Alami Inkompatibilitas ABO, Ini yang Dialami Tubuh
Halodoc, Jakarta – Pernah mengalami gejala demam ataupun urine yang bercampur dengan darah sesaat setelah melakukan transfusi darah? Hati-hati, tanda tersebut bisa menjadi indikasi kamu mengalami inkompatibilitas ABO.
Inkompatibilitas ABO adalah kondisi yang muncul ketika kamu mendapatkan transfusi darah yang berbeda dengan golongan darah yang kamu miliki. Kondisi ini menimbulkan banyak reaksi pada tubuh kamu, salah satunya adalah penyakit kuning.
Baca juga: Inkompatibilitas ABO Dapat Sebabkan 3 Komplikasi Ini
Ini yang Terjadi pada Tubuh ketika Alami Inkompatibilitas ABO
Umumnya, inkompatibilitas ABO menyebabkan pengidap mengalami pembengkakan pada bagian suntik untuk transfusi darah. Ada beberapa gejala yang disebabkan kondisi inkompatibilitas ABO seperti demam, sesak napas, dan nyeri otot. Tidak hanya itu, gejala tersebut disertai dengan kondisi mual dan muntah.
Biasanya, seseorang yang mengalami inkompatibilitas ABO mengalami nyeri perut atau punggung. Namun, gejala yang paling terlihat adanya kondisi penyakit kuning dan urine yang bercampur dengan darah.
Kondisi inkompatibilitas ABO cukup berbahaya jika tidak segera ditangani. Ada beberapa komplikasi kesehatan yang terjadi akibat kondisi ini, seperti penggumpalan darah, gagal jantung dan penurunan tekanan darah.
Jangan ragu untuk mendiskusikan tentang kesehatan kamu melalui aplikasi Halodoc ketika kamu mengalami beberapa gejala di atas setelah melakukan transfusi darah.
Ketahui Penyebab Inkompatibilitas ABO
Golongan darah terbagi menjadi 4. Golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB dan golongan darah O, tentu masing-masing golongan darah memiliki protein yang berbeda-beda tiap jenisnya.
Transfusi darah dengan golongan darah yang berbeda tentu akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel yang ada pada darah yang diterima. Hal ini dianggap asing dan dapat membahayakan oleh tubuh.
Tidak hanya transfusi darah, penerimaan organ dari seseorang yang berbeda golongan darah juga sangat rentan dengan kondisi inkompatibilitas ABO. Sebaiknya periksa dan ketahui golongan darah kamu agar terhindar dari kondisi inkompatibilitas ABO.
Baca juga: Ini Alasan Inkompatibilitas ABO Bisa Picu Penyakit Kuning
Lakukan Pemeriksaan untuk Mencegah Inkompatibilitas ABO
Biasanya, diagnosis dilakukan ketika kamu mengalami gejala yang dicurigai sebagai gejala inkompatibilitas ABO. Tidak hanya itu, ketika gejala muncul ketika kamu melakukan transfusi darah, tentu transfusi darah akan dihentikan.
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan kamu dengan beberapa cara, seperti:
1. Tes Darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan golongan darah yang dimiliki dan memastikan tidak ada kerusakan pada sel darah merah.
2. Tes Urine
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya sel darah merah pada urine.
3. Uji Kecocokan
Pemeriksaan ini dilakukan sebelum pasien melakukan transfusi darah fungsinya untuk memastikan darah yang akan ditransfusi cocok dengan golongan darah pasien.
Lakukan Ini untuk Pencegahan Inkompatibilitas ABO
Pasien yang dipastikan mengalami inkompatibilitas ABO memerlukan penanganan untuk menghindari gangguan kesehatan. Penanganan disesuaikan dengan gejala yang muncul. Kamu bisa lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan kondisi kesehatanmu.
Namun, jangan khawatir, kondisi inkompatibilitas ABO jarang terjadi karena adanya uji kecocokan sebelum melakukan transfusi darah. Penting untuk mengetahui jenis golongan darah yang kamu miliki. Kondisi ini untuk mempermudah tim medis ketika tindakan medis perlu dilakukan secara darurat.
Baca juga: Cara Atasi Inkompatibilitas Abo Berdasarkan Gejalanya
Referensi:
Healthline (2019). ABO Incompatibility
Kids Health (2019). ABO Incompatibility
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan