Alami Amebiasis, Lakukan 6 Cara Ini untuk Mengobatinya
"Tidak hanya diare, amebiasis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dan cara mengobati amebiasis."
Halodoc, Jakarta - Infeksi pada usus atau amebiasis terjadi ketika parasit Entamoeba histolytica masuk ke dalam usus dan menginfeksinya. Parasit ini merupakan gabungan dari beberapa parasit tunggal yang bertekstur seperti jeli dan dapat hidup di dalam atau permukaan kulit manusia dan binatang. Bagaimana gejala dan cara mengobati amebiasis?
Sebelum bicara soal gejala dan cara pengobatan, perlu diketahui bahwa secara keseluruhan, ada 6 jenis parasit entamoeba. Namun, hanya E. histolytica yang dapat menginfeksi dan menyebabkan sakit. Parasit ini biasa ditemukan di lingkungan yang lembap, berair, dan berlumpur.
Itulah sebabnya meski siapapun memiliki risiko terkena infeksi amebiasis, orang yang tinggal atau berkunjung ke negara beriklim tropis atau daerah dengan sanitasi buruk akan lebih berisiko. Selain itu, seseorang yang memiliki daya tahan tubuh rendah dan pria yang melakukan hubungan intim sesama jenis juga berisiko terjangkit penyakit ini.
Gejala, dari yang Ringan hingga Berat
Gejala amebiasis umumnya mulai dirasakan seseorang dalam kurun waktu 7-28 hari setelah terinfeksi parasit. Perlu diingat juga bahwa tidak semua pengidap akan merasakan gejala, dan kebanyakan orang hanya akan mengalami gejala yang tergolong cukup ringan, seperti:
- Diare.
- Nyeri hingga kram perut.
- Buang angin berlebihan.
- Mudah merasa lelah.
Dalam kasus tertentu, parasit dapat menembus mukosa pada dinding usus dan menyebabkan luka, atau justru menyebar ke organ hati melalui pembuluh darah dan mengakibatkan abses hati. Gejala-gejala yang dapat dirasakan saat sudah memasuki kondisi parah seperti ini adalah:
- Rasa nyeri saat perut ditekan.
- Disentri atau diare dengan tinja yang bercampur lendir dan darah.
- Demam tinggi.
- Muntah-muntah.
- Pembengkakan di bagian perut atau hati.
- Perforasi usus atau munculnya lubang pada usus.
- Sakit kuning (jaundice).
Jika tidak segera ditangani, amebiasis juga dapat berpotensi menimbulkan komplikasi, seperti:
- Anemia atau perdarahan usus pada pengidap yang mengalami radang usus besar.
- Hambatan pada usus dikarenakan gumpalan jaringan pada dinding usus.
- Pembentukan abses di dalam organ hati setelah bertahun-tahun terjangkit parasit histolytica.
- Infeksi pada organ yang terjangkit, termasuk otak dan sistem saraf pusat.
Pengobatan yang Dapat Dilakukan
Umumnya, amebiasis dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan dan menerapkan kebiasaan berikut:
- Obat antibiotik, seperti metronidazole atau tinidazole, untuk membunuh bakteri yang ada di dalam hati atau organ lainnya. Obat ini biasa diberikan bersama dengan antiparasit, seperti diloxanide furoate.
- Obat antimual bagi pengidap amebiasis yang mengalami gejala mual dan muntah.
- Mengonsumsi banyak air putih dan oralit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Jika kondisi cukup parah, dokter akan memberikan cairan infus di rumah sakit.
- Rajin cuci tangan dengan sabun dan air hangat untuk mencegah infeksi parasit lebih lanjut.
- Pastikan semua makanan dimasak sempurna hingga matang sebelum dimakan.
- Dalam kasus tertentu yang parah, tindakan operasi akan dilakukan jika terjadi pecahnya abses hati atau jika terdapat lubang di usus.
Itulah sedikit penjelasan tentang amebiasis, gejala, dan cara pengobatannya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!