Adakah Perbedaan Antara Batuk Biasa dan Batuk Amandel?
“Batuk biasanya sembuh dalam waktu kurang dari tiga minggu dan kadang-kadang dapat menjadi tanda dari kondisi medis seperti flu. Selain flu, radang amandel juga dapat menunjukkan gejala batuk. ”
Halodoc, Jakarta – Batuk merupakan refleks untuk membersihkan tenggorokan dari lendir atau iritasi. Gejalanya biasanya berlangsung kurang dari 3 minggu. Jika berlangsung antara 3 hingga 8 minggu, maka batuk sudah tersebut sudah termasuk tahap subakut hingga kronis.
Di sisi lain, batuk juga bisa menandakan gejala kondisi tertentu, seperti radang amandel. Amandel adalah dua bantalan jaringan yang terletak di sisi belakang tenggorokan yang apabila meradang dapat menimbulkan gejala batuk. Bahkan, batuk amandel dapat mengeluarkan batu amandel.
Lantas, apa perbedaan antara batuk biasa dengan batuk amandel? Simak penjelasannya berikut ini!
Perbedaan Gejala Batuk Amandel dengan Batuk Biasa
Radang amandel dapat menyebabkan batuk dan sakit tenggorokan. Kondisi ini terjadi akibat infeksi virus atau bakteri yang mengenai amandel, dua bantalan jaringan di sisi belakang tenggorokan yang bertugas melawan infeksi.
Meskipun berperan dalam sistem kekebalan tubuh, amandel dapat terinfeksi, menyebabkan radang amandel, sakit tenggorokan, dan batuk yang sangat mengganggu.
Lalu, apa saja gejala dari batuk amandel?
Pada batuk biasa, gejala umumnya disertai dengan pilek, sakit tenggorokan atau hidung tersumbat. Untuk batuk biasa, kamu bisa mengatasinya dengan mencoba rekomendasi obat pada artikel berikut ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Batuk Kering dan Gatal Paling Ampuh untuk Dewasa”.
Sementara itu, radang amandel disertai dengan gejala amandel yang membengkak dan bintik-bintik putih atau kuning. Gejala lainnya yang menyertai batuk amandel termasuk:
- Bau mulut.
- Demam.
- Perubahan suara karena pembengkakan.
- Sakit saat menelan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Jika kamu tidak yakin apakah batuk yang kamu alami merupakan batuk biasa atau batuk amandel, maka kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.
Untuk mendiagnosis radang amandel, dokter akan melakukan pemeriksaan umum dan memeriksa pembengkakan di sekitar amandel. Dokter juga dapat memeriksa bagian luar tenggorokan jika ada gejala pembesaran kelenjar getah bening dan ruam.
Setelahnya, dokter akan melakukan swab dari area yang terinfeksi untuk pemeriksaan lebih dekat. Dengan cara ini, dokter dapat menentukan apakah penyebab batuk adalah infeksi virus atau bakteri.
Kamu dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui lebih jelas terkait gejala-gejalanya: “Ketahui Ini 13 Gejala Umum Peradangan Amandel”.
Penanganan Amandel dengan Gejala Batuk
Untuk mengatasi gejala amandel, kamu bisa menggunakan obat pereda nyeri bebas resep. Jika amandel terjadi akibat infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik.
Nah, beberapa pengobatan sederhana dapat mengurangi gejala amandel, seperti:
- Istirahat yang cukup agar tubuh memiliki energi untuk melawan infeksi.
- Minum banyak cairan untuk mencegah tenggorokan kering, batuk, dan ketidaknyamanan.
- Berkumur dengan air garam dapat mengurangi ketidaknyamanan.
- Menghisap pelega tenggorokan untuk menenangkan tenggorokan.
- Menghindari iritasi, seperti rokok dan area berasap, untuk membantu mengurangi gejala seperti batuk amandel.
- Nyalakan pelembab udara atau uap dari air hangat untuk meredakan batuk amandel.
- Konsumsi obat, seperti ibuprofen atau acetaminophen, dapat membantu mengatasi rasa sakit dan demam.
Tindakan paling penting yang dapat dilakukan untuk mencegah radang amandel adalah menerapkan kebersihan mulut yang baik. Contohnya dengan menyikat gigi dan lidah dengan benar, flossing, dan menggunakan obat kumur bebas alkohol, untuk menurunkan jumlah bakteri di mulut.
Simak lebih rinci terkait opsi pengobatan amandel dengan membaca artikel ini: “3 Pilihan Pengobatan Radang Amandel pada Orang Dewasa”.
Apabila kamu membutuhkan obat batuk maupun obat radang amandel, kamu dapat menggunakan layanan Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu khawatir, produk akan dikirim dari apotek terpercaya langsung ke lokasimu.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. All you need to know about tonsillitis
Healthline. Diakses pada 2021. Can You Cough Up Tonsil Stones?
WebMD. Diakses pada 2021. Is Your Sore Throat a Cold, Strep Throat, or Tonsillitis?
Medical News Today. Diakses pada 2021. Wet coughs: What to know.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan