Adakah Vaksin untuk Mencegah Virus Zika?
Halodoc, Jakarta – Virus zika menyebar melalui perantara gigitan nyamuk, terutama spesies Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dan demam kuning. Selain gigitan nyamuk, virus zika bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya.
Hal ini menyebabkan virus zika berbahaya pada ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran dan cacat lahir. Cara penularan lainnya adalah melalui transfusi darah dan hubungan intim.
Baca Juga: Ini Perbedaan Demam Berdarah dan Infeksi Virus Zika
Gejala biasanya muncul setelah 3 - 12 hari digigit nyamuk pembawa virus zika, seperti demam, sakit kepala, ruam, peradangan kelopak mata, tubuh terasa lemas, mudah lelah, serta nyeri otot dan sendi. Pada kasus yang parah, gejala berlangsung lama dan membutuhkan penanganan medis segera untuk mencegah risiko kematian.
Begini Cara Mencegah dan Mengobati Virus Zika
Virus zika diobati dengan perubahan gaya hidup, yakni tidur cukup, perbanyak minum air putih, dan konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter seperti parasetamol. Pencegahannya mirip dengan kasus demam berdarah, yakni pakai obat antinyamuk, pasang kelambu di tempat tidur, hindari menggantung pakaian kotor, bersihkan tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk (seperti bak mandi), dan cara lain yang termasuk gerakan 3M plus. Bagaimana dengan vaksin?
Baca Juga: Ketahui Pencegahan Virus Zika yang Dapat Dilakukan di Rumah
Hingga Juli 2018, belum ada vaksin virus zika yang terbukti efektif secara ilmiah. Hal ini menjadi perhatian khusus karena tanpa vaksin, virus zika berpotensi mewabah kembali. Vaksin virus zika yang diupayakan hingga kini bertujuan untuk mendapatkan antibodi pelindung untuk mencegah infeksi penyakit.
Berikut perkembangan penemuan dan uji coba vaksin virus zika yang perlu diketahui:
-
Vaksin DNA, ditemukan pada 31 Maret 2017. Vaksin ini teruji secara klinis pada manusia. Vaksin ini terdiri dari plasmid DNA dengan kode protein E dan PrM yang membentuk lapisan protein luar virus zika. Vaksin ini dirancang mengumpulkan partikel protein peniru virus zika dan memicu respons kekebalan tubuh.
-
Purified inactivated vaccine (ZPIV) dikembangkan oleh Institut Penelitian Angkatan Darat. Vaksin ini mengandung virus zika yang sudah dilemahkan, sehingga tidak bisa berkembang dan menyebabkan penyakit pada manusia.
-
Live attenuated vaccine, dibuat dengan cara mengubah genetik virus agar tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Vaksin ini masih dalam tahap uji coba.
-
Vaksin mRNA, terdiri dari protein E dan PrM. Vaksin ini masih dalam tahap uji coba.
Selain beberapa jenis vaksin di atas, masih banyak vaksin lain yang masih dalam tahap uji coba dan sedang dikembangkan. Proses ini berlangsung hingga menemukan vaksin yang terbukti efektif dan aman digunakan untuk mencegah infeksi virus zika pada manusia.
Baca Juga: Ketahui Gejala Virus Zika yang Dapat Menyerang Ibu Hamil
Itulah fakta vaksin zika yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar virus zika, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan