Ajarkan Ini Agar Anak Terhindar dari Pedofil di Media Sosial

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 November 2017
Ajarkan Ini Agar Anak Terhindar dari Pedofil di Media SosialAjarkan Ini Agar Anak Terhindar dari Pedofil di Media Sosial

Halodoc, Jakarta – Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School pada tahun 2010 melaporkan bahwa pelaku pedofilia sulit disembuhkan. Peneliti menilai bahwa tak ada obat yang ampuh untuk mengubah kebiasaan seorang pelaku pedofelia yang disebut sebagai pedofil.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pedofilia adalah sebuah orientasi seksual, yang umumnya bersifat menyimpang. Pelaku biasanya mengincar anak kecil sebagai korban dan objek seksual. Kebiasaan ini disebut hampir mustahil untuk diubah, pengobatan bagi pedofil pun memiliki tujuan untuk membuat pelaku dapat melawan dorongan nafsu seksualnya.

Untuk itu, peneliti dari Harvard menyebut satu-satunnya cara terbaik untuk menghindari anak dari kejaran pedofil adalah dengan mengajarkannya tentang hal tersebut. Beberapa hal di bawah ini perlu untuk orang tua ajarkan dan lakukan untuk mencegah anak menjadi korban, terutama di tengah perkembangan teknologi dan media sosial yang semakin pesat.

  1. Aktif dalam Kehidupan Anak

Tak perlu terlalu menempel pada anak, namun pastikan ibu tidak melewatkan satu kegiatan penting yang dilewati anak. Bisa dimulai dengan mengirimkan permintaan pertemanan pada akun Facebook anak. Dengan demikian, ibu akan memantau dengan siapa saja ia berteman dan bagaimana pola pertemanannya.

Sesekali, mintalah anak untuk menceritakan sendiri tentang dunianya. Ajarkan anak untuk terbiasa terbuka dan tidak menutupi apapun pada orangtua. Beri penjelasan, bukannya mereka tidak boleh memiliki hak privasi, namun orangtua peduli dengan apa yang dilakukannya dan ingin tahu apa yang tengah ia rasakan.

  1. Pengetahuan Hak Tubuh

Bagi sebagian orang, mungkin mengajarkan pengetahuan seputar bagian tubuh pada anak adalah hal yang tabu. Namun percayalah, itu adalah  hal yang harus ibu dan ayah lakukan. Sejak dini, beritahu anak apa saja bagian tubuh yang boleh “dibagi” dengan orang lain dan apa saja yang tidak boleh.

Ibu bisa memulai dengan memberi pengertian bahwa sekadar memeluk teman sebaya yang tengah bersedih adalah hal yang wajar. Namun hal itu menjadi berbeda saat yang melakukannya adalah orang asing. Selain itu, anak juga harus mengetahui batasan kontak fisik yang wajar untuk dia dan orang di sekitarnya lakukan.

Sesekali, orang tua pun perlu mengajarkan anak soal istilah seputar bagian-bagian tubuh. Sebab beberapa pedofil sering menggunakan bahasa yang “lucu” untuk menunjuk bagian tertentu. Jika anak mengerti maksud dari kata tersebut, dia tentu akan lebih waspada dan tidak mudah dibohongi.

  1. Ajarkan Anak Berkata Tidak

Agar anak tetap terlindungi, ajarkan ia untuk dapat menolak dan berkata tidak jika menemukan orang yang terlihat aneh. Seperti jika seseorang yang tidak dikenal meminta anak mengirimkan foto diri melalui akun Facebook.

Pastikan anak tidak akan mudah tergiur dengan godaaan-godaan yang dilancarkan pelaku. Beritahu pula bahwa anak harus segera mencari pertolongan dan menceritakan hal tak senonoh yang ia alami pada kedua orang tua.

  1. Rahasiakan Identitas

Ibu harus membuat anak mengerti bahwa tidak semua hal perlu ia bagi di dunia maya. Termasuk soal identitas. Usahakan untuk tidak membuka secara gamblang identitas anak di media sosial.

Kebiasaan ini akan membuat pedofil mudah untuk menjangkau anak dan mengincarnya. Orang tua juga harus aktif mengajarkan anak agar tidak mengumbar segala masalah di internet. Dari pada begitu, minta anak untuk menceritakan masalah yang dialaminya  pada orang tua, termasuk masalah kesehatan.

Jika anak punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter, ibu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc. Sebab lewat Halodoc ibu bisa menghubungi dokter dengan mudah, melalui Video/Voice Call dan Chat. Membeli produk kesehatan dan vitamin pun lebih mudah lewat aplikasi Halodoc. Pesanan akan diantar dalam waktu satu jam. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.