Alami Insomnia saat Ramadan, Ini Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta – Insomnia menjadi salah satu gangguan tidur yang kerap dialami oleh siapa saja. Namun, risiko insomnia cukup besar dialami oleh wanita yang sedang mengalami perubahan hormon, seseorang yang memiliki usia di atas 60 tahun, dan tingkat stres yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan pengidap insomnia tidak optimal saat melakukan aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Wanita Rentan Kena Insomnia, Ini Alasannya
Insomnia juga kerap dirasakan saat memasuki bulan Ramadan. Penyebabnya bisa karena menunggu waktu sahur karena khawatir tidak terbangun atau tidak tidur setelah waktu sahur karena harus segera beraktivitas pada pagi harinya. Lantas, adakah cara efektif untuk mengatasi insomnia saat bulan Ramadan? Ini ulasannya.
Penyebab Insomnia
Melansir National Sleep Foundation, insomnia dapat disebabkan karena gangguan kesehatan, seperti penyakit nyeri kronis, gangguan jantung, gangguan pernapasan, gangguan saraf, diabetes, dan kanker. Tidak hanya itu, gaya hidup kurang sehat, seperti kebiasaan merokok dan penggunaan alkohol juga meningkatkan risiko seseorang mengalami insomnia.
Tidak hanya gangguan kesehatan fisik saja, mengalami depresi, stres, bipolar, dan gangguan kecemasan juga meningkatkan risiko seseorang mengalami insomnia. Sebaiknya kamu mampu untuk mengelola tingkat stres agar kesehatan tidak terganggu dan terhindar dari gangguan tidur.
Selain gangguan kesehatan, faktor lingkungan menjadi faktor pemicu seseorang mengalami insomnia. Lingkungan yang bising, lampu yang terlalu terang, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin dapat menjadi faktor penyebab seseorang mengalami insomnia.
Baca juga: Goji Berry Dapat Atasi Insomnia, Benarkah?
Insomnia di Bulan Ramadan
Tidur yang berkualitas tentunya juga dapat membuat kualitas hidup semakin meningkat. Di bulan Ramadan, salah satu gangguan tidur yang kerap dialami adalah insomnia. Selain waktu bangun dan tidur yang berantakan saat berpuasa, sering mengonsumsi minuman berkafein, seperti teh dan kopi juga bisa sebabkan insomnia. Pasalnya, jenis minuman ini sering dikonsumsi untuk berbuka puasa.
Dilansir dari Web MD, tubuh sangat cepat menyerap kafein. Membutuhkan waktu 5 hingga 7 jam untuk menghilangkan efek kafein dalam tubuh. Satu cangkir teh atau kopi pada pagi hari tidak berdampak pada waktu tidur, namun ketika kamu mengonsumsi teh atau kopi pada sore atau malam hari, maka dapat berpengaruh pada pola tidur.
Sebaiknya ketahui beberapa makanan dan minuman sehat yang bisa dikonsumsi untuk berbuka puasa agar kamu terhindar dari berbagai gangguan tidur pada malam hari.
Lakukan Ini untuk Mengatasi Insomnia
Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap insomnia, seperti terbangun pada malam hari yang kemudian sulit untuk kembali tidur, merasa lelah setelah bangun tidur, mengantuk sepanjang hari, sulit berkonsentrasi, hingga sakit kepala. Jika gejala ini terasa terus mengganggu, kamu bisa diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Segera atasi insomnia yang dialami agar tidak mengganggu ibadah puasa dengan beberapa cara, seperti:
-
Membuat jadwal tidur yang diterapkan setiap harinya.
-
Meskipun berpuasa, sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga ringan. Olahraga mampu meningkatkan kualitas tidur sehingga mencegah insomnia.
-
Saat berpuasa, sebaiknya lakukan hal-hal positif dan kurangi waktu tidur siang. Terlalu banyak tidur siang dapat menyebabkan kamu sulit tidur pada malam hari.
-
Ketika berbuka puasa, hindari mengonsumsi makanan langsung dalam jumlah banyak. Perhatikan porsi yang kamu konsumsi. Dilansir Mayo Clinic, mengonsumsi makanan dalam jumlah sebelum tidur dapat meningkatkan risiko insomnia.
-
Buatlah suasana tidur senyaman mungkin dengan kamar yang redup dan suhu ruangan yang nyaman. Tidak ada salahnya menambahkan aroma terapi pada ruangan agar tidur semakin berkualitas.
-
Kamu bisa mencoba untuk mandi atau berendam dengan air hangat sebelum tidur ketika kamu mengalami insomnia. Dilansir dari The Sleep Doctor, berendam air hangat dapat memberikan sinyal pada otak untuk memproduksi hormon melatonin, yaitu hormon yang membuat tidur menjadi berkualitas.
Baca juga: Hati-Hati, Stres Bisa Sebabkan Gangguan Insomnia
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi insomnia saat bulan Ramadan. Terapkan cara tersebut agar kualitas tidur tidak terganggu selama bulan Ramadan dan kamu tetap mampu beraktivitas dengan baik.
Referensi:
The Sleep Doctor. Diakses pada 2020. Warm Bath Help You Sleep
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Insomnia
Medical News Today. Diakses pada 2020. Insomnia: Everything You Need to Know
Web MD. Diakses pada 2020. Does Caffeine Cause Insomnia?
National Sleep Foundation. Diakses pada 2020. What Causes Insomnia?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan