Alami Gangguan Tidur saat Hamil, Ini Cara Mengatasinya
Halodoc, Jakarta - Beberapa wanita mungkin mengira bahwa kesulitan tidur akibat gangguan tidur terjadi menjelang melahirkan atau sesudah melahirkan. Faktanya, wanita juga bisa mulai mengalami gangguan tidur pada masa masa awal kehamilan. Meski kebanyakan mereka cenderung mendapatkan lebih banyak waktu tidur, namun mereka mengalami penurunan kualitas tidur.
Secara umum, wanita bisa mengalami insomnia di semua tahap kehamilan, tetapi cenderung lebih umum pada trimester pertama dan ketiga. Gangguan tidur ini bisa terjadi akibat ia jadi lebih sering pipis, hormon yang tidak terkendali, atau kecemasan yang ia alami. Meskipun insomnia mungkin melelahkan, tetapi untungnya hal ini tidak membahayakan bayi di dalam kandungan.
Baca juga: 6 Tips Atasi Susah Tidur saat Hamil
Ini Penyebab Gangguan Tidur Saat Hamil
Selain dari perubahan hormon, ada beberapa faktor-faktor yang memperburuk gangguan tidur pada ibu hamil, antara lain:
-
Lapar;
-
Efek mengonsumsi makanan tertentu, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, terutama jika dimakan menjelang tidur;
-
Mual;
-
Kecemasan atau depresi;
-
Ketidaknyamanan fisik;
-
Sering buang air kecil;
-
Restless leg syndrome (RLS).
Penyebab lain yang jarang terjadi adalah kesulitan bernapas, kondisi ini kadang-kadang mempengaruhi pernapasan seseorang di malam hari ketika mereka hamil. Hal ini dapat menyebabkan dengkuran dan jeda singkat dalam pernapasan yang disebut apnea. Namun, masalah pernapasan saat tidur lebih sering terjadi selama trimester ketiga.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan saat Ibu Hamil Alami Anemia
Cara Mengatasi Insomnia pada Ibu Hamil
Penggunaan pil tidur selama kehamilan diperlukan kehati-hatian. Oleh karena itu, lebih baik jika insomnia saat hamil diatasi dengan cara sederhana, seperti:
- Melakukan Kebiasaan Tidur yang Baik
Kebiasaan tidur yang baik ini mengacu kepada beberapa hal yang bisa membuat seseorang lebih mudah tertidur. Kebiasaan tidur yang baik menandakan otak untuk beristirahat dan mulai tidur, seperti:
-
Pastikan hanya tidur di tempat tidur dan tidak di tempat lain;
-
Bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari;
-
Jaga kamar agar tetap gelap dan sejuk;
-
Buat tempat tidur senyaman mungkin;
-
Hindari menggunakan gadget di tempat tidur;
-
Batasi kafein sebelum tidur, atau jangan mengonsumsinya sama sekali seharian;
-
Batasi mengonsumsi cairan saat mendekati jam tidur.
Kebiasaan lain untuk meningkatkan kualitas tidur termasuk melakukan pijatan lembut untuk mengurangi stres atau mandi air hangat sebelum tidur.
- Melakukan Teknik Relaksasi
Meditasi membantu mengatasi insomnia pada kehamilan. Ini karena latihan relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran yang cemas. Studi tahun 2015 dalam jurnal Obstetric Medicine menyimpulkan, meditasi membantu insomnia pada kehamilan. Studi tersebut mengatakan bahwa meditasi adalah cara non farmakologis untuk mengelola insomnia dan olahraga yoga juga bisa menjadi pilihan yang baik.
- Melakukan Aktivitas Fisik
Seiring dengan naiknya berat badan selama kehamilan mungkin membuat ibu hamil merasa kesulitan untuk tetap aktif. Namun, menurut American College of Obstetricians and Gynaecologists, ada banyak manfaat berolahraga selama kehamilan.
Beberapa manfaat tersebut antara lain menurunkan risiko diabetes gestasional, mengurangi sakit punggung, meningkatkan kesehatan jantung, dan membantu mengurangi tingkat stres sehingga dapat mencegah gangguan sulit tidur. Namun, setiap olahraga yang dilakukan harus berdasarkan rekomendasi dokter.
Baca juga: Ini Posisi Tidur yang Disarankan saat Hamil
Itulah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesulitan tidur saat hamil. Jika cara di atas masih belum membantu, sebaiknya diskusikan dengan dokter di Halodoc. Dokter akan memberikan saran-saran yang dibutuhkan untuk membuat kehamilan tetap sehat. Ambil smartphone dan segera gunakan aplikasi Halodoc sekarang.