Adakah Pengobatan Efektif untuk Atasi Anosmia?
Halodoc, Jakarta - Gangguan pada hidung sebenarnya bukan cuma menyoal pilek, flu, alergi, atau sinusitis saja. Ada satu kondisi lain yang mesti diwaspadai, yaitu anosmia. Masih asing dengan penyakit ini?
Anosmia merupakan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan hilangnya kemampuan penciuman. Anosmia ini bisa terjadi sementara, berlangsung lama, bahkan hingga permanen. Tuh, seram kan?
Hal yang perlu digarisbawahi, anosmia yang terjadi dalam jangka waktu lama ini bisa menandai gejala penyakit serius. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu ditangani segera oleh dokter.
Lalu, bagaimana sih cara mengobati anosmia?
Baca juga: Hidung Tersumbat, Gejala Sinusitis yang Mirip dengan Flu
Dekongestan Sampai Pembersihan Rongga Hidung
Cara mengobati anosmia pada dasarnya harus disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, anosmia disebabkan oleh infeksi virus, maka pengobatannya bisa melalui terapi dengan dekongestan. Terapi ini bertujuan untuk melancarkan pernapasan.
Selain itu, andaikan anosmia disebabkan oleh infeksi bakteri, pengobatannya lain lagi. Dokter akan memberikan terapi antibiotik. Bagaimana bila anosmia disebabkan oleh gangguan obstruksi akibat polip? Dalam kasus ini, kemungkinan diperlukan tindakan pengangkatan polip, jika obat-obatan tidak membuahkan hasil.
Di samping itu, bila anosmia disebabkan trauma kepala atau kerusakan saraf penghidu, gangguan neurodegeneratif, ataupun bawaan lahir, ada beberapa upaya yang perlu diperhatikan. Misalnya, memasang alarm tanda kebakaran atau alat pendeteksi kebocoran gas, sebagai tindakan pencegahan terjadinya bahaya.
Ada pula beberapa cara mengobati anosmia lainnya, seperti:
-
Operasi perbaikan rongga hidung.
-
Pembedahan endoskopik sinus untuk membersihkan sinus (penyebab anosmia) dari peradangan.
-
Pemberian antihistamin untuk meredakan anosmia akibat alergi.
-
Pembersihan rongga hidung.
Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai cara mengobati anosmia. Selanjutnya, hal apa saja sih yang bisa menyebabkan terjadi anosmia? Penasaran? Simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: Inilah yang Terjadi saat Indra Penciuman Hilang
Bisa Dipicu Banyak Kondisi
Mau tahu bagaimana proses anosmia terjadi? Kondisi terjadi ketika molekul kimia yang menimbulkan bau, terhalang untuk menempel pada ujung saraf pembau di hidung. Nah, kondisi inilah yang membuat seseorang tak bisa mencium bau atau aroma. Lantas, hal apa saja sih yang bisa jadi penyebab anosmia?
-
Masalah dinding hidung. Anosmia atau indra penciuman yang hilang bisa disebabkan oleh permasalahan pada dinding dalam hidung. Masalah yang timbul bisa disebabkan oleh iritasi atau penumpukan lendir. Contohnya, pilek, flu, rhinitis, atau sinusitis.
-
Sumbatan hidung. Sumbatan pada hidung juga bisa menjadi penyebab anosmia. Penyumbatan atau hambatan pada rongga hidung bisa disebabkan tumor, polip hidung, atau kelainan tulang hidung.
-
Trauma kepala. Cedera kepala akibat trauma juga bisa menyebabkan anosmia. Cedera kepala bisa mengakibatkan kerusakan pada hidung maupun sinus.
-
Kerusakan saraf penciuman. Kerusakan pada saraf penciuman juga bisa memicu terjadi anosmia. Kerusakan saraf permanen ini bisa disebabkan banyak oleh penuaan, tumor otak, menghirup atau menelan zat racun, diabetes, malnutrisi, hingga proses radioterapi.
-
Penyakit bawaan lahir. Contohnya, penyakit Sindrom Turner dan sindrom Kallman. Keduanya merupakan kondisi kongenital atau bawaan lahir yang dapat menyebabkan anosmia yang permanen.
Baca juga: 7 Gangguan Hidung yang Perlu Kamu Ketahui
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!