Agar 5 Tahun Pertama Pernikahan Berjalan Mulus
Halodoc, Jakarta - Meskipun jumlah anak dan jarak kelahiran sudah direncanakan dengan baik, tetap saja ada suka dan duka yang mewarnai kehidupan pasangan muda, khususnya di lima tahun pertama pernikahan. Lalu, bagaimana cara mengatasinya agar kehidupan perkawinan tetap indah?
1. Miliki Waktu Berdua
Pasangan muda yang baru menikah punya banyak waktu untuk melakukan hobi atau keluar makan malam berdua. Kamu dan pasangan tetap bisa melakukannya setelah punya anak, tapi harus pandai mengatur waktu dan prioritas agar tidak ada urusan yang terabaikan. Jika tidak memungkinkan ke luar rumah, kamu dan pasangan bisa menonton serial televisi favorit setelah anak tidur.
2. Komunikasikan Pembagian Peran
Kehadiran anak membuat kamu punya rutinitas baru yang tak jarang memengaruhi suasana hati. Hal ini tak jarang menjadi sumber permasalahan sehingga pembagian peran perlu dibicarakan sejak awal.
3. Tetap Tunjukkan Kasih Sayang
Rutinitas memang harus dijalani. Meskipun kini disibukkan dengan urusan anak, kamu dan pasangan tetap bisa saling menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Kirimkan pesan singkat berisi kata “I love you”, peluk pasangan di sela aktivitas, atau buat makanan kesukaannya setiap akhir pekan. Perlu diketahui bahwa bahasa cinta tiap orang berbeda-beda. Kamu tidak perlu berkecil hati jika pasangan tidak meresponsnya sesuai ekspektasi.
Menurut Gary Chapman dalam buku “The 5 Languages of Love”, ada lima cara mengungkapkan cinta, yaitu mengungkapkan pujian atau dukungan, menghabiskan waktu bersama (quality time), memberi hadiah, memberikan bantuan, dan melalui sentuhan.
Pasangan yang bahasa cintanya pujian mungkin merasa biasa saja jika diberi kado kejutan. Namun, ia akan sangat senang jika kamu mendengarkan omongan dan menutupnya dengan pujian. Begitu juga dengan pasangan yang bahasa cintanya bantuan. Ia tetap merasa sedih jika kamu sering memeluk tapi tidak membantunya mengurus keperluan rumah tangga.
4. Ingat Kebaikan Pasangan
Banyak hal baru yang akan ditemui setelah menikah. Semakin lama usia pernikahan, semakin banyak kebiasaan, karakter, dan sifat asli pasangan yang tak jarang membuat kesal. Ini menjadikan pernikahan sebagai momen belajar dan menerima kekurangan masing-masing karena pada hakikatnya, tidak ada manusia yang sempurna.
Alih-alih mengkritik kebiasaan pasangan meletakkan handuk basah di tempat tidur, cari kebaikannya. Tidak perlu mengingat kebaikan yang ia lakukan saat awal menikah. Cari kebaikannya pada hari yang sama untuk diapresiasi, sesederhana membuatkan teh hangat pada pagi hari atau membantu membuat janji ke dokter anak.
Dari sekian banyak kebiasaan buruk pasangan, kamu bisa menemukan lebih banyak lagi kebaikannya. Kalau perlu, tulis pada secarik kertas dan tempel di pintu kulkas. Dengan berfokus pada kebaikan pasangan, suasana hati kamu akan berubah lebih positif dan tidak mudah “panas” jika menemui hal yang tidak menyenangkan dari pasangan. Kebiasaan kecil semacam ini dapat menyelamatkan kamu dan pasangan dari pertengkaran yang tidak perlu.
Bentuk perhatian lain yang bisa kamu berikan untuk pasangan adalah menanyakan kondisi kesehatannya. Jika saat ini pasangan sedang sakit, jangan ragu berdiskusi dengan dokter Halodoc tentang cara penanganan yang tepat. Kamu bisa menghubungi dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
*artikel ini pernah tayang di SKATA