Aktivitas Seharian Bisa Bikin Kaki Bengkak, Ini Sebabnya
Halodoc, Jakarta – Setelah beraktivitas seharian, bukan hanya tubuh saja yang terasa lelah, beberapa orang juga mengalami kaki bengkak. Kondisi ini tentu saja mengganggu dan bisa membuat siapa saja yang mengalaminya jadi tidak nyaman. Karena itu, ketahui penyebab kaki bengkak di sini agar kamu bisa melakukan tindakan pencegahan.
Pembengkakan kaki, kaki, dan pergelangan kaki dikenal juga sebagai edema perifer, yang mengacu pada kondisi penumpukan cairan di bagian tubuh tersebut. Penumpukan cairan biasanya tidak menyakitkan, kecuali bila terjadi karena cedera. Pembengkakan juga lebih sering terjadi di area bawah tubuh karena gravitasi. Biasanya, orang-orang tua yang lebih sering mengalami kondisi tersebut. Pembengkakan bisa terjadi pada satu kaki atau keduanya.
Meskipun pembengkakan di kaki biasanya bukan merupakan sesuatu yang serius, tetapi kamu perlu tahu kapan harus pergi ke dokter. Sebab, pembengkakan kadang juga dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan mendasar yang serius yang perlu segera diobati.
Baca juga: Kaki Bengkak saat Hamil, Ini Cara Mencegahnya
Penyebab Kaki Bengkak
Penyebab kaki bengkak setelah seharian beraktivitas mungkin saja adalah karena faktor gaya hidup yang kamu miliki, seperti:
-
Tidak Menjaga Berat Badan Ideal. Memiliki berat badan berlebih dapat menurunkan sirkulasi darah, sehingga menyebabkan cairan menumpuk di kaki, tungkai dan pergelangan kaki.
-
Berdiri atau Duduk untuk Waktu yang Lama. Malas bergerak dapat membuat otot jadi tidak aktif, sehingga mereka tidak dapat memompa cairan tubuh kembali ke jantung.
Selain itu, kaki bengkak juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu, seperti steroid, estrogen atau testosterone, beberapa antidepresan, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), termasuk ibuprofen dan aspirin. Jenis-jenis obat tersebut dapat mengurangi sirkulasi darah dengan mempertebal tekstur darah, sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki.
Jadi, cobalah berbicara dengan dokter bila kamu mencurigai bahwa obat-obatan yang kamu minum menyebabkan kaki bengkak. Ingat, jangan berhenti minum obat tanpa anjuran dokter.
Berbagai kemungkinan penyebab lain kaki bengkak, antara lain:
-
Perubahan hormon alami. Hormon estrogen dan progesterone yang meningkat dapat menyebabkan berkurangnya sirkulasi di kaki yang akhirnya mengakibatkan pembengkakan. Perubahan kadar hormon ini biasanya terjadi pada wanita hamil atau wanita yang sedang menstruasi.
-
Gumpalan darah di kaki. Ketika gumpalan darah terbentuk di pembuluh darah kaki, hal ini dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan.
-
Cedera atau infeksi. Cedera atau infeksi yang terjadi di kaki dapat menyebabkan peningkatan aliran darah ke area tersebut. Akibatnya, terjadi pembengkakan.
-
Insufisiensi vena. Kondisi ini terjadi ketika vena tidak mampu memompa darah yang cukup, sehingga menyebabkan darah berkumpul di kaki.
-
Perikarditis. Ini adalah peradangan jangka panjang pada perikardium, yang merupakan lapisan tipis seperti kantung di sekitar jantung. Kondisi ini mengakibatkan kesulitan bernapas dan pembengkakan kronis yang parah di kaki dan pergelangan kaki.
Baca juga: Kaki Bengkak Setelah Melahirkan, Normal atau Penyakit?
Kapan Harus Ke Dokter?
Walaupun kaki bengkak biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi terkadang pembengkakan bisa menjadi pertanda adanya kondisi yang lebih serius. Kamu dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter bila kamu mengalami gejala berikut:
-
Area kaki yang bengkak berwarna merah dan terasa hangat saat disentuh.
-
Demam.
-
Kaki bengkak tidak kunjung sembuh meski sudah melakukan perawatan rumahan.
Baca juga: Adakah Cara Alami Redakan Kaki Bengkak?
Nah, itulah beberapa kemungkinan penyebab kaki bengkak yang kamu alami. Bila kamu sakit dan butuh saran dokter, jangan ragu untuk menggunakan aplikasi Halodoc, ya. Kamu dapat menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.