau ketiga setelah pencabutan gigi. Sakit ini biasanya dipicu oleh gumpalan darah yang terlepas dan tulang yang terbuka sampai gumpalan yang baru dan menutupi tulang yang terbuka. 

Kondisi ini dikenal sebagai osteitis alveolar atau sindrom dry socket. Jika kamu mengalami kondisi ini, kamu harus mengunjungi dokter gigi dalam waktu 24 jam.

Baca juga: Bahaya Sakit Gigi yang Berkepanjangan bagi Kesehatan

  1. Nyeri yang Berhubungan dengan Pembengkakan Gusi atau Wajah

Demam adalah tanda kalau infeksi sedang terjadi pada gigi. Kerusakan gigi sederhana (karies) tidak menyebabkan demam. Demam dan pembengkakan dapat mengindikasikan adanya abses. Abses gigi mungkin memerlukan antibiotik dan lubang bedah (drainase) abses. 

Ketika prosedur ini direkomendasikan untuk dilakukan di dalam gigi (drainase endodontik), terapi "saluran akar" butuh untuk dilakukan.

  1. Gigi yang Rusak atau Robek Terjadi karena Cedera

Gigi yang tertelan dan kehilangan gigi permanen dianggap darurat gigi. Kehilangan gigi karena cedera (kehilangan traumatis) adalah kondisi yang berbeda ketika anak-anak yang kehilangan gigi sulungnya.

  1. Nyeri di Sudut Tahang

Jika setiap kali membuka mulut lebar kamu mengalami rasa sakit, kemungkinan sendi temporomandibular (TMJ) telah terluka atau meradang. Ini bisa terjadi karena cedera atau makan dengan suapan atau porsi terlalu besar. 

  1. Radang pada Gigi Bungsu 

Radang pada gigi bungsu dapat menyebabkan rasa sakit. Gusi yang menutupi mahkota dapat terinfeksi dengan rasa sakit bisa meluas dari rahang sampai telinga. Kemungkinan muncul pembengkakan di daerah yang terkena sehingga rahang tidak bisa tertutup dengan benar. 

Dalam kasus yang parah, rasa sakit bisa sampai ke tenggorokan dan bagian bawah mulut yang mungkin membuatnya sulit menelan makanan. Kamu dapat menghindari sakit gigi dan masalah gigi yang parah dengan perawatan gigi secara teratur. 

Perhatikan apa yang kamu makan dan berhati-hatilah dengan makanan yang menempel di dan di antara gigi. Biasakan untuk menyikat gigi setelah makan. Gunakan sikat gigi lunak dengan pasta gigi berfluoride seperti yang direkomendasikan oleh American Dental Association. 

Baca juga: 7 Gangguan Kesehatan yang Ditandai Sakit Gigi

Bilas setiap hari dengan obat kumur antiseptik untuk membantu menyingkirkan bakteri yang menyebabkan penyakit plak dan gusi dini. Atur janji agar gigi mendapatkan perawatan oleh dokter gigi setidaknya dua kali setahun. 

Ini dapat membantu mencegah pembusukan dan penyakit gusi. Rontgen gigi mungkin diperlukan setiap tiga hingga lima tahun untuk mengidentifikasi area yang bermasalah. Selengkapnya mengenai kesehatan gigi bisa ditanyakan lewat aplikasi Halodoc.  

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu.  Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. An Overview of Toothaches.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Get Rid of a Toothache at Night.